Red Teaming Cyber Security vs Penetration Testing: Apa Perbedaannya?

Sumber: www.freepik.com

Red Teaming dan Penetration Testing semakin penting di era digital saat ini. Dengan semakin kompleksnya ancaman siber, organisasi dari berbagai sektor harus memastikan bahwa sistem, data, dan infrastruktur digital mereka terlindungi dari potensi serangan. Tidak hanya serangan eksternal, namun juga ancaman internal dan celah keamanan yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan strategi pengujian keamanan yang menyeluruh dan terukur untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data mereka.

Dalam praktik keamanan siber, ada dua metode utama yang sering digunakan untuk mengidentifikasi celah keamanan, yaitu Red Teaming dan Penetration Testing. Meskipun keduanya bertujuan mengungkap kelemahan sistem, metode, skenario, dan hasil yang diperoleh dari masing-masing pendekatan ini sangat berbeda. Memahami perbedaan di antara keduanya penting agar perusahaan dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan keamanan mereka.

Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara Red Teaming dan Penetration Testing. Diharapkan, informasi ini dapat membantu perusahaan memperkuat postur keamanan siber mereka dan lebih siap menghadapi berbagai ancaman di dunia digital yang semakin dinamis.

Apa Itu Red Teaming dalam Cyber Security?

Red Teaming dalam cyber security adalah sebuah metode pengujian keamanan yang dirancang untuk mensimulasikan serangan siber secara menyeluruh dan realistis. Red Teaming akan meniru taktik, teknik, dan prosedur yang digunakan oleh penyerang di dunia nyata. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi celah keamanan dalam sistem, proses, dan bahkan manusia di dalam organisasi, untuk menguji seberapa kuat ketahanan organisasi menghadapi ancaman nyata.

Fokus utama dari Red Teaming adalah melakukan simulasi serangan siber yang menyerupai skenario serangan aktual. Aktivitas ini tidak hanya menargetkan infrastruktur TI, tetapi juga menguji kesiapsiagaan seluruh organisasi, termasuk prosedur respons insiden yang dimiliki oleh tim pertahanan atau Blue Team. Dengan demikian, Red Teaming memberikan gambaran menyeluruh mengenai sejauh mana sistem keamanan, kebijakan, dan sumber daya manusia dapat mendeteksi, merespons, dan memitigasi ancaman siber.

Tujuan Red Teaming

Tujuan dari Red Teaming adalah untuk menguji ketahanan keamanan siber organisasi secara keseluruhan. Tidak hanya mengungkap kelemahan teknis dalam sistem IT, tetapi juga menilai efektivitas tim keamanan dalam mendeteksi dan merespons serangan yang sedang berlangsung. Hal ini memungkinkan organisasi memperoleh wawasan tentang area yang memerlukan perbaikan untuk memperkuat pertahanan mereka.

Karakteristik Red Teaming yang Membuatnya Berbeda dari Penetration Testing

Ada beberapa karakteristik yang membedakan Red Teaming dari Penetration Testing, yaitu:

  • Pendekatan Menyeluruh: Red Team tidak hanya menguji sistem teknologi, tetapi juga mengincar aspek manusia dan proses, seperti melalui teknik social engineering atau phishing.
  • Simulasi Real-World Attack: Red Team bertindak layaknya peretas sungguhan, dengan pendekatan yang stealthy (diam-diam) dan cenderung jangka panjang.
  • Evaluasi Respon Organisasi: Red Teaming mengukur efektivitas deteksi dan respons tim keamanan internal, tidak sekadar menemukan celah teknis.
  • Durasi Lebih Lama: Proses Red Teaming biasanya membutuhkan waktu lebih panjang dibanding penetration testing karena kompleksitasnya.

Baca Juga: Perbedaan Blue Team dan Red Team Cyber Security, Ini Infonya

Apa Itu Penetration Testing?

Berbeda dari Red Teaming, Penetration Testing—atau yang lebih sering disebut sebagai Pentest—adalah metode pengujian keamanan sistem yang berfokus pada upaya mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengeksploitasi kerentanan spesifik dalam infrastruktur TI suatu organisasi. Pengujian ini bersifat terbatas pada lingkup yang telah disepakati sebelumnya dan bertujuan untuk menemukan celah keamanan sebelum pihak tidak bertanggung jawab menyalahgunakannya.

Tujuan Utama Penetration Testing

Tujuan utama dari Penetration Testing adalah untuk mengidentifikasi dan menguji potensi kerentanan dalam sistem, aplikasi, atau jaringan. Dengan melakukan simulasi serangan dalam lingkungan yang terkontrol, perusahaan dapat memahami titik-titik lemah dalam sistem keamanan mereka dan mengambil langkah mitigasi sebelum terjadi insiden nyata. Berbeda dengan Red Team yang menyimulasikan serangan dunia nyata secara menyeluruh, pentest lebih berfokus pada pengujian teknis terhadap satu atau beberapa komponen tertentu dari sistem IT.

Dari Penetration Testing, organisasi akan memperoleh pemahaman mendalam mengenai potensi risiko dan kelemahan dalam sistem keamanan mereka. Laporan hasil pentest biasanya mencakup daftar kerentanan yang ditemukan, dampak potensial, tingkat keparahan, serta saran mitigasi teknis yang dapat segera diterapkan.

