Beberapa insiden besar dalam sejarah keamanan siber disebabkan oleh para hacker terkenal di dunia. Mereka berhasil mengeksploitasi celah keamanan sistem besar, dari jaringan pemerintahan hingga perusahaan multinasional.
Perlu diketahui bahwa serangan hacker besar-besaran tidak terjadi begitu saja dalam semalam. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi para hacker terkenal untuk menemukan kelemahan-kelemahan penting dalam sistem keamanan.
Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan para hacker terkenal di dunia. Beriku penjelasan selengkapnya untuk Anda.
Table of Contents
Hacker Terkenal di Dunia
1. Kevin Mitnick
Kevin Mitnick adalah salah satu hacker terkenal di dunia. Kariernya di dunia hacking dimulai sejak remaja. Pada tahun 1981, ia didakwa mencuri manual komputer dari perusahaan telekomunikasi Pacific Bell. Setahun kemudian, ia berhasil meretas sistem pertahanan North American Defense Command (NORAD), yang kemudian menginspirasi pembuatan film War Games pada tahun 1983. Pada tahun 1989, Mitnick meretas jaringan perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC) dan menyalin perangkat lunak mereka. Karena pada saat itu DEC adalah salah satu produsen komputer terkemuka, aksinya ini membuat nama Mitnick semakin dikenal.
Selama karier peretasannya, Mitnick tidak pernah menyalahgunakan akses atau data yang ia dapatkan. Banyak yang percaya bahwa ia meretas jaringan Pacific Bell sepenuhnya hanya untuk membuktikan bahwa hal tersebut bisa dilakukan. Meskipun akhirnya Mitnick beralih menjadi peretas “white hat” (hacker yang bekerja di bidang keamanan), ia sering dianggap berada di zona abu-abu antara white hat dan black hat.
Baca Juga: White Hat Hacker: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Harus Dikuasai
2. Anonymous (Kelompok)
Anonymous pertama kali muncul pada tahun 2003 di forum diskusi 4chan dalam sebuah sub-forum anonim. Kelompok ini tidak memiliki struktur organisasi yang jelas dan beroperasi dengan kampanye aktivisme digital atau hacktivism. Mereka melakukan serangan terhadap pemerintah, perusahaan besar, dan organisasi kontroversial. Salah satu aksinya yang paling dikenal adalah “Operation Payback,” di mana mereka menyerang situs-situs yang dianggap melanggar kebebasan internet.
3. Adrian Lamo
Pada tahun 2001, Adrian Lamo, yang saat itu berusia 20 tahun, memanfaatkan celah keamanan dalam alat manajemen konten di Yahoo untuk mengubah artikel Reuters dan menambahkan kutipan palsu yang dikaitkan dengan mantan Jaksa Agung John Ashcroft. Lamo sering meretas sistem, lalu memberi tahu media dan korban peretasannya. Dalam beberapa kasus, ia bahkan membantu memperbaiki kerusakan dan meningkatkan keamanan sistem yang telah ia bobol.
Namun, Lamo bertindak terlalu jauh pada tahun 2002 ketika ia meretas jaringan internal (intranet) milik The New York Times. Ia menambahkan namanya sendiri ke dalam daftar narasumber ahli dan mulai melakukan penelitian terhadap tokoh-tokoh publik terkenal.
4. Albert Gonzalez
Hacker terkenal di dunia berikutnya adalah Albert Gonzalez. Dia memulai karier peretasannya sebagai pemimpin kelompok pecinta komputer di sekolah menengahnya di Miami. Ia kemudian bergabung dengan situs perdagangan ilegal Shadowcrew.com dan dianggap sebagai salah satu peretas dan moderator terbaik di platform tersebut. Pada usia 22 tahun, Gonzalez ditangkap di New York karena penipuan kartu debit yang melibatkan pencurian data dari jutaan akun kartu. Untuk menghindari hukuman penjara, ia menjadi informan bagi Secret Service, yang membantunya memfasilitasi penangkapan puluhan anggota Shadowcrew.
