Indonesia Termasuk 5 Negara dengan Kebocoran Data Terbanyak

Sumber: www.freepik.com

Berdasarkan laporan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia termasuk dalam daftar lima negara dengan kasus kebocoran data terbanyak. Informasi ini diungkapkan dalam artikel yang dipublikasikan oleh ekonomi.bisnis.com, yang menyoroti betapa seriusnya ancaman terhadap keamanan informasi di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sektor keuangan masih akan menjadi target utama serangan siber yang semakin kompleks. Dalam dunia siber, lokasi “where the money is” atau tempat uang berada, sering kali menjadi incaran utama para peretas karena potensi keuntungannya yang besar.

Indonesia Peringkat Ketiga Dunia dalam Kebocoran Data Akun

Zulkifli Salim, Deputi Direktur Digitalisasi, Financial Center, dan Transformasi Perbankan DPNP OJK, melaporkan berdasarkan data dari Cyber Crime Statistic bahwa pada tahun 2022, Indonesia berada di peringkat tiga teratas dunia dalam hal jumlah akun yang mengalami kebocoran data, dengan total mencapai 13,2 juta pengguna internet. Kebocoran data ini merupakan insiden keamanan di mana data pengguna di perangkat atau aplikasi dapat dilihat dan diakses tanpa izin.

Secara lebih rinci, Rusia menempati posisi pertama dengan jumlah kebocoran data akun terbanyak, yaitu 22,3 juta, diikuti oleh Prancis dengan 13,8 juta. Indonesia berada di peringkat ketiga, kemudian disusul oleh Amerika Serikat dan Spanyol yang masing-masing memiliki 8,4 juta dan 3,9 juta kebocoran akun. Kelima negara ini berkontribusi lebih dari setengah total kebocoran data secara global pada tahun 2022.

Dalam acara Power Talk Financial “Big Data & AI Era Baru Membangun Ekosistem Perbankan Digital”, Zulkifli menyatakan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki reputasi kurang baik dalam menjaga data. Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam transformasi digital adalah rendahnya tingkat literasi digital di Indonesia. Pada tahun 2022, indeks literasi digital berada pada kategori “sedang” dengan skor 3,54 dari skala 1 hingga 5.

Baca Juga: Kasus Kebocoran Data di Indonesia Masih Marak, Perusahaan Wajib Taati UU PDP!

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan bahwa skor untuk keamanan digital bahkan lebih rendah, yaitu 3,12. Hal ini menunjukkan masih banyaknya pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, terutama karena kasus-kasus social engineering masih sering terjadi akibat rendahnya literasi digital di masyarakat.

Dia juga menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2023, sektor keuangan menempati posisi ketiga terbanyak yang menerima notifikasi indikasi insiden siber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Sementara itu, Ekonomi Digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh delapan kali lipat, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030. Dengan sektor e-commerce yang diproyeksikan mendominasi sebesar Rp1.900 triliun atau sekitar 34% dari total ekonomi digital.

Mengenai perkembangan transaksi e-commerce, tercatat pada tahun 2023 mencapai Rp 454 triliun dan diperkirakan meningkat 7,2% hingga mencapai R p487 triliun pada tahun 2024.

Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, transaksi perbankan digital pada tahun 2023 mencapai Rp58,5 ribu triliun dan diproyeksikan naik 9,1% secara tahunan menjadi Rp 63,8 ribu triliun pada tahun 2024. Selain itu, penggunaan uang elektronik pada tahun 2023 mencapai Rp 836 triliun dan diperkirakan meningkat 25,8% secara tahunan menjadi Rp1.051 triliun pada tahun 2024.

Baca Juga: Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Kebocoran Data (Data Leakage) ?

Langkah Proaktif Cegah Kebocoran Data

Untuk menghadapi pertumbuhan pesat ekonomi digital dan meningkatnya risiko serangan siber, penting bagi perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi strategi keamanan siber yang proaktif. Salah satu langkah yang efektif untuk mencegah kasus kebocoran data adalah dengan melakukan penetration testing secara berkala. 

Penetration testing atau pentest adalah metode pengujian keamanan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kerentanan dalam sistem, aplikasi, serta jaringan perusahaan. Melalui pengujian ini, perusahaan bisa mendeteksi celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh peretas.

LOGIQUE Digital Indonesia menawarkan layanan penetration testing yang komprehensif untuk membantu perusahaan Anda memastikan keamanan digital tetap terjaga di tengah perkembangan ekonomi digital. Dengan tim ahli keamanan siber yang berpengalaman, kami siap membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kerentanan, sekaligus memastikan bahwa sistem Anda memenuhi standar keamanan terbaik.

Hubungi kami di 0811-870-321 untuk konsultasi lebih lanjut. Dapatkan solusi keamanan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda!

Related Posts