Perbedaan antara e-commerce dan marketplace terletak pada model bisnisnya. Simak penjelasan kami di artikel berikut untuk bisa lebih memahami apa saja perbedaan dari kedua platform tersebut.
Kegiatan berbelanja online saat ini memang sudah semakin digemari oleh sebagian besar orang di Indonesia. Tidak heran jika banyak perusahaan yang melakukan strategi bisnis dengan menjual produk dan layanan mereka secara online melalui platform digital.
Saat ini, terdapat dua jenis platform digital yang cukup banyak dipergunakan untuk melakukan transaksi jual-beli online. Platform tersebut adalah situs web e-commerce dan marketplace. Untuk mengetahui apa perbedaan e-commerce dan marketplace, ada baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu penjelasan dari masing-masing platform tersebut.
Table of Contents
Perbedaan E-commerce dan Marketplace: Memahami Pengertian Masing-masing
Apa yang Dimaksud Website E-commerce?
Pada dasarnya, istilah e-commerce berarti transaksi jual beli layanan dan barang yang dilakukan melalui media elektronik internet. Jadi, website e-commerce adalah platform online yang khusus dibuat untuk memfasilitasi pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui internet. Bisa dibilang seperti toko online milik sendiri. Website ini pada dasarnya menjembatani interaksi antara penjual dan pembeli tanpa perlu tatap muka.
Karena situs website tersebut adalah milik sendiri atau dimiliki oleh satu vendor, maka di dalam web e-commerce akan ada dua pihak yang terlibat dalam proses penjualan yaitu penjual dan pembeli. Anda dapat membayangkan situs e-commerce ini seperti sebuah toko sepatu sederhana. Jadi, intinya website e-commerce ibarat toko online milik Anda sendiri, tempat Anda bisa memajang produk, menerima pesanan, dan memproses transaksi jual beli secara online.
Contoh website e-commerce adalah:
- www.nike.com
- www.apple.com
- www.sephora.com (Sephora memang menyediakan berbagai produk kecantikan dari berbagai merek. Namun Sephora memiliki dan mengelola websitenya sendiri.)
Baca Juga: Apa Itu Website: Sejarah, Pengertian, Jenis & Cara Membuatnya
Apa yang Dimaksud Website Marketplace?
Website marketplace adalah platform online yang mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara banyak penjual dan pembeli dalam satu tempat. Karena website digunakan untuk mengelola beragam produk dari banyak penjual, maka di dalam marketplace akan ada 3 pihak yang terlibat yaitu admin, multiple seller, dan pembeli.
Anda dapat membayangkan situs marketplace seperti sebuah mall yang berisi banyak toko yang menjual beragam produk dari berbagai brand. Jadi, marketplace ini dapat menjadi sebuah platform yang digunakan untuk menjalankan kegiatan e-commerce karena di dalamnya terdapat banyak toko yang menjalankan masing-masing transaksi jual-beli. Dengan demikian, platform marketplace dapat dianggap sebagai bagian dari e-commerce, namun tidak semua website e-commerce merupakan bagian dari marketplace.
Sederhananya, website marketplace adalah platform yang berfungsi sebagai perantara yang mempertemukan pembeli dan penjual toko online. Di sini, para penjual bisa membuka “toko” virtual untuk memajang dan menjual produk mereka.
Berikut adalah beberapa contoh website marketplace ternama di Indonesia:
- www.tokopedia.
- www.lazada.co.id
- shopee.co.id
Baca Juga: Pengertian Bisnis Online dan Contohnya, Ini Penjelasannya
Perbedaan E-commerce dan Marketplace
1. Model bisnis
Dalam e-commerce, sebuah perusahaan atau individu menjual produk atau layanan mereka sendiri secara langsung kepada konsumen melalui platform online yang dimiliki atau dioperasikan oleh mereka. Sedangkan marketplace adalah platform online di mana terdapat banyak penjual dari berbagai entitas yang bisa mendaftarkan dan menjual produk mereka. Pada model bisnis marketplace, platform tersebut hanya bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli, namun tidak memiliki produk sendiri.
2. Kepemilikan produk
Perbedaan e-commerce dan marketplace selanjutnya adalah dari sisi kepemilikan produk. Perlu dipahami bahwa pemilik website e-commerce memiliki inventaris produknya sendiri. Mereka bertanggung jawab atas pengadaan, penyimpanan, dan pengelolaan stok produk.
Hal tersebut berbeda dengan platform marketplace di mana produk yang dijual di dalamnya bukanlah milik pemilik platform. Barang atau layanan yang dipajang di web marketplace adalah milik penjual independen atau perusahaan lain yang menggunakan platform tersebut untuk menjual produk-produknya
3. Kontrol atas pengalaman pelanggan
Pemilik e-commerce memiliki kendali penuh atas pengalaman pelanggan, branding, dan proses pembelian. Sedangkan pengalaman pengguna di marketplace sendiri bisa bervariasi karena tergantung pada penjual individu dan kualitas layanan masing-masing. .
4. Biaya dan komisi penjualan
Perbedaan e-commerce dan marketplace selanjutnya adalah terkait biaya dan komisi penjualan produk. Perusahaan yang menjual produk melalui web e-commerce umumnya tidak perlu membayar komisi penjual. Meskipun demikian, mereka harus menanggung biaya operasional websitenya sendiri.
Untuk bisnis yang menjual produknya di marketplace biasanya mereka akan dikenakan biaya komisi untuk setiap penjualan yang dilakukan melalui platform. Biaya tersebut perlu dibayarkan sebagai kompensasi atas penggunaan infrastruktur dan layanan marketplace.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem E-Payment di E-Commerce
5. Teknologi yang digunakan
Perbedaan e-commerce dan marketplace yang pertama dapat Anda lihat dari teknologi yang digunakan. Ketika membuat website e-commerce, Anda dapat mengembangkannya menggunakan solusi plug-and-play yang relatif mudah seperti WooCommerce, Shopify, OpenCart, Squarespace, BigCommerce atau Magento. Berbeda dengan pengembangan marketplace yang relatif lebih rumit daripada pembuatan web e-commerce.
Platform marketplace yang sukses biasanya dikembangkan dari awal menggunakan framework backend seperti Symfony atau Laravel serta framework front end seperti ReactJS. Selain itu, marketplace juga memiliki lebih banyak fitur yang harus diintegrasikan seperti fitur chat, payment, custom search, review, dan masih banyak lagi.
6. Navigasi dan desain UI (User Interface)
Pemilik bisnis mengembangkan situs e-commerce ataupun marketplace tentu dengan tujuan agar bisa menghasilkan lebih banyak penjualan. Untuk mencapai hal tersebut, maka website harus memiliki desain UI dan navigasi yang mudah dipahami dan mudah digunakan.
Jika dibandingkan dengan marketplace, situs e-commerce tentu memiliki desain yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami oleh users. Ketika users mengunjungi web e-commerce mereka dapat mencari barang yang mereka butuhkan dengan navigasi yang sederhana karena produk yang disediakan memang hanya berasal dari satu brand. Berbeda dengan marketplace, ketika users ingin membeli sebuah produk mereka perlu melakukan pencarian dengan fitur filter agar produk yang ditampilkan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Selain itu, marketplace juga menyediakan users dashboard dimana pengguna (pemilik toko dan pembeli) dapat mengelola akun seperti nama pengguna, alamat, katalog toko, voucher, point, dan masih banyak lagi. Sedangkan, e-commerce hanya membutuhkan profil sederhana yang dipergunakan pembeli untuk tujuan pembayaran dan pengiriman barang.
7. Arus transaksi pembayaran
E-commerce dan marketplace sama-sama membutuhkan sistem pembayaran digital di dalamnya. Di situs e-commerce, dana yang sudah dibayarkan oleh konsumen melalui online payment akan langsung diterima oleh penjual.
Sedangkan pada marketplace, sistem pembayaran yang digunakan memiliki teknologi yang lebih canggih. Sistem tersebut harus bisa mengelola pembayaran yang dilakukan oleh konsumen untuk beberapa tujuan seperti biaya komisi, biaya keanggotaan marketplace, atau yang lain. Jadi ketika konsumen sudah mengirimkan dana, maka dana tersebut akan ditahan dan dikelola oleh sistem terlebih dahulu sebelum disalurkan kepada pemilik toko.
Baca Juga: Panduan Memilih Jasa Pembuatan Website Jual Beli Mobil
Kesimpulan Perbedaan E-Commerce dan Marketplace
Itu dia informasi yang dapat kami sampaikan mengenai perbedaan e-commerce dan marketplace. Secara garis besar, e-commerce adalah model bisnis di mana perusahaan atau individu menjual produk atau layanan mereka sendiri langsung kepada konsumen melalui platform online yang mereka miliki dan kelola. Sebaliknya, marketplace adalah platform yang mempertemukan berbagai penjual dengan pembeli, serta berfungsi sebagai perantara yang menyediakan infrastruktur untuk penjualan dan pembayaran.
Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat memilih mengembangkan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini. Jika saat ini Anda sudah memiliki sebuah bisnis yang sudah mapan, memiliki banyak stock barang yang ditawarkan, serta tidak ingin berbagi keuntungan dengan marketplace, maka Anda bisa menggunakan jasa pembuatan website e-commerce untuk mengembangkan toko online sendiri.
Apabila Anda membutuhkan bantuan untuk mengembangkan e-commerce, Anda dapat menghubungi LOGIQUE. Kami adalah perusahaan penyedia jasa pembuatan website di Jakarta yang dapat dikustomisasi dan dikembangkan berdasarkan tren UI / UX terkini.
LOGIQUE juga dapat mengembangkan e-commerce menggunakan sistem PWA sehingga website yang Anda gunakan untuk menawarkan produk dapat bekerja seperti aplikasi seluler pada umumnya. Tentunya sistem tersebut akan membawa lebih banyak konversi untuk e-commerce Anda.
Silakan hubungi LOGIQUE untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Kami akan mengembangkan website sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda!