Agile Software Development: 4 Nilai & 12 Prinsip Utamanya

Agile software development adalah sebuah metode untuk proses pengembangan software dengan kualitas yang tinggi namun dengan proses yang ramping. Agile development akan menggunakan urutan kerja inkremental (berkembang sedikit demi sedikit secara teratur) dan iteratif (berulang), yang disebut sprint. Pada artikel berikut kami akan menjelaskan 4 Nilai & 12 Prinsip Utama yang ada di dalamnya.

Apa itu Agile software development? Jika Anda bekerja di bidang IT, Anda pasti sudah sering mendengar istilah Agile software development. Agile software development adalah sebuah metode yang digunakan dalam proses pengembangan software, baik itu website, web application, atau pun mobile application. 

Metode ini fokus untuk menghasilkan software berkualitas tinggi namun dengan proses yang ramping. Banyak perusahaan penyedia jasa pembuatan website di Jakarta yang menggunakan metode ini termasuk LOGIQUE karena Agile Software Development dinilai lebih efektif dan efisien daripada metode lain seperti Waterfall.

Perlu juga Anda ketahui bahwa semua pendekatan dalam Agile software development baik itu Scrum, Kanban, atau yang lain, akan berpegangan pada Agile Manifesto. Di dalam Agile Manifesto tersebut, Anda dapat memahami apa saja prinsip dan nilai-nilai utama yang harus diperhatikan ketika menggunakan metode Agile software development.

Apa Itu Agile Software Development?

Agile software development adalah metode atau pendekatan khusus untuk manajemen proyek yang digunakan dalam pengembangan software. Metode ini memerlukan tim pengembang yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Agile development akan menggunakan urutan kerja inkremental  (berkembang sedikit demi sedikit secara teratur) dan iteratif (berulang) yang umumnya dikenal sebagai sprint.

Metode Agile juga akan berfokus pada kolaborasi tim yang baik antara tim pengembang dengan klien agar output yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Agile software development ini dapat Anda gunakan jika software dan aplikasi yang Anda kembangkan membutuhkan pembaruan atau update secara rutin

Baca Juga: Pengertian Design Thinking dan 5 Tahapan di Dalamnya.

Apa Itu Agile Manifesto?

Agile Manifesto adalah dokumen singkat yang merinci 4 nilai dan 12 prinsip untuk Agile software development. Agile Manifesto ini diterbitkan pada Februari 2001 oleh 17 praktisi pengembangan perangkat lunak yang dikenal sebagai kelompok The Agile Alliance. Melalui dokumen Agile Manifesto ini diharapkan para software developer dapat terbentuk selama proses pengembangan software terutama untuk proyek-proyek besar.

layanan logique

4 Nilai Utama Agile Software Development 

1. Individu dan intraksi lebih penting daripada proses dan alat.

Di dalam metode ini, individu dan interaksinya akan dianggap lebih penting daripada proses dan tools yang digunakan. Proses dan tools yang hebat tidak akan berfungsi dengan baik jika personel tim tidak memiliki kemampuan untuk menjalankannya. Interaksi dan komunikasi antar tim juga diperlukan untuk menghindari konflik yang bisa membuat proses pengembangan berjalan tidak efektif.

2. Software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap

Tujuan utama dari Agile development adalah untuk mengembangkan suatu software. Oleh karena itu, software yang berfungsi dengan baik dan berhasil di-deliver kepada user akan lebih penting nilainya daripada dokumen untuk mendeskripsikan produk.

3. Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak

Software akan dikembangkan sesuai dengan permintaan klien. Namun sayangnya, sebagian besar klien tidak memahami dunia IT sehingga mereka kesulitan untuk menjabarkan sistem yang mereka inginkan. Oleh karena itu, Anda harus melibatkan klien dalam proses pengembangan software. Hal ini untuk menghindari pengembangan fitur atau sistem yang tidak sesuai dengan permintaan klien. Dengan terus berkomunikasi dengan klien, kesalahpahaman dapat diminimalisir.

4. Respon terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana

Dalam proses pengembangan software, perubahan dapat terjadi kapan saja. Permintaan perubahan bisa datang dari klien atau pihak developer sendiri. Selain itu, teknologi akan semakin berkembang sehingga perubahan dapat terus terjadi. Project plan juga penting, namun dalam Agile development, tim harus bisa beradaptasi dengan cepat ketika terjadi perubahan.

