Ada beberapa cara mencegah serangan ransomware terjadi. Jika Anda ingin melindungi bisnis dari serangan siber tersebut, silakan simak penjelasan kami berikut. Kami akan menjelaskan daftar langkah-langkah penting yang perlu dilakukan agar bisa menghindarinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangan ransomware telah menjadi ancaman serius bagi dunia bisnis. Serangan ini bisa melumpuhkan operasional hanya dalam hitungan jam dan menyebabkan kerugian besar.
Fenomena ini diperparah dengan munculnya Ransomware-as-a-Service (RaaS), model bisnis ilegal di mana pelaku kejahatan dapat “menyewa” ransomware dari pengembangnya. Hal ini membuat serangan ransomware menjadi lebih mudah diakses oleh individu dengan keterampilan teknis yang terbatas, sehingga meningkatkan volume dan variasi serangan.
Berbagai insiden menunjukkan bahwa serangan ransomware bisa menjadi sangat menguntungkan bagi pelaku kejahatan siber. Banyak organisasi bersedia membayar tebusan dalam jumlah besar demi mendapatkan kembali akses ke data penting mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa membayar tebusan tidak menjamin data akan dikembalikan secara aman atau mencegah serangan lanjutan di masa mendatang.
Karena itu, memiliki strategi atau cara mencegah ransomware sangat diperlukan. Dengan menerapkan checklist pencegahan ransomware, bisnis dan organisasi dapat melindungi sistem mereka, mengurangi risiko serangan, serta menghindari kerugian besar akibat gangguan operasional atau permintaan tebusan yang mahal.
Table of Contents
Checklist Cara Mencegah Ransomware
Untuk membantu melindungi organisasi dari ancaman serangan ransomware, berikut adalah daftar langkah pencegahan utama yang bisa diterapkan:
1. Rutin Memperbarui Perangkat Lunak
Salah satu cara mencegah ransomware yang paling dasar adalah memastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi keamanan, selalu diperbarui. Pembaruan ini sering kali mencakup patch keamanan penting yang menutup celah yang bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber.
2. Edukasi dan Pelatihan Karyawan
Cyber security awareness yang baik juga menjadi salah satu strategi penting untuk menghindari ransomware. Lakukan pelatihan rutin kepada seluruh karyawan untuk mengenali email phishing, lampiran mencurigakan, tautan berbahaya, dan trik rekayasa sosial lainnya. Cara ini membantu mencegah ransomware masuk melalui kesalahan pengguna.
3. Gunakan Kata Sandi Kuat & Multi-Factor Authentication (MFA)
Pastikan semua akun menggunakan kata sandi kompleks yang sulit ditebak dan aktifkan MFA untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra. Ini penting untuk mencegah akses tidak sah ke sistem.
4. Lakukan Backup Data Secara Teratur
Simpan salinan data penting di lokasi yang aman, baik secara lokal maupun di cloud. Lakukan uji pemulihan secara berkala agar data dapat dipulihkan dengan cepat jika serangan terjadi.
5. Perkuat Keamanan Titik Akhir
Instal antivirus dan anti-malware terpercaya di semua perangkat, termasuk laptop dan ponsel kerja. Ini akan membantu mendeteksi dan menghentikan ransomware sebelum menyebar.
6. Aktifkan Firewall & Intrusion Detection System (IDS)
Firewall membantu menyaring lalu lintas jaringan dan mencegah ancaman dari luar. IDS berfungsi memberi notifikasi dini jika ada aktivitas mencurigakan sehingga memungkinkan tim IT untuk segera mengambil tindakan.
7. Segmentasi Jaringan
Pisahkan jaringan internal ke dalam beberapa segmen. Jika satu segmen terkena serangan, bagian lain masih bisa aman. Ini salah satu cara mencegah dan membatasi pergerakan ransomware dalam sistem.
8. Batasi Hak Akses Pengguna
Terapkan prinsip least privilege. Berikan hak akses sesuai kebutuhan saja, dan hindari memberi akses administratif ke terlalu banyak orang. Hal ini mengurangi risiko kerusakan besar jika akun dikompromikan.
9. Audit Keamanan Secara Berkala
Lakukan penilaian keamanan rutin untuk mendeteksi kelemahan dalam sistem dan konfigurasi. Penetration testing dan vulnerability assessments bisa membantu menemukan titik lemah sebelum dimanfaatkan peretas.
10. Siapkan Rencana Tanggap Insiden
Miliki prosedur jelas untuk merespons serangan ransomware, mulai dari isolasi sistem hingga pemulihan dari backup. Tinjau dan latih rencana ini secara berkala agar tim siap dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Apa Itu Social Engineering: Cara Kerja & Contoh Metode yang Digunakan

Alat untuk Mencegah Serangan Ransomware
Salah satu cara mencegah ransomware yang efektif adalah dengan menerapkan strategi perlindungan berlapis. Pendekatan ini menggabungkan penggunaan alat keamanan, perangkat lunak, serta praktik terbaik guna meminimalkan risiko serangan ransomware. Berikut ini beberapa tool atau alat yang dapat Anda gunakan:
1. Perangkat Lunak Antivirus dan Anti-Malware
Gunakan antivirus dan anti-malware terpercaya di seluruh sistem dan pastikan selalu diperbarui secara berkala. Solusi ini berfungsi mendeteksi serta menghentikan malware, termasuk varian ransomware yang umum ditemukan.
2. Keamanan Endpoint (Endpoint Protection)
Pasang sistem perlindungan endpoint yang dilengkapi fitur deteksi berbasis perilaku. Dengan begitu, serangan ransomware yang belum dikenal pun bisa dikenali dari aktivitas mencurigakan di perangkat seperti komputer, laptop, atau perangkat mobile.
3. Firewall yang Terkonfigurasi Baik
Firewall berperan penting dalam menyaring lalu lintas jaringan masuk dan keluar. Dengan konfigurasi yang tepat, firewall dapat membantu mencegah akses tidak sah ke jaringan internal dan memblokir koneksi berbahaya.
4. Filter Email dan Web
Gunakan filter email dan web untuk memblokir email phishing, lampiran berbahaya, dan akses ke web berbahaya. Ini adalah cara mencegah ransomware masuk lewat jalur sosial engineering seperti phishing.
5. Manajemen Patch & Pembaruan Keamanan
Pastikan semua sistem, perangkat lunak, dan firmware diperbarui secara rutin. Ransomware sering memanfaatkan celah keamanan pada sistem yang belum di-patch. Menjaga sistem tetap up-to-date merupakan langkah pencegahan yang sangat penting.
6. Sistem Backup & Recovery
Lakukan pencadangan data penting secara otomatis dan teratur ke lokasi yang aman, baik offline maupun cloud. Selain itu, pastikan proses pemulihan data (disaster recovery) dapat berjalan cepat dan efektif saat terjadi insiden.
Baca Juga: Perbedaan Penetration Testing dan Vulnerability Assessment, Ini Penjelasannya!
Kesimpulan
Sebagai ancaman siber yang terus berkembang, ransomware tidak hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga dapat mengganggu operasional bisnis secara signifikan. Oleh karena itu, memahami cara mencegah ransomware melalui langkah-langkah preventif yang tepat sangat penting untuk menjaga keamanan data dan infrastruktur IT perusahaan. Mulai dari pembaruan sistem, pelatihan karyawan, hingga implementasi alat keamanan yang memadai—semuanya merupakan bagian dari upaya membangun pertahanan yang kokoh.
Namun, perlindungan terbaik tidak cukup hanya dengan pencegahan teknis. Dibutuhkan evaluasi berkala terhadap sistem melalui penetration testing (pentest) dan vulnerability assessment (VA) untuk mengidentifikasi potensi celah keamanan sejak dini. Di sinilah LOGIQUE hadir menyediakan jasa pentest dan VA untuk melindungi bisnis Anda. Tim keamanan siber kami siap membantu Anda menguji kekuatan sistem, mengevaluasi risiko, serta memberikan rekomendasi perbaikan guna menghindari serangan ransomware dan bentuk ancaman lainnya.
Hubungi LOGIQUE sekarang untuk konsultasi dan jadwalkan pentest profesional. Kami siap membantu meningkatkan sistem keamanan siber bisnis Anda di era digital.