Pengertian & Fungsi Firewall dalam Menjaga Keamanan Siber

Sumber: www.freepik.com

Fungsi firewall adalah sebagai garis pertahanan pertama yang mengontrol lalu lintas jaringan antara sistem internal dan eksternal. Dengan memantau dan mengelola data yang masuk dan keluar dari jaringan, firewall membantu mencegah akses yang tidak sah, menghalangi serangan berbahaya, dan melindungi data dari potensi ancaman.

Dengan meningkatnya ancaman siber seperti malware, ransomware, dan serangan phishing, perlindungan terhadap data dan sistem informasi menjadi sangat krusial. Keamanan siber bukan hanya tentang melindungi informasi sensitif, tetapi juga memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data. 

Nah, salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan firewall. Sebelum kita pelajari lebih lanjut fungsi firewall, mari kita pahami terlebih dahulu pengertiannya.

Apa Itu Firewall?

Firewall adalah perangkat atau sistem keamanan jaringan yang dirancang untuk mengontrol dan memfilter lalu lintas data yang masuk dan keluar dari sebuah jaringan komputer. Tujuan utama firewall adalah untuk mencegah akses yang tidak sah dan melindungi jaringan dari potensi ancaman atau serangan siber.

Ketika firewall digunakan, semua data yang melewati jaringan akan diperiksa. Segala sesuatu yang dianggap mencurigakan oleh firewall akan segera diblokir atau dikarantina untuk pemeriksaan lebih lanjut. Firewall melakukan ini dengan memeriksa paket data. Perlu diketahui bahwa biasanya saat informasi dikirim, pesan dipecah menjadi paket-paket untuk mempermudah dan mempercepat proses pengiriman melalui jaringan. Firewall jaringan akan memeriksa setiap paket data tersebut secara individu untuk mengidentifikasi adanya konten berbahaya.

Secara garis besar, firewall bekerja dengan cara memeriksa data masuk dan keluar dari jaringan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan, seperti alamat IP dan nomor port. Paket yang sesuai dengan aturan akan diizinkan, sementara yang tidak sesuai akan diblokir.

Baca Juga: Kesalahan Konfigurasi Firewall Paling Umum Menurut Pakar Keamanan Siber LOGIQUE

Fungsi Firewall dalam Keamanan Siber

1. Penyaringan Lalu Lintas (Traffic Filtering)

Firewall berfungsi sebagai “penjaga pintu gerbang”. Sistem keamanan jaringan ini akan memfilter semua lalu lintas data masuk dan keluar dari jaringan. Dengan mengimplementasikan aturan yang ditetapkan, firewall memblokir akses tidak sah dan memastikan bahwa hanya data yang sesuai dengan kebijakan keamanan yang diperbolehkan. Ini membantu mencegah akses dari IP yang tidak dikenal atau tidak diinginkan serta memfilter konten berbahaya dari situs web atau aplikasi yang mungkin mencoba mengakses jaringan.

2. Mencegah Serangan Malware

Fungsi firewall selanjutnya adalah melindungi sistem dari berbagai jenis malware seperti virus, worm, dan trojan. Firewall dapat mendeteksi dan memblokir file berbahaya atau kode yang mencoba menyusup ke dalam sistem. Dengan memeriksa data yang masuk berdasarkan malware signatures dan pola yang diketahui, firewall dapat mencegah infeksi dan serangan yang dapat merusak sistem atau mencuri informasi sensitif.

3. Pengaturan Akses dan Izin

Firewall memainkan peran penting dalam mengatur siapa yang dapat mengakses berbagai bagian dari jaringan. Dengan menggunakan Access Control List (ACL) dan aturan spesifik, firewall memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data atau sumber daya tertentu. Ini membantu mengendalikan hak akses dan menjaga agar informasi tetap aman dari pengguna tidak sah. 

4. Mendeteksi Aktivitas Mencurigakan

Firewall memiliki kemampuan untuk memantau dan menganalisis lalu lintas jaringan untuk mengidentifikasi pola aktivitas mencurigakan. Fitur deteksi ancaman ini memungkinkan firewall untuk memberikan peringatan dini jika ada aktivitas yang mungkin menunjukkan percobaan serangan atau upaya intrusi, membantu tim keamanan untuk merespons dengan cepat dan mencegah potensi kerusakan.