Baca Juga: Mengenal Teori Triple Constraints dalam Manajemen Proyek

agile software development d
Sumber: freepik.com

12 Prinsip Agile Software Development

1. Memprioritaskan kepuasan pelanggan dengan delivery produk yang berkelanjutan

Prioritas tertinggi dalam Agile software development adalah memuaskan pelanggan melalui delivery produk perangkat lunak yang bernilai di tahap awal namun tetap berkelanjutan. Pada metode pengembangan software tradisional, umumnya pelanggan harus menunggu proses yang lama dan panjang untuk bisa melihat produk atau hasil akhir. Hal tersebut tidak jarang membuat pelanggan merasa kecewa karena harus menunggu dalam waktu yang lama. Kondisi tersebut tentu bertolak belakang dengan prinsip Agile yang mengutamakan kepuasan pelanggan.

Oleh karena itu, proses pengembangan dilakukan dengan urutan kerja inkremental (berkembang sedikit demi sedikit secara teratur) dan iteratif (berulang). Dengan metode tersebut, maka produk atau perangkat lunak dapat di-delivery ke tangan pelanggan dengan proses yang lebih cepat. Selain itu, metode ini juga memungkinkan pelanggan untuk bisa memberikan feedback di awal sehingga perbaikan dapat dilakukan pada tahap-tahap selanjutnya.

2. Dapat menerima permintaan perubahan meskipun di tahap akhir pengembangan

Seperti yang kita ketahui, teknologi dan tren pasar akan terus mengalami perubahan dan perkembangan. Para pemilik bisnis tentu tidak ingin menghabiskan biaya yang tinggi untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak dengan teknologi yang sudah usang.

Oleh karena itu, dengan memegang prinsip Agile software development maka tim pengembang harus selalu siap dengan perubahan tersebut. Dengan demikian, produk perangkat lunak yang dikembangkan dapat terus relevan dengan kondisi terkini.

3. Rutin merilis produk dengan jangka waktu yang singkat

Dalam metode Agile, proses atau siklus pengembangan perangkat lunak akan dipecah dalam beberapa bagian yang lebih kecil. Kemudian, hasil pengembangan tersebut akan dirilis secara berkala.

Pada umumnya, proses pengembangan akan dilakukan dengan jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan. Dengan memegang prinsip ini, tim pengembangan dapat mengurangi lebih banyak waktu dalam mengerjakan proyek sehingga proses pengembangan dapat dilakukan dengan lebih gesit.

Scrum merupakan salah satu contoh kerangka kerja yang mengadopsi prinsip ini. Di dalam Scrum, tim akan beroperasi di dalam Sprint yaitu periode singkat yang dibatasi oleh waktu untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan. Dengan mematuhi Sprint tersebut proses delivery atau rilis perangkat lunak pada dilakukan secara secara lebih teratur.

Baca Juga: Panduan Scrum Part 1: Apa itu Scrum? (Pengertian, Teori, dan Nilai-nilainya)

4. Tim developer dan klien harus saling bekerjasama dalam pengerjaan proyek

Prinsip Agile software development yang selanjutnya mengatakan bahwa tim developer dan klien harus saling bekerjasama dalam pengerjaan proyek.

Untuk mengembangkan sebuah produk yang sukses, Anda membutuhkan insight dari sisi bisnis dan teknis. Oleh karena itu, tim developer dan klien harus terus melakukan komunikasi dan kolaborasi yang efektif untuk keberhasilan proyek.

Komunikasi yang dilakukan secara rutin juga akan memberikan transparansi tentang kemajuan proyek dari semua aspek. Dengan demikian, keselarasan dan kepercayaan antar tim dapat terbangun dengan baik.

5. Membangun produk di lingkungan yang berisi orang-orang bermotivasi tinggi

Tim yang memiliki motivasi tinggi pada umumnya dapat memberikan hasil yang terbaik daripada tim yang tidak memiliki motivasi. Oleh karena itu, dalam metode Agile software development, Anda harus bisa memberikan lingkungan dan dukungan yang dibutuhkan oleh semua anggota tim.

Anda juga harus bisa mempercayai bahwa masing-masing anggota tim mampu menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan. Jika Anda membangun sebuah proyek di lingkungan kerja yang tidak termotivasi karena kurangnya kepercayaan dan dukungan, maka proyek Anda kemungkinan besar tidak akan berhasil dijalankan.

6. Komunikasi dilakukan secara tatap muka untuk menyampaikan informasi

Metode Agile software development memiliki prinsip bahwa penyampaian informasi yang paling efektif dan efisien dilakukan melalui komunikasi secara tatap muka. Penyampaian informasi secara langsung perlu dilakukan agar setiap kesalahpahaman dalam komunikasi dapat dihilangkan. Dengan demikian, seluruh proses pengembangan produk dapat berjalan dengan lebih lancar.