Namun, meskipun berstatus informan, Gonzalez tetap melanjutkan aktivitas kriminalnya. Bersama kelompoknya, ia mencuri lebih dari 180 juta data akun kartu pembayaran dari perusahaan-perusahaan seperti OfficeMax, Dave and Buster’s, dan Boston Market.
5. Matthew Bevan dan Richard Pryce
Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah duo peretas asal Inggris yang pada tahun 1996 berhasil membobol beberapa jaringan militer, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan AS, serta Institut Penelitian Atom Korea (KARI). Bevan, yang menggunakan nama samaran Kuji, dan Pryce, dengan nama samaran Datastream Cowboy, dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka menyebarkan penelitian KARI ke sistem militer Amerika. Terlepas dari niat mereka, kasus ini menunjukkan bahkan jaringan militer sekalipun memiliki celah keamanan yang dapat dieksploitasi.
6. Jeanson James Ancheta
Jeanson James Ancheta memiliki rasa ingin tahu terhadap penggunaan bot—robot berbasis perangkat lunak yang dapat menginfeksi dan mengendalikan sistem komputer. Pada tahun 2005, dengan menggunakan serangkaian botnet berskala besar, Ancheta berhasil menginfeksi lebih dari 400.000 komputer.
Menurut Ars Technica, Ancheta kemudian menyewakan mesin-mesin ini ke perusahaan periklanan dan juga dibayar untuk langsung memasang bot atau adware pada sistem tertentu. Sebagai akibat dari tindakannya, Ancheta dijatuhi hukuman 57 bulan penjara. Ini merupakan pertama kalinya seorang peretas dihukum penjara karena penggunaan teknologi botnet.
7. Michael Calce
Pada Februari 2000, Michael Calce yang dikenal dengan nama samaran “Mafiaboy”, berhasil mengendalikan jaringan komputer universitas di usia 15 tahun. Dengan memanfaatkan resources gabungan dari jaringan tersebut, Calce melancarkan serangan distributed-denial-of-service (DDoS) terhadap Yahoo, yang saat itu merupakan mesin pencari nomor satu di dunia. Dalam waktu seminggu, ia juga berhasil melumpuhkan situs-situs besar seperti Dell, eBay, CNN, dan Amazon dengan serangan yang membanjiri server perusahaan hingga menyebabkan situs mereka tumbang.
8. Kevin Poulsen
Pada tahun 1983, Kevin Poulsen, yang saat itu berusia 17 tahun dan menggunakan nama samaran Dark Dante, meretas ARPANET, jaringan komputer milik Pentagon. Meskipun cepat tertangkap, pemerintah memutuskan untuk tidak menuntutnya karena ia masih di bawah umur. Sebagai gantinya, ia hanya diberi peringatan.
Namun pada tahun 1990, ia meretas kontes sebuah stasiun radio dan memastikan dirinya menjadi penelepon ke-102 sehingga dapat memenangkan hadiah berupa sebuah Porsche, liburan, dan uang tunai sebesar $20.000. Poulsen akhirnya ditangkap dan dijatuhi larangan menggunakan komputer selama tiga tahun. Setelah menyelesaikan hukumannya, ia beralih menjadi white hat hacker dan jurnalis yang menulis tentang keamanan siber serta isu sosial-politik terkait internet.
Baca Juga: Apa Itu Hacker? Jenis-jenis Hacker yang Perlu Anda Ketahui
Para hacker terkenal di dunia seperti Kevin Mitnick, Michael Calce, hingga kelompok Anonymous menunjukkan bahwa sistem digital bisa sangat rentan terhadap berbagai jenis serangan siber. Meskipun beberapa di antaranya akhirnya beralih menjadi praktisi keamanan siber, dampak dari serangan yang mereka lakukan tetap memberikan pelajaran penting tentang perlunya perlindungan data dan keamanan sistem yang kuat.
Untuk melindungi bisnis Anda dari ancaman serangan siber, LOGIQUE menawarkan jasa cyber security komprehensif. Kami menyediakan jasa pentest, vulnerability assessment, dan simulasi phishing.
Tim profesional keamanan siber kami yang berpengalaman dan bersertifikasi internasional, siap membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan dalam sistem Anda. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan tingkatkan keamanan digital perusahaan Anda!