5. Menyediakan Log Aktivitas Jaringan

Firewall juga berfungsi untuk mencatat semua aktivitas jaringan dalam bentuk log mendetail. Ini sangat berguna untuk pemantauan dan analisis keamanan. Dengan log aktivitas ini, tim keamanan dapat melacak dan menganalisis pola lalu lintas, menilai kejadian mencurigakan, dan meneliti insiden keamanan yang mungkin terjadi. Informasi ini juga penting untuk kepatuhan terhadap regulasi dan untuk menilai efektivitas kebijakan keamanan yang diterapkan.

Baca Juga: Peran Audit Cyber Security Bagi Bisnis dalam Mematuhi UU PDP

Jenis Firewall Jaringan

Setelah Anda memahami fungsi firewall, mari kita pelajari jenis-jenis firewall jaringan:

1. Packet-Filtering Firewall

Firewall ini memeriksa setiap paket data yang masuk atau keluar dari jaringan berdasarkan aturan sederhana, seperti alamat IP dan nomor port. Jika paket memenuhi kriteria, maka akan diteruskan dan jika tidak memenuhi kriteria akan diblokir. 

2. Stateful Inspection Firewall

Stateful Inspection Firewall, juga dikenal sebagai Stateful Packet Inspection adalah jenis firewall yang memantau dan memeriksa data yang melintas melalui jaringan berdasarkan “status” atau “keadaan” koneksi yang sedang aktif. Ini memastikan bahwa paket data yang masuk sesuai dengan sesi komunikasi yang sah.

3. Proxy Firewall

Proxy firewall adalah jenis firewall yang berfungsi sebagai “perantara” atau “jembatan” dalam komunikasi antara perangkat di jaringan internal dan sumber daya di luar jaringan, seperti internet. Ketika pengguna di dalam jaringan mengirimkan permintaan untuk mengakses situs web atau layanan online, permintaan tersebut tidak langsung menuju ke tujuan akhir. Sebaliknya, proxy firewall menerima permintaan tersebut, memeriksanya, dan kemudian meneruskan permintaan itu ke server tujuan. 

Setelah server tujuan merespons, proxy firewall juga menangani balasan tersebut dan mengirimkan data kembali ke pengguna. Dengan menggunakan proxy firewall, identitas dan alamat IP pengguna internal disembunyikan dari server luar. Ini membantu melindungi privasi dan mencegah pelacakan.

4. Next-Generation Firewall (NGFW)

NGFW menggabungkan fitur firewall tradisional dengan kemampuan tambahan seperti inspeksi aplikasi, deteksi dan pencegahan intrusi, serta analisis ancaman canggih. Jenis firewall ini dapat melakukan pemeriksaan mendalam terhadap paket data yang melintas di jaringan, bukan hanya pada header paket, tetapi juga pada konten data itu sendiri. 

Selain itu, NGFW mampu mengidentifikasi dan mengontrol aplikasi yang berjalan di jaringan, bukan hanya berdasarkan port dan protokol, tetapi juga berdasarkan jenis aplikasi dan perilakunya. Ini memungkinkan deteksi ancaman yang lebih baik dan analisis mendalam terhadap data.

5. Unified Threat Management (UTM) Firewall

Unified Threat Management (UTM) Firewall adalah perangkat keamanan jaringan yang mengintegrasikan beberapa fungsi keamanan ke dalam satu platform. UTM dirancang untuk menyediakan perlindungan yang menyeluruh dan terintegrasi terhadap berbagai jenis ancaman siber, termasuk malware, virus, serangan DDoS, dan ancaman lainnya. Ini menyederhanakan pengelolaan keamanan jaringan dengan menyediakan berbagai lapisan perlindungan dalam satu solusi yang terpusat.

Demikian penjelasan mengenai fungsi firewall. Secara garis besar, firewall merupakan komponen krusial dalam strategi keamanan siber, bertindak sebagai barikade pertama melawan ancaman yang berusaha mengakses jaringan Anda. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak ada sistem keamanan yang sepenuhnya kebal terhadap ancaman. Oleh karena itu, melakukan pengujian penetrasi atau pentest secara berkala menjadi langkah yang sangat penting untuk mengidentifikasi celah keamanan yang mungkin tidak terdeteksi oleh firewall.

LOGIQUE menawarkan jasa pentest yang komprehensif untuk membantu Anda mengevaluasi dan meningkatkan pertahanan keamanan siber Anda. Dengan dukungan tim ahli siber yang bersertifikat internasional, Anda dapat memastikan bahwa sistem Anda tetap aman dari potensi ancaman dan mematuhi standar keamanan terkini. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut!

Related Posts