Kriptografi adalah sebuah metode untuk mengamankan informasi dengan mengubahnya menjadi kode yang sulit dipecahkan, sehingga hanya pihak yang memiliki otoritas yang dapat mengakses data asli. Pelajari apa itu kriptografi selengkapnya di artikel kami berikut ini.
Setiap hari, jutaan data dikirimkan dan diproses melalui internet, mulai dari pesan pribadi, transaksi keuangan, hingga informasi sensitif milik perusahaan. Data-data tersebut harus dilindungi dengan baik untuk menghindari risiko pencurian dan penyalahgunaan dari pihak tak bertanggung jawab. Nah, salah satu cara paling efektif untuk melindungi informasi tersebut adalah melalui kriptografi.
Perlu Anda tahu, kriptografi tidak hanya digunakan dalam dunia teknologi tinggi. Saat ini praktik keamanan tersebut juga ditemukan di kehidupan sehari-hari contohnya seperti ketika kita berkirim pesan melalui WhatsApp, melakukan transaksi perbankan online, dll. Agar Anda bisa memahami apa itu kriptografi, berikut kami sajikan penjelasan selengkapnya untuk Anda.
Table of Contents
Apa Itu Kriptografi?
Kriptografi adalah ilmu dan teknik yang digunakan untuk mengamankan informasi dengan cara menyandikan atau mengubah bentuk asli data sehingga hanya pihak yang berwenang saja yang bisa mengakses atau memahami informasi tersebut. Dalam kriptografi, data yang awalnya bisa dibaca oleh siapa saja (plaintext) diubah menjadi bentuk yang tidak bisa dimengerti (ciphertext) melalui proses yang disebut enkripsi. Untuk mengembalikan ciphertext menjadi plaintext, dibutuhkan kunci atau metode tertentu dalam proses yang disebut dekripsi.
Tujuan Kriptografi
Tujuan utama kriptografi adalah menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), keaslian (authenticity), dan keabsahan (non-repudiation) informasi yang dikirim atau disimpan. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Tujuan utama kriptografi adalah menjaga kerahasiaan informasi sehingga hanya pihak berwenang yang dapat mengakses atau membaca data tersebut. Dengan teknik enkripsi, informasi diubah menjadi bentuk terenkripsi (ciphertext) yang hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki kunci dekripsi yang benar. Kerahasiaan ini penting untuk melindungi informasi sensitif seperti data keuangan, komunikasi pribadi, atau informasi rahasia bisnis.
2. Integritas (Integrity)
Kriptografi juga bertujuan untuk menjaga agar informasi tidak diubah atau dimanipulasi selama proses transmisi atau penyimpanan. Dengan algoritma hash, perubahan sekecil apapun pada data dapat dideteksi sehingga penerima dapat memastikan bahwa data yang diterima sama seperti data yang dikirimkan. Integritas sangat penting dalam transaksi finansial, pengiriman dokumen resmi, atau data medis.
3. Keaslian (Authenticity)
Selain menjaga kerahasiaan dan integritas, kriptografi juga bertujuan untuk memastikan keaslian data. Melalui teknik seperti tanda tangan digital (digital signature), pengirim dapat membuktikan bahwa pesan atau data yang dikirim berasal dari sumber yang sah. Hal ini penting dalam menghindari serangan spoofing atau peniruan identitas, serta memastikan bahwa pesan berasal dari sumber yang diakui dan tidak dipalsukan.
4. Keabsahan (Non-repudiation)
Tujuan ini memastikan bahwa pengirim tidak dapat menyangkal (menolak) telah mengirim informasi tertentu. Melalui penggunaan tanda tangan digital dan teknik autentikasi lainnya, pengirim pesan tidak dapat mengklaim bahwa mereka tidak mengirimkan pesan tersebut. Non-repudiation sangat penting dalam transaksi online, kontrak digital, atau komunikasi yang memerlukan bukti keabsahan.
Baca Juga: Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP): Ringkasan & Sanksinya
Apakah Kriptografi Sama dengan Enkripsi?
Dari penjelasan apa itu kriptografi di atas, mungkin Anda berpikir bahwa istilah tersebut memiliki kaitan dengan enkripsi. Ya, kriptografi dan enkripsi memang dua konsep yang berkaitan erat namun tidak sama.
- Kriptografi
Kriptografi adalah ilmu atau seni untuk mengamankan informasi dengan cara mengubah data menjadi bentuk yang tidak bisa dibaca oleh orang yang tidak memiliki otoritas. Ini adalah bidang yang lebih luas yang mencakup berbagai teknik dan metode untuk menjaga keamanan data, seperti enkripsi, dekripsi, tanda tangan digital, dan hashing. Kriptografi bertujuan untuk memastikan kerahasiaan, integritas, keaslian, dan keabsahan informasi.
