Human Centered Design, Berbagai Hal yang Perlu Anda Ketahui

Sumber: www.freepik.com

Human Centered Design (HCD) adalah sebuah pendekatan dalam desain yang menempatkan manusia sebagai pusat dari proses desain. Pendekatan ini dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan, karena berfokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna.

Human Centered Design (HCD) adalah sebuah pendekatan yang dapat membantu suatu bisnis agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih optimal. Seperti yang diketahui, saat kita mengembangkan layanan, produk, atau bahkan website, kita perlu memperhatikan target audiens. Hal ini penting karena untuk mendapatkan pelanggan, Anda perlu menciptakan produk atau layanan yang benar-benar mereka inginkan atau butuhkan.

Di sinilah peran HCD menjadi sangat penting. Pendekatan ini berfokus pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan, keinginan, dan perilaku konsumen. Dengan cara ini, Anda bisa menciptakan solusi yang  tidak hanya fungsional dan menarik, tetapi juga benar-benar bermanfaat bagi mereka.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu HCD, contoh, dan tahapannya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Human Centered Design (HCD)?

Human Centered Design (HCD) adalah pendekatan desain yang menempatkan manusia sebagai fokus utama dalam proses pemecahan masalah. Dalam setiap tahapan desain, Anda harus selalu mempertimbangkan pengguna dan situasi mereka terlebih dahulu.

Perlu dipahami bahwa HCD merupakan langkah lebih maju dari desain yang berpusat pada pengguna (user-centered design). Desain user-centered cenderung berfokus pada bagaimana orang menggunakan sesuatu. Sedangkan HCD memperhatikan tidak hanya cara pakai, tetapi juga kebutuhan psikologis dan emosional penggunanya.

Menerapkan Human Centered Design dalam proses kreatif, baik untuk pengembangan produk atau website, membuat Anda memikirkan inti permasalahan, keinginan, dan kebutuhan target audiens Anda. Untuk benar-benar memahami keinginan target audiens, Anda harus berpikir dari sudut pandang mereka dan berkreasi dengan solusi yang bisa mengatasi permasalahan sehari-hari mereka.

Baca Juga: Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis

Contoh Human Centered Design dalam Dunia Nyata

Untuk membantu Anda lebih memahami apa itu Human Centered Design, berikut adalah beberapa contoh desain yang berpusat pada manusia:

1. Spotify

Spotify mengubah bisnis pembelian musik dengan memungkinkan individu mendengarkan artis dan lagu favorit mereka secara gratis. Mereka berempati dengan target audiens karena membeli CD dan file musik digital bisa menjadi hal yang mahal.

Jadi, biaya adalah pain point utama bagi konsumen yang menyebabkan mereka mengunduh lagu secara ilegal. Dengan solusi yang disediakan Spotify, pengguna cukup membayar biaya langganan untuk menggunakan layanan mereka tanpa perlu membeli setiap lagu secara terpisah.

2. Aplikasi PayPal

Aplikasi PayPal menyediakan solusi pembayaran online yang mudah digunakan baik untuk bisnis ataupun individu. Saat Anda masuk ke aplikasi, Anda akan melihat ringkasan transaksi terbaru, termasuk total saldo Anda dan dari mana uang itu berasal. Desain aplikasinya juga memiliki ikon yang mudah dipahami sehingga memudahkan navigasi tanpa menyulitkan pengguna saat mencari informasi yang mereka butuhkan.

3. Netflix

Contoh Human Centered Design yang selanjutnya dilakukan oleh Netflix. Sebelumnya, untuk menonton film kita harus pergi ke toko sewa video atau membeli DVD. Namun, Netflix mengubah pengalaman menonton film dengan pendekatan desain yang berpusat pada manusia. 

Netflix memahami kebutuhan dan keinginan pengguna untuk memiliki akses mudah dan cepat ke berbagai konten hiburan tanpa harus pergi ke toko fisik atau menunggu pengiriman DVD. Oleh karena itu, mereka mengembangkan layanan streaming yang memungkinkan pengguna menonton acara televisi dan film kapan saja dan di mana saja, hanya dengan koneksi internet.  Dengan langganan bulanan, pengguna mendapatkan akses ke beragam konten Netflix, menghilangkan kebutuhan untuk membeli atau menyewa setiap film atau episode secara terpisah. 

Selain itu, Netflix menggunakan data analitik untuk memahami preferensi penonton dan kemudian menyediakan konten yang relevan bagi mereka. Hal ini bisa membantu memastikan bahwa pengguna bisa terus menemukan sesuatu yang menarik untuk ditonton.

Baca Juga: New Product Development: Pengertian, Fungsi, dan 7 Tahapannya

Tahap Human Centered Design

Proses desain yang berpusat pada manusia memerlukan pemahaman mendalam tentang target audiens Anda serta pain point atau kebutuhan dan keinginan mereka. Tahap Human Centered Design terdiri dari 3 fase penting, yang akan Anda gunakan baik untuk penyempurnaan produk, layanan, ataupun website.

1. Inspiration

Tahap Human Centered Design yang pertama adalah Inspiration. Pada tahap ini Anda perlu mempelajari target audiens dan mengumpulkan data. Hal ini sangat penting untuk bisnis apa pun karena riset pasar dapat membantu memahami orang-orang yang memiliki kemungkinan besar untuk membeli produk dan layanan Anda.

Daripada berasumsi bahwa audiens Anda memiliki masalah, preferensi, atau kebutuhan tertentu, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi mereka. Perlu dipahami bahwa empati adalah komponen desain yang berpusat pada manusia. Jadi, Anda memerlukan empati untuk mendapatkan wawasan tentang pelanggan Anda, perspektif mereka, dan tantangan yang mereka hadapi saat ini.

Selama tahap Inspiration, Anda akan mempelajari titik kesulitan pelanggan dan memahami pengalaman mereka dengan produk Anda, bagaimana mereka menggunakannya, dan tantangan apa yang perlu mereka selesaikan. Untuk mengetahuinya Anda bisa melakukan riset, seperti dengan wawancara atau memberikan kuesioner survei.

Setelah Anda melakukan riset pasar, buatlah daftar pain point yang dihadapi konsumen. Dari daftar tersebut, selanjutnya Anda akan menganalisis bagaimana produk yang dikembangkan bisa mengatasi masalah yang dihadapi target audiens.

2. Ideation

Setelah mengumpulkan wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang pengguna melalui tahap Inspiration, tahap selanjutnya dalam proses Human Centered Design adalah Ideation. Di sini, Anda perlu mengumpulkan semua ide, baik yang besar maupun kecil, tanpa membatasi atau mengevaluasi terlebih dahulu.

Tujuan utama tahap Ideation adalah mendapatkan sebanyak mungkin ide kreatif dan inovatif, lalu menyaring dan mengembangkannya menjadi solusi yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan mengikuti proses ini, tim dapat memastikan solusi yang dihasilkan benar-benar berpusat pada manusia dan mampu memberikan pengalaman yang positif bagi pengguna.

Agar Anda bisa memahami tahap ini, mari kita lihat sebuah contoh berikut. Pada tahap pertama, kita  mengetahui bahwa masyarakat tidak punya waktu untuk berbelanja dan menginginkan makanan sehat. Selanjutnya pada tahap kedua atau Ideation, Anda dan tim membuat daftar solusi potensial yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya seperti membuat tutorial YouTube untuk membuat makanan sehat, menulis resep masakan, membayar truk untuk mengantarkan makanan sehat ke rumah Anda, dll. Pada akhirnya, tim Anda berdiskusi dan memutuskan yaitu membuat layanan berlangganan makanan.

3. Implementation

Setelah melalui tahap Ideation untuk menghasilkan konsep-konsep solusi yang menjanjikan, tahap selanjutnya dalam proses Human-Centered Design adalah Implementation. Tujuan utama tahap Implementation adalah mengubah konsep solusi menjadi produk atau layanan yang benar-benar berfungsi dan memberikan nilai bagi pengguna. 

Selain itu, ketika meluncurkan produk dan menawarkan pengalaman baru kepada target audiens, penting untuk terus meminta feedback. Dengan melibatkan pengguna secara aktif dalam proses pengembangan dan pengujian, Anda dapat memastikan solusi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan nyata pengguna dan dapat diterima dengan baik di pasar. Siklus umpan balik dan analisis ini harus terus berlanjut agar Anda dapat terus beradaptasi untuk menyempurnakan produk dan memenuhi kebutuhan pengguna Anda.

Baca Juga: Biaya Pembuatan Website Perusahaan Profesional 2024

Human Centered Design vs Design Thinking, Apa Perbedaannya?

Human-Centred Design dan Design Thinking sama-sama merupakan pendekatan untuk memecahkan masalah. Perbedaan paling mendasar terletak pada cakupan yang dihadapi.

  • Design thinking berfokus pada pendekatan makro, yaitu menciptakan sistem dan produk baru untuk menjawab permasalahan yang sedang terjadi atau yang mungkin muncul di masa depan.
  • Desain Human-Centered lebih kepada penyempurnaan detail dan peningkatan struktur yang sudah ada.

Bisa dikatakan bahwa design thinking bersifat proaktif untuk mencari solusi atas permasalahan baru. Sementara HCD lebih reaktif dalam merespon sistem yang tidak efisien dan pengalaman pengguna yang negatif.

Meskipun proses untuk masing-masing pendekatan terlihat mirip, namun tujuan akhir dan alasan di balik setiap pendekatan berbeda. Design Thinking sering didorong oleh keinginan untuk berinovasi dan menciptakan solusi baru, sementara HCD lebih berfokus pada meningkatkan pengalaman dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.

Singkatnya, Design Thinking beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih strategis, sementara Human Centered Design lebih berorientasi secara taktis untuk meningkatkan produk dan layanan yang sudah ada. Kedua pendekatan ini memiliki keunggulannya masing-masing dan dapat saling melengkapi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan Bisnis?

Kesimpulan 

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai apa itu Human Centered Design, contoh, dan tahapan di dalamnya. Secara garis besar, Human Centered Design memiliki peran penting untuk membantu bisnis dalam menghasilkan produk, layanan, atau website yang lebih intuitif, mudah digunakan, dan sesuai dengan ekspektasi pengguna. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan solusi yang lebih dapat diterima, tetapi juga membantu menciptakan pengalaman yang positif dan bernilai bagi pengguna.

Jika Anda memiliki ide produk digital dan ingin mewujudkannya, LOGIQUE siap membantu! LOGIQUE adalah perusahaan penyedia jasa pengembangan aplikasi dan jasa pembuatan website di Jakarta. Kami memiliki tim developer profesional dan telah membantu banyak perusahaan di Indonesia dalam pengembangan produk/layanan digitalnya. 

Jangan ragu untuk menghubungi LOGIQUE untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan yang kami tawarkan. Kami siap membantu Anda membangun produk digital yang sukses dan berkelanjutan.

Related Posts