Access Control Adalah: Mengenal Fungsi & Jenisnya

Sumber: www.freepik.com

Access control adalah sistem atau mekanisme yang digunakan untuk mengatur dan membatasi siapa saja yang dapat mengakses data, aplikasi, atau sumber daya tertentu dalam sebuah sistem. Dalam era digital yang penuh dengan ancaman keamanan siber, penerapan access control menjadi sangat penting untuk melindungi informasi sensitif dari akses yang tidak sah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu access control, fungsi utamanya, dan berbagai jenis access control yang umum digunakan. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat memperkuat keamanan sistem dan informasi di organisasi Anda secara lebih efektif.

Access Control Adalah?

Dalam keamanan siber, access control adalah sistem keamanan yang mengatur siapa saja yang berhak mengakses sumber daya tertentu, berdasarkan aturan autentikasi dan otorisasi yang sudah ditentukan. Dalam praktiknya, access control memverifikasi identitas pengguna dengan memeriksa kredensial login seperti nama pengguna, kata sandi, PIN, token keamanan, hingga pemindaian biometrik.

Fungsi utama access control adalah untuk melindungi informasi sensitif dan mencegah akses yang tidak sah. Access Control memastikan bahwa hanya orang atau sistem yang benar-benar berhak yang bisa membaca, mengubah, atau menghapus data tertentu.

Baca Juga: Authentication vs Authorization: Apa Perbedaannya dan Mengapa Penting?

Fungsi Access Control 

Fungsi utama access control dalam cybersecurity adalah mengatur dan membatasi siapa yang dapat mengakses sistem, data, atau sumber daya, serta menentukan tindakan apa saja yang boleh mereka lakukan. Ini bertujuan untuk:

  • Melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.
  • Mencegah kebocoran atau penyalahgunaan informasi.
  • Menjaga integritas dan kerahasiaan sistem.
  • Membantu memenuhi standar keamanan dan regulasi.

Baca Juga: Cyber Security Indonesia: Solusi Tingkatkan Keamanan Digital Bisnis Anda

3 Jenis Access Control 

1. Discretionary Access Control (DAC)

Discretionary Access Control (DAC) adalah metode pemberian hak akses berdasarkan aturan yang ditentukan oleh administrator. Dalam model ini, setiap resource memiliki pemilik atau admin yang bertanggung jawab untuk menentukan siapa yang diberi akses serta sejauh mana akses tersebut diberikan.

DAC mendesentralisasi keputusan keamanan, memungkinkan administrator atau pemilik sumber daya untuk memberikan akses kepada pengguna pada tingkat tertentu. Sistem ini menggunakan ACL (Access Control List) yang menentukan tingkat izin apa yang diberikan kepada pengguna untuk mengakses suatu resource.

Discretionary Access Control (DAC) adalah jenis kontrol akses yang cukup mudah digunakan. Selama daftar pengguna serta perannya diatur dengan benar, pengelolaan akses ke sumber daya menjadi lebih praktis. Namun, kemudahan dan fleksibilitas ini juga bisa menjadi celah keamanan, terutama bagi organisasi besar atau bisnis yang menangani data sensitif. Memberikan izin kepada masing-masing pengguna secara individual bisa menjadi proses yang memakan waktu. Selain itu, kesalahan dalam pemberian izin juga bisa menimbulkan risiko besar terhadap keamanan data penting.

2. Role-Based Access Control (RBAC)

Dalam sistem berbasis RBAC (Role-Based Access Control), administrator memberikan akses ke resource berdasarkan peran pengguna di dalam organisasi. Model ini mengotorisasi akses pengguna akhir ke sistem, aplikasi, dan data berdasarkan peran pengguna yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, analis keamanan dapat mengonfigurasi firewall tetapi tidak dapat melihat data pelanggan. Sementara tenaga penjualan dapat melihat akun pelanggan, tetapi tidak dapat menyentuh pengaturan firewall.

Pada RBAC, administrator terlebih dahulu menentukan peran dan menetapkan sumber daya apa saja yang boleh diakses oleh peran tersebut. Setiap pengguna kemudian dimasukkan ke dalam peran yang relevan, sehingga mereka hanya mendapatkan izin yang sesuai untuk tugas mereka.

RBAC membuat pengelolaan akses menjadi lebih sederhana. Administrator tidak perlu memberikan izin satu per satu untuk setiap pengguna dan cukup menetapkan pengguna ke dalam peran dengan hak akses yang sudah ditentukan. Namun, di organisasi besar atau yang terus berkembang, menetapkan dan mengelola peran bisa menjadi tantangan. Peran mungkin perlu sering diperbarui atau disesuaikan seiring berubahnya kebutuhan bisnis.

3. Attribute-Based Access Control (ABAC) 

Berbeda dengan metode RBAC, ABAC menggunakan strategi yang lebih kompleks dengan menerapkan berbagai atribut pada pengguna dan resource. Meskipun lebih rumit dibandingkan RBAC, ABAC memberikan fleksibilitas bagi administrator untuk mengambil keputusan berdasarkan konteks dan tingkat risiko yang terus berubah

Dalam model ini, pengguna hanya dapat mengakses resource dengan atribut yang sesuai. Atribut ini bisa mencakup informasi demografis pengguna seperti jabatan atau tingkat izin keamanan; karakteristik sumber daya seperti jenis file atau tanggal pembuatan; bahkan kondisi lingkungan seperti lokasi atau waktu saat mengakses.

ABAC memungkinkan organisasi menerapkan kebijakan keamanan yang sangat rinci namun tetap fleksibel di berbagai jenis sumber daya. Keunggulannya, kebijakan keamanan dapat dengan mudah disesuaikan mengikuti perubahan kebutuhan bisnis sekaligus menjaga tingkat keamanan yang tinggi dengan kemampuan untuk menambah atau mengubah aturan kapan saja. Namun, tingkat detail dalam kebijakan ABAC membuat proses pembuatan dan pengelolaan atribut memakan banyak waktu.

Kesimpulan

Access Control adalah salah satu komponen fundamental dalam cybersecurity yang berfungsi untuk mengatur siapa saja yang berhak mengakses sistem, data, atau resource tertentu. Dengan menerapkan model access control yang tepat, organisasi dapat meminimalkan risiko kebocoran data, mencegah akses tidak sah, dan menjaga integritas informasi penting. Untuk itu, penting bagi setiap bisnis memastikan bahwa sistem keamanannya sudah dilengkapi dengan mekanisme access control yang kuat dan efektif.

Jika Anda ingin meningkatkan perlindungan keamanan digital Anda, LOGIQUE siap membantu. Kami menawarkan layanan keamanan siber profesional, termasuk penetration testing untuk membantu mendeteksi serta mengatasi potensi celah keamanan pada sistem Anda.

Amankan bisnis Anda mulai sekarang! Hubungi LOGIQUE untuk solusi cyber security yang tepercaya.

Feradhita NKD
Feradhita NKD

https://www.logique.co.id/blog/author/feradhita/

Hai! Saya adalah content writer berpengalaman dengan minat mendalam di dunia teknologi. Saya senang menjelajahi tren terbaru di dunia IT, pentest, keamanan siber, dan menerjemahkan informasi teknis menjadi tulisan yang menarik. Dengan fokus pada kebutuhan audiens dan penggunaan bahasa sederhana, saya berusaha menyajikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami.