Integrasi AI di Flutter membuka peluang besar untuk menciptakan aplikasi yang lebih cerdas dan interaktif. Simak penjelasan kami berikut ini untuk mengetahuinya.
Saat ini, pengembangan aplikasi mobile dengan menggunakan Flutter tidak lagi sekadar membuat tampilan dan fitur biasa. Dengan hadirnya Generative AI, aplikasi bisa menjadi lebih pintar dan dapat memahami kebutuhan pengguna. Tidak hanya memberi rekomendasi atau mengotomatisasi tugas, Generative AI juga dapat menghasilkan berbagai konten baru, seperti teks, gambar, dan suara, yang disesuaikan dengan konteks atau kebutuhan pengguna.
Table of Contents
Integrasi Generative AI di Aplikasi Flutter
Secara umum, untuk melakukan integrasi, kita perlu berkomunikasi dengan API dari penyedia layanan AI Seperti Google, OpenAI, dan Claude. Sebelum melakukan integrasi kita perlu mendaftar pada masing-masing platform untuk mendapatkan API KEY
yang nantinya akan digunakan untuk berkomunikasi. Berikut contoh integrasi sederhana di flutter dengan menggunakan beberapa platform penyedia layanan Generative AI.
1. Integrasi Generative AI: Google Gemini AI
Untuk melakukan integrasi dengan AI Gemini dari Google kita bisa menggunakan API. Berikut contoh integrasinya menggunakan package google_generative_ai
:
import 'package:google_generative_ai/google_generative_ai.dart';
const apiKey = 'API_KEY';
void main() async {
final model = GenerativeModel(
model: 'gemini-1.5-flash-latest',
apiKey: apiKey,
);
final prompt = 'Write a story about a magic backpack.';
final content = [Content.text(prompt)];
final response = await model.generateContent(content);
print(response.text);
};
Dalam kode ini, kita menggunakan model dengan jenis gemini-1.5-flash-latest
dengan prompt untuk membuat sebuah cerita tentang tas ajaib.
2. Integrasi Generative AI: OpenAI (Chat GPT)
Sama halnya dengan AI Gemini dari Google kita bisa menggunakan API dari OpenAI. Berikut contoh integrasinya menggunakan bantuan package openai_dart
:
import 'package:openai_dart/openai_dart.dart';
const apiKey = 'API_KEY';
void main() async {
final client = OpenAIClient(apiKey: apiKey);
final res = await client.createChatCompletion(
request: CreateChatCompletionRequest(
model: ChatCompletionModel.modelId('gpt-4o'),
messages: [
ChatCompletionMessage.system(
content: 'You are a novelist.',
),
ChatCompletionMessage.user(
content: ChatCompletionUserMessageContent.string('Write a story about a magic backpack.!'),
),
],
temperature: 0,
),
);
print(res.choices.first.message.content);
};
Dalam kode ini, kita menggunakan model dengan jenis gpt-4o
dengan dua jenis prompt yang pertama prompt untuk system yang menerapkan rules AI sebagai novelis, dan kemudian prompt yang kedua prompt dari user untuk membuat sebuah cerita tentang tas ajaib.
3. Integrasi Generative AI: Claude AI
Claude AI adalah LLM dari Anthropic yang bisa diintegrasikan melalui API. Berikut contoh integrasinya menggunakan bantuan package openai_dart
:
import 'package:anthropic_sdk_dart/anthropic_sdk_dart.dart';
const apiKey = 'API_KEY';
void main() async {
final client = AnthropicClient(apiKey: apiKey);
final res = await client.createMessage(
request: CreateMessageRequest(
model: Model.model(Models.claude35Sonnet20241022),
maxTokens: 1024,
messages: [
Message(
role: MessageRole.user,
content: MessageContent.text('Write a story about a magic backpack.!'),
),
],
),
);
print(res.content.text);
};
Dalam kode ini, kita menggunakan model dengan jenis claude-sonnet
3.5 dengan sebuah prompt user untuk membuat sebuah cerita tentang tas ajaib.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam mengintegrasikan generative AI ke dalam aplikasi Flutter, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Pertama, penting untuk menyiapkan kondisi dalam aplikasi apabila koneksi internet terputus, agar aplikasi tetap berfungsi meski dalam kondisi offline ataupun jika terjadi masalah pada API AI yang digunakan.
Kedua, Kerahasiaan data pengguna juga harus dijaga dengan baik, pastikan untuk mengikuti aturan privasi yang berlaku untuk melindungi informasi yang sensitif. Selain itu, pastikan komunikasi dengan server AI terlindungi dengan baik, terutama dalam menjaga kerahasiaan API key yang dapat terekspos.
Ketiga, hitung dengan baik biaya dari penggunaan API, karena penggunaan yang berlebihan / tidak terkontrol dapat membuat tagihan menjadi sangat besar.
Kesimpulan
Integrasi generative AI dalam aplikasi Flutter membuka banyak potensi untuk membuat aplikasi yang lebih canggih, kreatif, dan personal, yang mampu memahami kebutuhan pengguna secara lebih mendalam. Namun, penting juga untuk memahami bahwa AI memiliki keterbatasan, seperti ketergantungan pada koneksi internet dan potensi bias dalam model AI.
Jika Anda membutuhkan bantuan pengembangan aplikasi mobile, serahkan pada kami. LOGIQUE menyediakan jasa pembuatan aplikasi mobile yang profesional. Hubungi kami untuk info lebih lanjut!