Injection adalah jenis serangan di mana penyerang menyuntikkan kode atau perintah yang tidak sah ke dalam suatu aplikasi, biasanya melalui input yang tidak divalidasi dengan benar. Jenis serangan siber ini dapat membahayakan bisnis karena penyerang dapat menggunakannya untuk mengakses dan mencuri data sensitif di perusahaan Anda.
Berdasarkan data OWASP Top 10, Injection attack turun ke posisi ketiga dalam daftar ancaman keamanan yang paling umum. Meskipun demikian, diketahui bahwa sekitar 94% dari aplikasi yang diuji memiliki beberapa bentuk celah injection. Hal ini berarti bahwa kerentanan ini masih menjadi target empuk bagi para peretas dan berpotensi menimbulkan konsekuensi serius bagi individu ataupun perusahaan.
Memahami risiko injection sangat penting dalam konteks keamanan siber karena jenis serangan ini bisa sangat merusak. Dengan awareness yang lebih baik, perusahaan bisa lebih waspada dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah serangan ini terjadi.
Table of Contents
Apa Itu Injection Attack?
Injection merupakan jenis serangan yang dilakukan oleh penyerang dengan menyisipkan kode atau perintah berbahaya ke dalam suatu aplikasi atau sistem. Serangan ini umumnya terjadi melalui input yang tidak diverifikasi atau tidak divalidasi dengan benar. Dengan memanfaatkan celah ini, penyerang dapat menyisipkan kode berbahaya yang akan dieksekusi oleh sistem secara tidak sah.
Perlu Anda pahami bahwa injection attack dapat terjadi pada berbagai jenis aplikasi dan sistem. Contohnya seperti website, aplikasi mobile, database, dan bahkan perangkat lunak desktop. Penyebab umumnya adalah karena kekurangan dalam validasi input, kurangnya sanitasi data, atau penggunaan metode pengolahan data yang tidak aman.
Untuk cara kerja serangan injection sendiri tergantung pada jenis serangan yang digunakan. Tetapi secara umum, penyerang biasanya akan mencari aplikasi atau sistem yang rentan, dengan memindai atau memeriksa kode sumber untuk menemukan input yang tidak diverifikasi. Setelah menemukan celah, penyerang menyisipkan kode berbahaya ke dalam input aplikasi. Aplikasi kemudian menjalankan kode berbahaya tanpa validasi, mengakibatkan akses tidak sah ke data, perintah sistem berbahaya, atau manipulasi data.
Serangan ini bisa menimbulkan ancaman yang berbahaya bagi perusahaan ataupun individu. Melalui injection attack, peretas bisa mengakses, memodifikasi, atau menghapus data sensitif seperti informasi pribadi, informasi keuangan, atau rahasia bisnis.
Baca Juga: Dampak Peretasan dengan Cara SQL Injection dan Teknik Menghindarinya
Penyebab Injection Attack Terjadi
1. Kurangnya Validasi Input
Salah satu penyebab utama serangan injection terjadi adalah kurangnya validasi input pada aplikasi web. Jika input dari pengguna tidak divalidasi dengan benar, penyerang dapat menyisipkan kode berbahaya, seperti perintah SQL atau skrip JavaScript, yang kemudian dieksekusi oleh sistem.
2. Penggunaan Query String Concatenation
Penggunaan string concatenation untuk membangun query SQL atau perintah sistem adalah praktik yang rentan terhadap serangan injection. Jika aplikasi tidak menggunakan prepared statements atau parameterized queries, penyerang dapat memanipulasi query dengan menyisipkan perintah yang tidak sah.
3. Kurangnya Penggunaan Prepared Statements
Prepared statements adalah cara yang lebih aman untuk melakukan query SQL karena parameter dipisahkan dari perintah SQL utama. Penggunaan prepared statements dapat menghindari serangan SQL Injection, tetapi kurangnya kesadaran atau pengetahuan tentang teknik ini dapat membuat aplikasi rentan terhadap serangan.
4. Penggunaan Framework atau Library yang Rentan
Risiko keamanan siber akibat injection attack juga dapat berasal dari kerentanan dalam framework atau library yang digunakan dalam pengembangan aplikasi. Jika kerentanan ini tidak diperbaiki atau pembaruan tidak diterapkan dengan cepat, aplikasi dapat menjadi rentan terhadap serangan injection.
5. Tidak Memperbarui Perangkat Lunak
Kerentanan terhadap serangan injection sering kali ditemukan dalam perangkat lunak yang sudah tua atau belum diperbarui. Jika aplikasi atau sistem tidak diperbarui secara teratur dengan patch keamanan terbaru, maka kerentanan ini dapat dieksploitasi oleh penyerang.
6. Kurangnya Pengujian Keamanan
Risiko keamanan siber ini juga bisa muncul akibat kurangnya pengujian keamanan. Perlu diketahui bahwa pengujian keamanan yang tidak memadai atau tidak dilakukan secara berkala dapat membuat aplikasi rentan terhadap serangan injection. Tanpa pengujian yang tepat, kerentanan dalam aplikasi mungkin tidak terdeteksi, meninggalkan celah bagi penyerang untuk menyerang.
Jenis-jenis Injection Attack
Serangan injection adalah jenis serangan yang memanfaatkan celah keamanan dalam aplikasi atau sistem untuk menyisipkan dan menjalankan kode berbahaya. Berikut adalah beberapa jenis serangan injection yang umum terjadi:
1. SQL Injection (SQLi)
SQL Injection (SQLi) adalah serangan di mana penyerang menyisipkan perintah SQL berbahaya ke dalam input yang tidak divalidasi secara benar oleh aplikasi. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk mengakses, memodifikasi, atau bahkan menghapus data dari basis data yang mendasari aplikasi. Contoh SQL Injection meliputi menyisipkan perintah “DROP TABLE” untuk menghapus tabel atau “SELECT * FROM users WHERE username=” OR ‘1’=’1′” untuk mendapatkan akses ke semua data pengguna.
2. Command Injection
Command Injection adalah serangan di mana penyerang menyisipkan perintah sistem operasi berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi. Jika aplikasi tidak memvalidasi input dengan benar, perintah yang disisipkan oleh penyerang dapat dieksekusi oleh sistem operasi. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk menjalankan perintah sistem yang berpotensi merusak atau mengambil alih kontrol dari sistem yang diserang.
3. LDAP Injection
LDAP Injection adalah serangan di mana penyerang menyisipkan perintah LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) yang berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi yang berinteraksi dengan direktori LDAP. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk mengakses, memodifikasi, atau bahkan menghapus data dari direktori LDAP yang mendasari aplikasi. Contoh LDAP Injection meliputi menyisipkan perintah “)(&(objectclass=))” untuk mendapatkan akses ke semua entri dalam direktori LDAP.
4. XML Injection
XML Injection adalah serangan di mana penyerang menyisipkan data berbahaya ke dalam dokumen XML yang diproses oleh aplikasi. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk memanipulasi struktur dan konten dokumen XML, yang dapat mengakibatkan kerentanan keamanan atau kesalahan dalam aplikasi yang memproses data XML. Contoh XML Injection meliputi menyisipkan elemen XML berbahaya seperti “<!DOCTYPE>” atau “<!ENTITY>” untuk mengeksploitasi aplikasi yang menggunakan fungsi pemrosesan XML yang tidak aman.
5. XPath Injection
XPath Injection adalah serangan di mana penyerang menyisipkan ekspresi XPath yang berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi yang menggunakan XPath untuk melakukan pencarian atau pengambilan data dari dokumen XML. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk memanipulasi hasil pencarian atau pengambilan data, yang dapat mengungkapkan informasi sensitif atau mengakibatkan kerentanan keamanan dalam aplikasi. Contoh XPath Injection meliputi menyisipkan ekspresi XPath seperti “‘] | //* | //[contains(password, ”)][1] | /doc/[contains(@password, ”)]” untuk mendapatkan akses ke data sensitif dalam dokumen XML.
Ancaman dan Dampak Injection Attack
1. Kehilangan Data Sensitif
Serangan injection dapat mengakibatkan kehilangan data sensitif seperti informasi pribadi pengguna, informasi keuangan, atau rahasia perusahaan. Penyerang dapat memanipulasi atau mencuri data dengan memanfaatkan celah keamanan dalam aplikasi.
2. Kerusakan Sistem dan Data
Serangan injection dapat merusak atau bahkan menghapus data yang tersimpan dalam sistem. Hal ini dapat mengganggu operasional bisnis dan mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam pemulihan data atau perbaikan sistem.
3. Kerugian Finansial
Dampak finansial dari serangan injection dapat meliputi biaya pemulihan data, perbaikan sistem, atau hilangnya pendapatan akibat gangguan bisnis. Selain itu, perusahaan mungkin juga menghadapi biaya hukum dan denda yang tinggi.
4. Kerusakan Reputasi
Insiden keamanan yang melibatkan serangan injection dapat merusak reputasi perusahaan dan menurunkan kepercayaan pelanggan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan, penurunan pendapatan, atau bahkan kegagalan bisnis.
5. Konsekuensi Hukum dan Kepatuhan
Perusahaan yang menjadi korban serangan injection dapat menghadapi konsekuensi hukum dan kepatuhan yang serius. Pelanggaran privasi data dapat mengakibatkan tuntutan hukum atau denda seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Pentingnya Penetration Testing untuk Menghindari Ancaman
Penetration testing adalah proses pengujian yang sistematis untuk mengevaluasi keamanan suatu sistem atau aplikasi. Pengujian keamanan siber ini memiliki beragam peran untuk membantu perusahaan Anda dalam menghindari serangan injection, yaitu:
1. Identifikasi Kerentanan Potensial
Penetration testing memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi celah keamanan dalam aplikasi web mereka, termasuk kerentanan terhadap serangan injection. Tim pengujian keamanan siber akan menggunakan berbagai metode serangan injection untuk melihat apakah sistem rentan dan memberikan rekomendasi untuk memperbaikinya.
2. Pengujian Realistis
Dengan melakukan penetration testing, perusahaan dapat mensimulasikan serangan yang sebenarnya terjadi dan melihat bagaimana sistem mereka akan bereaksi dalam situasi tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum penyerang memanfaatkannya.
3. Mencegah Kerugian yang Besar
Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan terhadap serangan injection melalui penetration testing, organisasi dapat menghindari kerugian finansial dan reputasi yang dapat timbul akibat insiden keamanan. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan penetration testing adalah langkah proaktif untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.
LOGIQUE Digital Indonesia adalah mitra keamanan siber tepercaya yang menyediakan jasa pentest di Indonesia. Kami memiliki tim ahli keamanan siber bersertifikat CEH yang berpengalaman dan berkualifikasi untuk melakukan penetration testing dengan standar tertinggi. Tim kami memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis serangan, termasuk serangan injection, dan dapat membantu mengidentifikasi kerentanan dalam sistem Anda.
Mengapa harus menggunakan jasa pentest LOGIQUE?
- Kualitas terjamin
- Harga terjangkau
- Pelayanan Cepat
Jangan biarkan aplikasi dan sistem Anda rentan terhadap serangan injection dan ancaman siber lainnya. Hubungi LOGIQUE Digital Indonesia hari ini untuk konsultasi tentang bagaimana penetration testing dapat membantu meningkatkan keamanan di perusahaan Anda.