Apa itu cyber security? Cyber security adalah upaya untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari ancaman siber yang semakin kompleks di era digital.
Dengan semakin banyaknya data yang disimpan dan dikelola secara digital, keamanan siber atau cyber security menjadi hal yang sangat penting. Cyber security adalah langkah strategis untuk melindungi data dan sistem dari serangan siber yang dapat merusak reputasi, mengganggu operasional, hingga menyebabkan kerugian finansial.
Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan apa itu cyber security untuk Anda. Kami juga akan menjelaskan mengapa penerapannya sangat penting di tengah era digital.
Table of Contents
Apa Itu Cyber Security?
Secara garis besar, cyber security adalah upaya untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari berbagai ancaman siber yang dapat merusak, mencuri, atau menyalahgunakan informasi. Kemudian menurut CISCO, definisi cyber security adalah praktik melindungi sistem, jaringan, dan program dari serangan siber.
Sistem cyber security yang baik akan menggunakan beberapa lapisan pelindung yang tersebar di berbagai komputer, jaringan, program, atau data yang ingin dilindungi. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, cyber security berfungsi sebagai pertahanan utama untuk menjaga privasi dan integritas informasi.
Baca Juga:
Mengapa Cyber Security Penting?
Dari penjelasan apa itu cyber security, dapat kita ketahui bahwa keamanan siber memegang peranan penting dalam melindungi sistem, data, dan jaringan dari berbagai ancaman digital. Dalam era yang semakin terhubung ini, ancaman seperti malware, ransomware, dan serangan phishing tidak hanya menyerang individu, tetapi juga organisasi besar. Selain itu perlu dipahami juga bahwa serangan siber yang berhasil dapat menyebabkan beragam kerugian seperti:
- Pencurian identitas.
- Pemerasan pribadi dan korporat.
- Hilangnya informasi sensitif dan data penting bisnis.
- Gangguan operasional bisnis sementara.
- Kehilangan pelanggan dan pendapatan.
- Dalam beberapa kasus, menyebabkan penutupan bisnis.
IBM menjelaskan bahwa dampak serangan siber terhadap bisnis dan ekonomi sangat besar dan terus meningkat. Diperkirakan, kejahatan siber akan merugikan ekonomi global hingga USD 10,5 triliun per tahun pada tahun 2025. Biaya serangan siber terus meningkat seiring dengan semakin canggihnya teknik yang digunakan oleh para penjahat siber.
Menurut laporan terbaru IBM, berikut beberapa insight penting terkait biaya pelanggaran data:
- Rata-rata biaya pelanggaran data meningkat menjadi USD 4,88 juta dari USD 4,45 juta pada tahun 2023. Ini menunjukan kenaikan 10% dan peningkatan tertinggi sejak pandemi.
- Kerugian bisnis, seperti hilangnya pendapatan akibat downtime sistem, kehilangan pelanggan, dan kerusakan reputasi, serta biaya tanggapan pasca-pelanggaran yang naik hampir 11% dibandingkan tahun sebelumnya.
- Jumlah organisasi yang membayar lebih dari USD 50.000 sebagai denda regulasi akibat pelanggaran data naik sebesar 22,7%, sedangkan mereka yang membayar lebih dari USD 100.000 naik sebesar 19,5%.
Baca Juga: Apa Itu Advanced Persistent Threat (APT)? Ini Penjelasannya!
Jenis-jenis Cyber Security
1. Keamanan AI (AI Security)
Keamanan AI mengacu pada langkah-langkah dan teknologi untuk mencegah atau mengurangi ancaman siber yang menargetkan aplikasi atau sistem berbasis AI, atau yang menggunakan AI dengan cara berbahaya.
