Mengelola Tim Backend Tanpa Mengukur? Ini Risikonya untuk Tim Anda

Mengukur tim ala Logique

“Kalau kita tidak mengukur, kita hanya menebak.” Itulah kalimat yang pertama kali membuat saya tersentak ketika mulai memimpin dan mengelola tim BE beberapa tahun lalu.

Sebagai seorang team leader dari tim Backend Developer di LOGIQUE, saya dulu mengira bahwa selama tim terlihat sibuk dan project terus jalan, semua baik-baik saja. Tapi lama-lama saya sadar, tanpa ukuran yang jelas, saya tidak benar-benar tahu apakah tim saya sedang tumbuh atau hanya bertahan.

Kenapa Saya Mulai Mengukur Kinerja saat Mengelola Tim BE

Alasannya sebenarnya cukup sederhana, saya ingin membantu tim saya berkembang, bukan hanya menyelesaikan pekerjaan.
Tapi bagaimana saya bisa bantu mereka tumbuh kalau saya sendiri tidak tahu:

  • Siapa yang mulai kewalahan dan tidak dapat waktu untuk mempelajari hal lain?
  • Proses mana yang memperlambat tim?
  • Apakah kolaborasi berjalan sehat?
  • Apakah tim performancenya menurun?
  • Siapa yang malah perform dengan baik tapi kita tidak mengetahuinya?

Itu semua tidak bisa dijawab dengan perasaan saja. Data dan pengukuran jadi kompas saya.

Apa Saja yang Saya Ukur di Tim BE

Saya bukan penggemar micromanagement. tulisan soal berhenti menjadi Micro-manager bisa dibaca disini Teknik Delegasi yang Efektif.
Jadi, saya tidak mengukur siapa dan kerja berapa jam. Yang saya pantau lebih kepada hal-hal seperti:

  • Kecepatan tim: seberapa banyak task atau story point yang bisa diselesaikan per sprint.
  • Kualitas kerja: berapa banyak revisi? berapa banyak bug yang lolos ke production?
  • Kolaborasi tim: siapa yang rutin kasih feedback di PR? siapa yang mulai pasif?
  • Keseimbangan kerja: apakah workload-nya rata? Atau ada yang diam-diam alokasi kerjanya dua kali lipat?
  • Bertumbuh: siapa yang bisa mencapai KPI dengan baik, atau hanya kerja tanpa ingin bertumbuh?

Baca Juga: Inilah Developer Ideal Versi LOGIQUE: Bukan Hanya Soal Koding

Bukan untuk menilai siapa yang “terbaik”, tapi untuk melihat pola kerja dan budaya tim secara menyeluruh.

Hasil yang didapatkan

Setelah kami terbiasa melihat metrik-metrik ini secara bersama-sama, ada hal-hal baik yang mulai terlihat:

  • Kami bisa deteksi bottleneck sebelum deadline terancam.
  • Anggota tim merasa lebih didengar karena feedback mereka benar-benar diukur dan ditindaklanjuti.
  • Saya bisa lebih objektif saat menyusun rencana pelatihan atau promosi.
  • Kami bisa rayakan small wins karena kami tahu sejauh mana progres sudah dibuat.

Tapi Harus Hati-hati Juga…

Saya juga belajar bahwa mengelola dan mengukur tim BE itu harus bijak. Beberapa hal yang harus dihindari:

  • Jangan jadikan metrik sebagai alat hukum. Itu akan membunuh kepercayaan.
  • Jangan pakai metrik yang tidak dipahami tim. Harus ada transparansi.
  • Dan yang paling penting, jangan fokus di angka saja. Cerita di balik data itu lebih penting.

Mengukur Bukan Mengontrol, Tapi Membimbing

Sebagai leader, tugas saya bukan sekadar memastikan tim bekerja.
Tugas saya adalah membantu mereka berkembang baik secara teknis maupun non teknis.

Dan saya percaya, dengan pengukuran yang tepat dan pendekatan yang empatik, kita bisa menciptakan tim yang produktif sekaligus sehat.

Karena pada akhirnya, tim yang terbaik bukan yang paling sibuk tapi yang paling sadar akan arah dan tujuannya.

Di LOGIQUE, prinsip ini juga kami terapkan dalam layanan pengembangan sistem backend. Kami tidak hanya fokus pada hasil akhir, tapi juga memastikan setiap prosesnya berjalan optimal dengan standar kualitas yang terukur. Jika Anda mencari solusi pengembangan backend berkualitas dan andal, LOGIQUE siap menjadi partner terpercaya Anda. Yuk, hubungi kami dan diskusikan kebutuhan sistem backend bisnis Anda bersama kami!

Abdul Haris Dwi Utomo
Abdul Haris Dwi Utomo

https://www.logique.co.id/blog/author/haris/

Melalui tulisan saya di blog ini, saya berbagi wawasan tentang praktik terbaik khususnya teknologi backend, mungkin beberapa studi kasus dan hal teknis pada project di Logique bisa saya share juga disini. Menurut saya hal - hal yang baik perlu dishare juga ke publik untuk membantu developer / programmer Indonesia menjadi lebih maju kedepannya.

Related Posts