Pada tahun 2001 saat Agile Manifesto dikembangkan, prinsip ini mungkin masih relevan. Namun melihat kondisi sekarang, dimana semakin banyak tim jarak jauh yang berkolaborasi dalam pengembangan suatu produk, maka komunikasi secara face to face di satu lokasi tidak memungkinkan untuk dilakukan. Untungnya, saat ini teknologi juga sudah semakin berkembang sehingga memungkinkan tim jarak jauh untuk bisa berkomunikasi secara langsung meskipun melalui video call atau meeting virtual.

7. Perangkat lunak yang dapat bekerja dengan baik menjadi tolak ukur kemajuan tim

Perlu diketahui, fokus anggota tim terkadang teralihkan karena beberapa hal seperti pembuatan dokumentasi ataupun mockup yang cukup lama. Namun karena dalam Agile development, perangkat lunak yang berfungsi dengan baik menjadi tolak ukur utama, maka seluruh anggota tim akan lebih fokus pada proses pengembangan software.  

8. Pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan

Agile menjalankan proses pengembangan yang berkelanjutan dengan mempertahankan kecepatan yang konstan. Jadi, proses pengembangan perangkat lunak yang panjang akan dibagi menjadi beberapa tujuan kecil.

Dengan cara ini, pengembang dapat menciptakan tujuan yang lebih realistis dan menetapkan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi. Cara ini juga dapat membantu Anda untuk bisa lebih sering dalam merilis produk dengan cara yang lebih teratur dan efisien  tanpa memberikan beban berlebih pada tim pengembang. 

Baca Juga: Tahapan SDLC (Software Development Life Cycle): Pengertian & Modelnya

9. Memberikan perhatian pada keunggulan teknis dan desain

Dalam konteks software development, prinsip ini memungkinkan tim untuk tidak hanya membuat perangkat lunak yang berfungsi namun juga perangkat lunak yang stabil dan berkualitas tinggi.

Metode Agile development memang mendorong proses pengembangan yang pendek agar rilis produk dapat dilakukan secara lebih sering. Meskipun demikian, dalam proses pengembangan, Anda harus selalu menjaga berbagai komponen pengembangan tetap teratur dan rapi sehingga tidak menimbulkan masalah di masa depan.

10. Kesederhanaan

Prinsip Agile ini membantu menciptakan pola pikir dimana tim pengembang dapat bekerja dengan cerdas. Jika Anda dapat mengerjakannya dengan cara yang sederhana, maka Anda tidak perlu membuang banyak waktu untuk mempersulit pengerjaan tugas tersebut. 

Prinsip ini juga menekankan agar tim dapat lebih fokus untuk mengerjakan hal-hal penting yang perlu diprioritaskan untuk menciptakan value pada sebuah produk.

11. Tim harus mampu mengorganisir diri sendiri

Pada pengembangan tradisional, manajemen akan menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membuat semua keputusan. Berbeda dengan metode Agile dimana anggota tim harus bisa mengatur atau mengelola dirinya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan mereka (Self-organization). 

Jadi, dalam proses pengembangan perangkat lunak, anggota tim dapat memutuskan siapa, kapan, dan bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan.

12. Secara berkala, tim akan melakukan refleksi mengenai cara bekerja yang lebih efektif

Prinsip Agile yang terakhir memiliki fokus pada evaluasi kinerja tim dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan di dalamnya. Dengan memegang prinsip ini, Anda dapat terbantu dalam menciptakan lingkungan pengembangan yang fleksibel serta berfokus pada peningkatan cara kerja yang lebih efektif untuk seluruh anggota tim.

Baca Juga: Agile vs DevOps vs CI/CD: Apa Saja Perbedaanya?

Kesimpulan

Agile software development adalah metode yang akan banyak membantu Anda dalam pengembangan produk dimana kebutuhan bisnis terus berubah. Meskipun demikian, dalam pengerjaannya Anda harus bisa memahami 4 nilai dan 12 prinsip utama yang ada di dalamnya.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam mengembangkan aplikasi ataupun website dengan cepat dan berkualitas, Anda dapat menghubungi LOGIQUE. Kami menyediakan jasa pembuatan website dan jasa pengembangan aplikasi menggunakan metode Agile, sehingga produk dapat di-delivery ke tangan klien dalam jangka waktu yang singkat.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami atau klik Layanan LOGIQUE

Feradhita NKD
Feradhita NKD

https://www.logique.co.id/blog/author/feradhita/

Hai! Saya adalah content writer berpengalaman dengan minat mendalam di dunia teknologi. Saya senang menjelajahi tren terbaru di dunia IT, pentest, keamanan siber, dan menerjemahkan informasi teknis menjadi tulisan yang menarik. Dengan fokus pada kebutuhan audiens dan penggunaan bahasa sederhana, saya berusaha menyajikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami.

Related Posts