2. Keamanan Infrastruktur Kritis (Critical Infrastructure Security)
Keamanan infrastruktur kritis melindungi sistem komputer, aplikasi, jaringan, data, dan aset digital yang menjadi fondasi bagi keamanan nasional, kesehatan ekonomi, dan keselamatan publik. Di Amerika Serikat, National Institute of Standards and Technology (NIST) menyediakan kerangka kerja keamanan siber untuk membantu penyedia IT dan pemangku kepentingan mengamankan infrastruktur kritis. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS melalui Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) juga memberikan panduan tambahan.
3. Keamanan Jaringan (Network Security)
Keamanan jaringan fokus pada mencegah akses tidak sah ke jaringan dan sumber daya jaringan. Ini juga memastikan bahwa pengguna yang berwenang memiliki akses yang aman dan andal ke sumber daya dan aset yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka.
4. Keamanan Aplikasi (Application Security)
Keamanan aplikasi membantu mencegah akses dan penggunaan aplikasi yang tidak sah serta melindungi data terkait. Ini juga membantu mengidentifikasi dan mengurangi kelemahan atau kerentanan dalam desain aplikasi. Metode pengembangan modern seperti DevOps dan DevSecOps mengintegrasikan keamanan dan pengujian keamanan ke dalam proses pengembangan aplikasi.
5. Keamanan Cloud (Cloud Security)
Keamanan cloud melindungi layanan dan aset berbasis cloud milik organisasi, termasuk aplikasi, data, server virtual, serta infrastruktur lainnya.
Secara umum, keamanan cloud beroperasi dengan menggunakan model tanggung jawab bersama. Dalam model ini, penyedia layanan cloud bertanggung jawab untuk mengamankan layanan yang mereka sediakan serta infrastruktur yang mendukung layanan tersebut. Sementara itu, pelanggan bertanggung jawab untuk melindungi data, kode, dan aset lainnya yang mereka simpan atau jalankan di cloud.
6. Keamanan Informasi dan Data (InfoSec)
Keamanan informasi (Information Security/InfoSec) bertujuan untuk melindungi informasi penting milik organisasi. Contohnya seperti melindungi file digital, data, dokumen fisik, dan media penyimpanan fisik lainnya dari akses, penggunaan, atau perubahan yang tidak sah.
Keamanan data merupakan bagian dari keamanan informasi yang secara khusus berfokus pada perlindungan informasi digital. Aspek ini menjadi perhatian utama dalam langkah-langkah keamanan siber yang berkaitan dengan InfoSec.
7. Keamanan Perangkat Mobile (Mobile security)
Keamanan perangkat mobile mencakup alat dan praktik keamanan siber yang dirancang khusus untuk melindungi smartphone dan perangkat mobile lainnya. Ini termasuk pengelolaan aplikasi mobile (Mobile Application Management/MAM) dan pengelolaan mobilitas perusahaan (Enterprise Mobility Management/EMM).
Banyak organisasi kini mengadopsi solusi Unified Endpoint Management (UEM) untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perangkat mereka. UEM memungkinkan pelindungan, konfigurasi, dan pengelolaan perangkat endpoint, termasuk perangkat mobile, dari satu konsol terpusat.
Baca Juga: LOGIQUE Menyediakan Layanan Cloud Penetration Testing
Sebagai langkah penting dalam melindungi data dan sistem dari ancaman digital, memahami apa itu cyber security adalah kunci untuk menghadapi tantangan di era digital. Dengan ancaman siber yang terus berkembang, individu dan organisasi harus mengambil tindakan proaktif untuk memastikan keamanan data, melindungi privasi, dan menjaga operasional tetap berjalan lancar.
Untuk membantu Anda melindungi aset digital secara menyeluruh, LOGIQUE menyediakan jasa cyber security. Kami menawarkan vulnerability assessments, simulasi phishing, dan jasa pentest profesional. Layanan ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mengatasi celah keamanan dalam sistem Anda, serta didukung oleh tim ahli keamanan siber bersertifikat internasional seperti CEH (Certified Ethical Hacker) dan CPENT (Certified Penetration Testing Professional). Hubungi kami sekarang untuk solusi keamanan siber yang komprehensif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda!