Di artikel seri OWASP Top 10 kali ini, kami akan membahas poin kesembilan, yaitu Security Logging and Monitoring Failures. Silakan simak penjelasan kami berikut.
Pada artikel sebelumnya, kami telah mengulas Software and Data Integrity Failures, dan sekarang saatnya kami memberikan penjelasan mengenai Security Logging and Monitoring Failures atau dalam bahasa Indonesia berarti Kegagalan Logging dan Pemantauan Keamanan. Perlu diketahui bahwa risiko keamanan ini pertama kali masuk dalam daftar OWASP Top 10 pada tahun 2017 di peringkat ke-10, dan di tahun 2021 berada di peringkat ke-9. Hal ini menunjukkan bahwa isu terkait logging dan monitoring kinerja keamanan semakin penting untuk diperhatikan.
OWASP Top 10 sendiri merupakan daftar yang disusun oleh Open Web Application Security Project (OWASP) yang memuat sepuluh risiko keamanan aplikasi web paling kritis. Setiap beberapa tahun sekali, OWASP melakukan penelitian dan analisis terhadap ancaman keamanan terbaru untuk menyusun daftar ini, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang risiko-risiko yang paling signifikan dan memberikan panduan kepada pengembang serta profesional keamanan siber tentang cara mengatasinya.
Table of Contents
Apa yang dimaksud dengan “Security Logging and Monitoring Failures”?
Security Logging and Monitoring Failures adalah ketidakmampuan sistem untuk mencatat (logging) dan memantau (monitoring) aktivitas keamanan secara efektif. Agar Anda dapat lebih memahami definisi Security Logging and Monitoring Failures, mari kita pahami apa itu logging dan monitoring.
- Logging: Proses mencatat berbagai aktivitas yang terjadi dalam aplikasi dan sistem. Ini mencakup informasi tentang siapa yang mengakses sistem, tindakan apa yang dilakukan, kapan itu terjadi, dan bagaimana sistem merespons. Logging sangat penting untuk analisis kejadian, deteksi anomali, dan penyelidikan setelah insiden keamanan.
- Monitoring: Proses mengawasi dan menganalisis log yang dihasilkan secara real-time atau dalam interval tertentu untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau anomali yang mungkin menunjukkan serangan atau pelanggaran keamanan. Monitoring memungkinkan tim keamanan untuk merespons ancaman dengan cepat.
Jadi, yang dimaksud dengan Security Logging and Monitoring Failures adalah ketika sistem mengalami ketidakmampuan untuk mencatat (logging) dan memantau (monitoring) aktivitas keamanan secara efektif. Kegagalan dalam melakukan logging dan monitoring yang memadai dapat mengakibatkan organisasi tidak dapat melacak, menganalisis, dan merespons ancaman keamanan dengan cepat dan tepat.
Contoh Security Logging and Monitoring Failures
- Tidak Ada Logging: Sistem tidak mencatat aktivitas pengguna atau sistem secara memadai, sehingga tidak ada data untuk dianalisis setelah insiden.
- Logging yang Tidak Memadai: Log hanya mencatat informasi dasar tanpa rincian yang cukup untuk analisis mendalam.
- Tidak Ada Monitoring: Log mungkin dihasilkan, tetapi tidak ada proses yang memantau log tersebut untuk mendeteksi anomali atau aktivitas mencurigakan.
- Log Overload: Sistem menghasilkan terlalu banyak log yang sulit dianalisis secara efektif, menyebabkan informasi penting terlewatkan.
Baca Juga: Broken Access Control: Risiko Keamanan & Cara Menghindarinya
Mengapa Security Logging and Monitoring Penting?
Security logging dan monitoring adalah komponen krusial dalam menjaga keamanan aplikasi dan sistem IT. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini sangat penting:
1. Deteksi Dini Serangan
Logging dan monitoring memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau tidak biasa yang dapat mengindikasikan serangan siber. Dengan adanya sistem yang memantau secara terus-menerus, perusahaan dapat segera mengambil tindakan preventif sebelum serangan menyebabkan kerusakan yang lebih besar.
2. Investigasi Insiden Keamanan
Ketika insiden keamanan terjadi, log data menyediakan informasi penting untuk menganalisis bagaimana serangan terjadi dan dampaknya. Log yang lengkap dan terstruktur membantu tim keamanan memahami jalur serangan, mengidentifikasi pelaku, dan menutup celah keamanan yang dimanfaatkan.
3. Kepatuhan Terhadap Regulasi
Banyak regulasi dan standar keamanan, seperti GDPR, PCI-DSS, dan HIPAA, mengharuskan perusahaan untuk memiliki mekanisme logging dan monitoring yang efektif. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan ini dapat mengakibatkan denda yang signifikan dan kerusakan reputasi.
4. Meningkatkan Respons Terhadap Ancaman
Dengan monitoring yang baik, perusahaan dapat merespons ancaman dengan cepat dan tepat. Peringatan real-time memungkinkan tim keamanan untuk mengisolasi dan menanggulangi ancaman segera setelah terdeteksi, mengurangi potensi kerusakan.
5. Memahami Aktivitas Pengguna
Logging membantu perusahaan memahami bagaimana aplikasi dan sistem mereka digunakan. Informasi ini berguna untuk mengidentifikasi perilaku pengguna yang tidak biasa, yang bisa jadi merupakan tanda awal serangan atau penyalahgunaan sistem.
6. Mencegah Serangan di Masa Depan
Data yang dikumpulkan dari logging dan monitoring dapat dianalisis untuk mengidentifikasi pola serangan dan tren ancaman. Dengan memahami bagaimana serangan terjadi, perusahaan dapat mengembangkan strategi keamanan yang lebih baik untuk mencegah serangan di masa depan.
7. Mengurangi Dampak dari Kebocoran Data
Dalam hal kebocoran data, log memberikan jejak audit yang membantu perusahaan mengetahui data apa saja yang telah diakses dan dieksfiltrasi. Informasi ini penting untuk menilai dampak insiden dan memenuhi persyaratan pelaporan kepada otoritas serta pemberitahuan kepada pihak yang terkena dampak.
Baca Juga: Alasan Mengapa Backup Data Penting untuk Keamanan Siber
Cara Mencegah Security Logging and Monitoring Failures
Berdasarkan info yang dijelaskan di owasp.org, untuk mencegah kegagalan keamanan logging dan monitoring, pengembang dapat menerapkan beberapa kontrol berikut sesuai dengan tingkat risiko aplikasi seperti berikut:
- Pastikan semua aktivitas penting dicatat. Catat setiap upaya login, kontrol akses, dan kegagalan validasi input server dengan detail pengguna yang cukup untuk mengidentifikasi akun mencurigakan atau berbahaya. Simpan log ini dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memungkinkan analisis forensik.
- Format log harus dirancang agar mudah dibaca oleh log management solutions. Ini akan memudahkan proses analisis dan pengambilan tindakan.
- Pastikan data log terenkripsi dengan benar. Pengkodean yang tepat pada data log penting untuk mencegah injeksi atau serangan pada sistem logging atau monitoring.
- Pastikan transaksi bernilai tinggi memiliki jejak audit dengan kontrol integritas untuk mencegah manipulasi atau penghapusan.
- Tim DevSecOps harus menerapkan pemantauan dan peringatan yang efektif sehingga aktivitas yang mencurigakan dapat terdeteksi dan ditanggapi dengan cepat.
- Menetapkan atau mengadopsi rencana tanggap darurat dan pemulihan, seperti National Institute of Standards and Technology (NIST) 800-61r2 atau yang lebih baru.
Demikian penjelasan yang bisa kami berikan mengenai apa itu Security Logging and Monitoring Failures. Sebagai penyedia jasa pentest profesional, LOGIQUE Digital Indonesia dapat membantu perusahaan Anda untuk memastikan bahwa sistem logging dan monitoring berfungsi dengan baik. Dengan pengalaman dan keahlian kami di bidang keamanan siber, LOGIQUE menawarkan solusi yang dirancang untuk memperkuat keamanan siber di perusahaan Anda.
Segera hubungi LOGIQUE untuk konsultasi lebih lanjut. Serangan siber terus meningkat, jangan tunggu hingga terlambat untuk melindungi sistem dan data Anda. Tim ahli keamanan siber kami selalu siap membantu! Hubungi kami melalui WhatsApp di 0811-870-321 atau via telepon di (021) 22708935 / 36.