Enkripsi adalah salah satu teknik dalam kriptografi yang digunakan untuk mengamankan data. Dalam proses enkripsi, data asli (plaintext) diubah menjadi data yang tidak bisa dibaca (ciphertext) menggunakan algoritma dan kunci enkripsi tertentu. Hanya pihak yang memiliki kunci dekripsi yang benar yang dapat mengembalikan data tersebut ke bentuk aslinya. Enkripsi bertujuan untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality) data.
Baca Juga: Harga Jasa Pentest LOGIQUE, Biaya Terjangkau Kualitas Terbaik
Jenis-Jenis Kriptografi
1. Kriptografi Simetris (Symmetric Key Cryptography)
Kriptografi simetris adalah jenis kriptografi di mana enkripsi dan dekripsi dilakukan menggunakan kunci yang sama. Artinya, baik proses pengamanan data (enkripsi) maupun pembacaan data yang telah diamankan (dekripsi) bergantung pada satu kunci rahasia yang sama.
Oleh karena itu, kunci ini harus dijaga dengan baik dan hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak yang memiliki izin akses. Contoh kriptografi simetris adalah Advanced Encryption Standard (AES) dan Data Encryption Standard (DES).
2. Kriptografi Asimetris (Asymmetric Key Cryptography)
Berbeda dengan kriptografi simetris, kriptografi asimetris menggunakan dua kunci yang berbeda, yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi pesan, sementara kunci privat digunakan untuk mendekripsi pesan. Kunci publik dapat dibagikan kepada siapa saja, namun kunci privat harus disimpan dengan sangat aman.
Keamanan dari kriptografi asimetris terletak pada prinsip bahwa seseorang tidak dapat mendekripsi pesan hanya dengan kunci publik. Mereka tetap membutuhkan kunci privat yang sesuai untuk dapat mengakses informasi tersebut. Contoh kriptografi asimetris yang paling populer adalah Rivest Shamir Adleman (RSA).
3. Fungsi Hash (Hash Functions)
Ini adalah jenis algoritma kriptografi yang tidak melibatkan penggunaan kunci. Sebagai gantinya, dibuatlah sebuah nilai hash yaitu angka dengan panjang tetap yang berfungsi sebagai pengidentifikasi unik untuk data. Nilai hash ini dibuat berdasarkan panjang informasi teks asli (plain text) dan digunakan untuk mengamankan data. Fungsi hash sering digunakan oleh berbagai sistem operasi untuk melindungi kata sandi.
Contoh Penerapan Kriptografi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Enkripsi Pesan pada Aplikasi Chat
Aplikasi pesan seperti WhatsApp, Telegram, dan Signal menggunakan enkripsi end-to-end untuk melindungi pesan yang dikirim antar pengguna. Dengan teknologi ini, hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca pesan, sementara pihak lain, termasuk penyedia layanan, tidak dapat mengakses kontennya.
2. Keamanan Transaksi Online dan E-Commerce
Contoh penggunaan kriptografi juga bisa ditemukan saat kita melakukan transaksi online. Perlu diketahui bahwa setiap kali Anda melakukan transaksi online, seperti pembayaran dengan kartu kredit atau e-wallet, maka informasi sensitif seperti nomor kartu dan data pribadi Anda dienkripsi menggunakan protokol SSL/TLS. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data dari penyadapan oleh pihak yang tidak berwenang.
3. Keamanan Login pada Situs Web
Saat Anda login ke situs web dengan username dan password, data tersebut tidak dikirimkan dalam bentuk teks biasa. Sebaliknya, data dienkripsi agar tidak bisa dicuri oleh peretas. Salah satu metode yang digunakan adalah hashing untuk mengamankan password, di mana situs menyimpan hash dari password Anda, bukan password aslinya.
Demikian penjelasan yang bisa kami berikan mengenai apa itu kriptografi. Sebagai kesimpulan, kriptografi merupakan pondasi utama dalam menjaga keamanan informasi di era digital. Dengan peran vitalnya dalam melindungi data sensitif, kriptografi memungkinkan kita untuk berkomunikasi, melakukan transaksi, dan mengakses informasi dengan rasa aman.
Bagi bisnis yang ingin meningkatkan keamanan siber di perusahaannya, LOGIQUE hadir dengan jasa pentest yang komprehensif. Melalui layanan keamanan siber ini, kami akan membantu menguji ketahanan sistem Anda terhadap serangan siber. Tim ahli kami juga dapat memberikan dukungan pada proses perbaikan yang diperlukan sehingga perusahaan Anda bisa memperkuat pertahanan siber dengan baik.
Hubungi kami segera untuk penjelasan lebih lanjut. Serangan siber terus meningkat, lindungi bisnis Anda sekarang juga!