Penetration Testing berbeda dari Red Teaming. Pentest fokus pada mencari kelemahan teknis di satu atau beberapa bagian sistem. Tujuannya adalah menemukan celah yang bisa dimanfaatkan penyerang. Sementara itu, Red Teaming menguji respons seluruh organisasi terhadap serangan canggih. Pentest penting sebagai langkah awal untuk melindungi sistem dari serangan siber sederhana yang tetap berisiko.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Penipuan Email Geek Squad, Jangan Tertipu!

Perbedaan Utama Antara Red Team Cyber Security dan Penetration Testing

Dari penjelasan sebelumnya, Anda pasti sudah mulai memahami apa perbedaan Red Teaming dan Penetration Testing (Pentest). Namun untuk lebih jelasnya, berikut kami sediakan beberapa point utama yang membedakan kedua metode pengujian keamanan siber tersebut.

1. Tujuan Pengujian

Perbedaan pertama terletak pada tujuan utama dari masing-masing metode.

  • Penetration Testing berfokus pada mengidentifikasi dan mengeksploitasi kerentanan spesifik dalam suatu sistem, aplikasi, atau jaringan. Tujuan akhirnya adalah memberikan temuan teknis yang dapat segera diperbaiki guna meningkatkan keamanan sistem yang diuji.
  • Red Teaming, di sisi lain, bertujuan untuk mensimulasikan serangan siber yang realistis guna menguji seberapa baik tim keamanan (Blue Team) dapat mendeteksi dan merespons ancaman. Alih-alih hanya mencari celah keamanan, Red Team menguji kesiapan organisasi dalam menghadapi serangan dunia nyata.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup menjadi pembeda berikutnya antara Red Teaming dan Penetration Testing.

  • Pentest memiliki ruang lingkup yang terbatas dan terfokus, umumnya hanya menguji bagian tertentu dari sistem seperti jaringan internal, aplikasi web, atau infrastruktur TI tertentu. Pengujian dilakukan sesuai kesepakatan ruang lingkup yang sudah jelas dari awal.
  • Red Teaming melibatkan pengujian keamanan secara menyeluruh, mencakup tidak hanya sistem IT, tetapi juga proses operasional, kebijakan keamanan, serta kesadaran karyawan terhadap ancaman siber. 

3. Durasi Pengujian

Dari segi durasi pelaksanaan, Penetration Testing umumnya berlangsung dalam waktu yang lebih singkat. Biasanya berkisar antara beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung dari skala sistem yang diuji.

Sebaliknya, Red Teaming adalah proyek yang lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama, yang dapat berlangsung beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Durasi yang panjang diperlukan untuk merancang serangan siber yang realistis, menjalankan serangkaian teknik infiltrasi, serta menganalisis respons dari tim pertahanan organisasi.

4. Metode Serangan

Pendekatan metode serangan juga menjadi pembeda utama antara Red Teaming dan Pentest.

  • Penetration Testing cenderung fokus pada eksploitasi teknis, seperti menguji kelemahan pada konfigurasi server, aplikasi web, atau sistem keamanan jaringan. Teknik yang digunakan biasanya bersifat teknis dan berbasis perangkat lunak.
  • Sementara itu, Red Teaming mengadopsi pendekatan yang jauh lebih holistik dan kreatif, mencakup teknik social engineering, phishing email, hingga physical intrusion (penyusupan fisik ke lokasi organisasi). Pendekatan ini dirancang untuk meniru strategi serangan yang digunakan oleh penyerang siber di dunia nyata.

Baca Juga: Harga Jasa Pentest LOGIQUE, Biaya Terjangkau Kualitas Terbaik

Memahami perbedaan antara Red Teaming Cyber Security dan Penetration Testing sangat penting bagi perusahaan yang ingin memperkuat sistem pertahanan digitalnya. Penetration Testing lebih fokus pada pengujian teknis untuk menemukan dan memperbaiki celah keamanan spesifik dalam sistem, aplikasi, atau jaringan. Sementara itu, Red Teaming merupakan simulasi serangan menyeluruh yang bertujuan menguji kesiapan organisasi dalam mendeteksi dan merespons ancaman nyata secara komprehensif.

Keduanya memiliki peran penting dalam strategi keamanan siber modern. Pilihan antara keduanya—atau menggabungkan keduanya—tergantung pada kebutuhan spesifik organisasi, tingkat risiko yang dihadapi, serta tujuan penguatan keamanan secara keseluruhan.

Jika perusahaan Anda ingin mulai meningkatkan postur keamanan dengan pendekatan yang tepat, LOGIQUE Digital Indonesia menyediakan jasa pentest profesional. Tim ahli kami siap membantu mengidentifikasi kerentanan pada sistem Anda melalui pengujian yang menyeluruh dan metodologi yang teruji. Selain itu, kami juga menawarkan layanan Vulnerability Assessment (VA) dan simulasi phishing untuk mendukung keamanan data perusahaan Anda secara komprehensif. Hubungi LOGIQUE sekarang dan temukan solusi keamanan siber yang terpercaya untuk melindungi bisnis Anda dari ancaman digital yang terus berkembang!

Feradhita NKD
Feradhita NKD

https://www.logique.co.id/blog/author/feradhita/

Hai! Saya adalah content writer berpengalaman dengan minat mendalam di dunia teknologi. Saya senang menjelajahi tren terbaru di dunia IT, pentest, keamanan siber, dan menerjemahkan informasi teknis menjadi tulisan yang menarik. Dengan fokus pada kebutuhan audiens dan penggunaan bahasa sederhana, saya berusaha menyajikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami.