Proses pentest di LOGIQUE terdiri dari beberapa fase serta mengikuti standar industri untuk memberikan hasil yang optimal. Kali ini kami akan menginformasikan apa saja tahapan tersebut.
Penetration testing (pentest) adalah proses simulasi serangan siber yang bertujuan untuk mengidentifikasi celah keamanan pada sistem, aplikasi, atau jaringan. Di LOGIQUE, pentest dilakukan oleh ahli keamanan siber bersertifikat yang diakui secara internasional, seperti CEH Master, CPENT, LPT Master, dan masih banyak lagi.
Melalui jasa pentest ini, kami akan melakukan serangan siber secara legal untuk mengukur seberapa kuat sistem keamanan di perusahaan Anda. Kami akan mengidentifikasi celah-celah keamanan yang rentan terhadap serangan, kemudian memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat untuk meningkatkan sistem keamanan Anda.
Untuk menjalankan pengujian tersebut, kami akan melalui beberapa tahapan. Berikut penjelasan selengkapnya untuk proses pentest di LOGIQUE.
Table of Contents
Proses Pentest:Tahapan-Tahapan yang Dilakukan
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) adalah langkah pertama dalam proses pentest yang bertujuan untuk memastikan bahwa pengujian berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien. Tahap ini diawali dengan diskusi awal antara tim pentester dan klien untuk memahami kebutuhan spesifik serta tujuan yang ingin dicapai melalui pentest. Pada tahap ini, klien biasanya memberikan informasi terkait sistem, aplikasi, atau jaringan yang menjadi fokus pengujian
Setelah tujuan dan kebutuhan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan ruang lingkup (scope) dan target yang akan diuji. Ruang lingkup ini mencakup sistem, aplikasi, dan komponen-komponen yang akan dianalisis, serta jenis serangan yang akan disimulasikan.
Selanjutnya, dilakukan persiapan teknis dan administrasi sebelum pentest dimulai. Ini mencakup pengaturan akses dan izin yang diperlukan, koordinasi dengan tim IT internal klien, serta penyusunan jadwal pengujian. Persiapan ini memastikan bahwa proses pentest dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, sehingga hasil yang diperoleh bisa optimal tanpa mengganggu operasional harian perusahaan.
2. Tahap Pengumpulan Informasi (Reconnaissance)
Tahap pengumpulan informasi, atau reconnaissance, merupakan langkah penting dalam proses penetration testing (pentest) di mana data sebanyak mungkin dikumpulkan tentang sistem dan jaringan target. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk memahami arsitektur, celah keamanan, serta komponen-komponen penting dari target yang nantinya bisa dimanfaatkan dalam simulasi serangan.
Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui dua metode: aktif dan pasif. Metode pasif melibatkan pengumpulan data tanpa berinteraksi langsung dengan sistem target, seperti dengan memeriksa informasi publik yang tersedia melalui internet, media sosial, atau domain registry. Pendekatan ini berguna untuk menghindari deteksi awal oleh sistem keamanan. Sebaliknya, metode aktif melibatkan interaksi langsung dengan sistem, seperti melakukan pemindaian port, analisis jaringan, dan pemeriksaan layanan yang berjalan di server. Metode aktif cenderung lebih detail tetapi memiliki risiko lebih tinggi untuk terdeteksi oleh sistem keamanan.
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis informasi tersebut untuk mengidentifikasi titik-titik lemah atau kerentanan yang dapat dieksploitasi. Analisis ini menjadi dasar dalam merencanakan tahapan serangan selanjutnya. Dengan pemahaman mendalam tentang struktur dan kelemahan target, pentester dapat merancang serangan yang lebih efektif, meningkatkan kemungkinan menemukan celah yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang sesungguhnya.
Baca Juga: Peran Audit Cyber Security Bagi Bisnis dalam Mematuhi UU PDP
3. Tahap Pemindaian dan Analisis (Scanning & Analysis)
Proses penetration testing (pentest) ini bertujuan untuk mengidentifikasi celah keamanan pada sistem, aplikasi, atau jaringan target. Tim pentester akan melakukan pemindaian secara menyeluruh untuk mengungkapkan kelemahan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang.
Pemindaian umumnya akan menggunakan berbagai tools dan teknik yang dirancang khusus untuk mendeteksi celah keamanan. Setelah pemindaian dilakukan, hasilnya dianalisis untuk menentukan titik masuk rentan (entry points) yang dapat dieksploitasi dalam tahapan serangan berikutnya. Analisis ini mencakup evaluasi tingkat keparahan setiap kerentanan yang ditemukan, serta mengidentifikasi vektor serangan yang paling mungkin berhasil. Dengan hasil analisis ini, pentester dapat memprioritaskan langkah-langkah serangan yang akan dilakukan untuk menguji keamanan sistem secara lebih efektif.
Baca Juga: Pengalaman Pentest Internasional LOGIQUE Digital Indonesia
4. Tahap Eksploitasi (Exploitation)
Tahap eksploitasi merupakan inti dari proses penetration testing (pentest), di mana serangan simulasi dilakukan berdasarkan kelemahan yang telah ditemukan pada tahap pemindaian dan analisis. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengeksploitasi kerentanan tersebut guna menguji seberapa jauh seorang penyerang dapat mengakses, mengendalikan, atau merusak sistem target.
Dalam proses ini, pentester menggunakan berbagai teknik penetrasi yang umum digunakan oleh penyerang dunia nyata, seperti injeksi SQL, serangan brute-force, serangan cross-site scripting (XSS), hingga eksploitasi kerentanan pada perangkat lunak atau protokol tertentu. Pentester memanfaatkan tools dan skrip khusus untuk menembus sistem dengan mencoba mengambil alih akses, mencuri data, atau merusak integritas sistem. Pentester kami akan melakukan simulasi serangan sesuai dengan ruang lingkup (scope) dan batasan yang telah disepakati untuk menghindari dampak yang merugikan operasi bisnis.
Setelah serangan simulasi dilakukan, hasilnya dievaluasi untuk memahami dampak dari eksploitasi terhadap sistem. Evaluasi ini mencakup analisis tentang data atau akses apa saja yang berhasil diperoleh, sejauh mana sistem dapat dikendalikan oleh penyerang, serta potensi kerugian yang mungkin terjadi jika kerentanan ini dimanfaatkan oleh penyerang sesungguhnya.
5. Tahap Pasca-Eksploitasi dan Evaluasi (Post-Exploitation & Evaluation)
Setelah serangan simulasi berhasil dieksekusi, tahap pasca-eksploitasi dan evaluasi dilakukan untuk memahami dampak yang lebih dalam dari eksploitasi tersebut terhadap sistem target. Pada tahap ini, pentester mengamati bagaimana sistem merespons setelah kerentanan dieksploitasi, termasuk apakah ada mekanisme pertahanan atau deteksi yang terpicu, serta bagaimana respons keamanan sistem terhadap ancaman yang disimulasikan.
Selain itu, evaluasi juga mencakup penilaian terhadap akses dan kontrol yang didapatkan setelah eksploitasi. Pentester mengeksplorasi sejauh mana mereka dapat mengendalikan sistem, seperti memperoleh hak akses administrator, mengubah data sensitif, atau menguasai komponen-komponen kritis. Penilaian ini memberikan gambaran tentang tingkat kerusakan atau ancaman yang bisa terjadi jika serangan tersebut dilakukan oleh aktor jahat di dunia nyata.
Tahap ini juga melibatkan proses dokumentasi yang detail tentang semua aktivitas yang dilakukan selama eksploitasi, hasil yang diperoleh, dan kelemahan yang dieksploitasi. Dokumentasi ini sangat penting untuk analisis lebih lanjut dan akan menjadi dasar dalam menyusun laporan akhir.
6. Tahap Pelaporan (Reporting)
Tahap pelaporan adalah langkah akhir dalam proses penetration testing (pentest) yang berfokus pada penyampaian temuan dan rekomendasi kepada klien. Pada tahap ini, laporan komprehensif disusun untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai hasil pengujian dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan.
Di LOGIQUE, format laporan umumnya terdiri dari tiga bagian utama:
- Ringkasan Hasil Pentest: Bagian ini menyajikan ikhtisar hasil pentest dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pemangku kepentingan non-teknis. Ringkasan ini mencakup temuan utama, dampaknya terhadap bisnis, dan prioritas perbaikan.
- Detail Teknis: Di bagian ini, disajikan informasi teknis mendetail mengenai kerentanan yang ditemukan, metode eksploitasi yang digunakan, dan bukti pendukung yang relevan. Ini memberikan panduan teknis bagi tim IT untuk memahami dan menangani masalah secara mendalam.
- Solusi yang Disarankan: Bagian ini berisi rekomendasi praktis untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan. Solusi yang disarankan dirancang untuk membantu organisasi memperbaiki kerentanan dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan.
7. Tahap Perbaikan dan Validasi (Remediation & Validation)
Pada tahap ini, klien dapat mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah diberikan oleh LOGIQUE. Namun jika klien tidak bisa menanganinya sendiri, LOGIQUE memiliki tim yang bisa membantu proses tersebut.
Setelah klien melakukan perbaikan, tahap selanjutnya adalah validasi untuk memastikan bahwa perbaikan tersebut efektif dalam menutup kerentanan yang ada. Proses ini melibatkan uji ulang (re-testing) untuk memastikan bahwa semua celah keamanan telah ditangani dengan baik dan sistem berfungsi seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Sertifikasi Cyber Security Para Ahli Keamanan Siber di LOGIQUE
Keunggulan Proses Pentest di LOGIQUE
1. Dapat Disesuaikan dengan Kebutuhan Klien
Salah satu keunggulan utama dari proses pentest di LOGIQUE adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan spesifik klien. LOGIQUE memahami bahwa setiap organisasi memiliki lingkungan IT, kebijakan keamanan, dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu, proses pentest dirancang agar fleksibel. Dengan demikian, kami bisa melakukan penyesuaian ruang lingkup, teknik, dan metode pengujian berdasarkan prioritas dan tujuan klien. Ini memastikan bahwa pengujian yang dilakukan relevan dan efektif dalam mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan yang paling kritis bagi perusahaan.
2. Proses Pentesting yang Komprehensif
Kami melakukan proses penetration testing (pentesting) yang komprehensif. Ini melibatkan beberapa tahapan penting untuk memastikan pengujian mendalam dan efektif guna mengidentifikasi potensi kerentanan dalam sistem. Dengan tim ahli yang berpengalaman dan metodologi yang terstandarisasi, LOGIQUE dapat menyelesaikan proses pentest secara efektif dan efisien tanpa mengorbankan kualitas atau kedalaman pengujian. Proses ini memungkinkan klien untuk segera menerapkan perbaikan yang diperlukan.
3. Dukungan untuk Proses Perbaikan
Jika Anda tidak memiliki tim untuk menutup temuan kerentanan, kami bisa membantu menyelesaikannya. Tim LOGIQUE dapat bekerja sama dengan klien untuk mengimplementasikan solusi keamanan yang direkomendasikan.
Untuk memastikan keamanan sistem dan data Anda, sangat penting untuk melakukan pengujian penetrasi yang efektif dan menyeluruh. LOGIQUE menawarkan layanan pentest yang dirancang untuk membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan sebelum dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hubungi kami segera untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.