Terdapat beberapa penyebab gagal interview yang sebenarnya bisa Anda hindari. Jika Anda adalah seorang jobseeker, informasi berikut ini akan membantu Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian. Simak penjelasannya di sini!
Mendapatkan panggilan interview kerja merupakan tahap yang menyenangkan bagi para pencari kerja. Pada tahap ini, kandidat akan memiliki peluang untuk menginformasikan kepribadian, pengalaman, serta keterampilan kerja mereka secara langsung kepada perekrut. Sayangnya, pada tahap ini kandidat seringkali kurang persiapan atau melakukan beberapa kesalahan sehingga mereka tidak berhasil memikat hati pewawancara dan tidak dapat lolos pada tahap selanjutnya.
Untuk membantu para jobseeker dalam mencari pekerjaan impiannya, kami telah mengumpulkan beberapa penyebab gagal interview yang seringkali dilakukan oleh para kandidat. Dengan informasi ini, Anda dapat mengevaluasi diri dan mengetahui apa saja yang perlu dihindari saat proses interview atau wawancara kerja berlangsung.
Table of Contents
13 Penyebab Gagal Interview yang Perlu Dihindari
1. Kesalahan dalam pembuatan CV
Ada beberapa kesalahan dalam pembuatan CV yang akan memengaruhi proses penilaian Anda. Contohnya seperti:
- Banyak typo atau salah ketik
CV dapat diibaratkan sebagai media pertama untuk mengenal profil kandidat. Jadi jika CV memiliki banyak typo atau salah penulisan, maka hal tersebut akan sangat mengganggu. Selain itu, typo juga dapat memberikan kesan bahwa Anda tidak teliti.Untuk menghindari salah ketika, Anda perlu meneliti CV Anda kembali sebelum mengirimnya ke recruiter. Beruntung jika Anda bisa menemukan teman yang bersedia untuk membaca hasil ketikan CV dan mau menjadi editor. Saat ini juga sudah ada banyak tools yang bisa dipergunakan untuk memeriksa typo dengan mudah.
- Mengisi CV dengan info yang tidak valid
Sebagai contoh, ketika lulus kuliah Anda mendapatkan IPK sebesar 3.00, namun karena syarat IPK minimal untuk melamar lowongan tersebut adalah 3.20 maka Anda memberikan info yang tidak sesuai fakta.Hal ini harus Anda hindari karena jika Anda melakukannya, maka Anda telah melakukan kesalahan fatal. Saat Anda tidak jujur dari awal proses pendaftaran, tentu akan sangat sulit bagi recruiter ataupun perusahaan untuk dapat memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada Anda.
2. CV yang tidak detail
CV adalah media yang baik untuk mempromosikan diri Anda pada recruiter. Oleh karena itu, ketika Anda membuat CV dengan info yang kurang maka recruiter tidak akan tertarik untuk mempekerjakan Anda. Jadi, ketika melamar sebuah pekerjaan, Anda harus mempersiapkan CV dengan sebaik mungkin. Informasikan pengalaman dan keterampilan kerja Anda secara mendetail agar recruiter tertarik dengan profil Anda. Selain itu, informasikan juga data pribadi Anda seperti nomor telepon, email, dan alami agar recruiter lebih mudah ketika ingin menghubungi Anda.
3. CV tidak sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki kandidat
Sebuah perusahaan tentu ingin mendapatkan pekerja berkualitas dengan kemampuan, pengalaman, atau skill yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Oleh karena itulah, ketika lowongan pekerjaan ditampilkan, perekrut akan menginformasikan syarat dan requirement pekerjaan. Sayangnya hal tersebut justru membuat beberapa kandidat memberi informasi palsu di dalam CV mereka agar sesuai dengan requirement yang dibutuhkan.
Perlu Anda ketahui, pewawancara sudah memiliki pengalaman untuk mewawancarai ratusan kandidat. Jadi, mereka dapat mengetahui bahwa Anda telah memberi informasi palsu di CV pada sesi interview ini. Oleh karena itulah, berikan informasi yang sebenar-benarnya. Karena ketika pewawancara mengetahui ada info palsu, maka mereka tidak akan mempercayai Anda dan tidak mau mempekerjakan Anda. Jika ada beberapa skill yang belum Anda kuasai, sebaiknya Anda bercerita secara jujur dan menginformasikan bahwa Anda bersedia untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
4. Kurang persiapan
Penyebab gagal interview yang selanjutnya disebabkan karena kandidat tidak memiliki persiapan yang cukup matang. Saat proses interview, perekrut atau pewawancara akan menggali banyak informasi tentang cara kerja dan pengalaman-pengalaman Anda sebelumnya. Jika Anda tidak ingat tentang proyek yang Anda kerjakan sebelumnya atau tidak memahami apa jobdesk utama yang Anda kerjakan di perusahaan sebelumnya, maka perekurt akan berasumsi bahwa Anda tidak profesional dan tidak berpengalaman.
Selain itu, kurangnya persiapan seperti lupa membawa pena, lupa membawa CV, atau dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan juga akan mempengaruhi penilaian karena Anda akan terlihat tidak terorganisir.
Baca Juga: Dampak Positif dari Transformasi Digital pada Sistem HR LOGIQUE
5. Gugup saat menjawab pertanyaan
Sebenarnya gugup ketika proses interview adalah hal yang normal. Namun permasalahan dapat muncul ketika rasa gugup tersebut tidak dapat dikelola dengan baik sehingga membuat proses interview menjadi berjalan tidak lancar.
Beberapa kandidat yang terlalu gugup akan berbicara terlalu cepat atau bahkan memberikan jawaban yang diluar topik pembicaraan. Ketika terlalu gugup, kandidat juga dapat kehilangan fokus atau blank. Hal tersebut tentu membuat penilaian menjadi tidak optimal sehingga menjadi penyebab gagal interview. Jadi, sebelum memasuki ruang interview, sebaiknya Anda tenangkan diri Anda terlebih dahulu agar wawancara berjalan lancar.
6. Tidak memiliki pengetahuan tentang perusahaan yang dilamar
Tidak mengetahui informasi apapun mengenai perusahaan yang dilamar juga akan memberikan kesan yang buruk. Perekrut atau pewawancara akan beranggapan bahwa Anda tidak memiliki minat yang cukup tinggi untuk bekerja di perusahaan tersebut. Anda juga akan mengalami kesulitan ketika diajak berdiskusi dengan topik terkait perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara kerja, Anda harus meluangkan waktu untuk mencari tahu tentang perusahaan yang Anda lamar. Cari informasi terkait profil perusahaan, culture, layanan, misi, dan lain-lain. Banyaknya pengetahuan yang Anda miliki tentang perusahaan yang Anda lamar dapat membuat pewawancara yakin bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi yang sedang dibutuhkan.
7. Alasan resign yang tidak masuk akal
Ketika proses interview, pewawancara biasanya akan menanyakan alasan Anda resign dari perusahaan sebelumnya. Mereka menanyakan hal tersebut untuk menilai apa yang menjadi prioritas dan motivasi Anda ketika bekerja. Jika Anda menginformasikan alasan resign yang tidak masuk akal, tentu perkerut akan menilai bahwa Anda tidak memiliki komitmen yang baik terhadap perusahaan.
8. Menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya
Penyebab gagal interview yang selanjutnya adalah menjelek-jelekkan perusahaan atau bos Anda sebelumnya. Berbicara buruk tentang bos atau perusahaan yang sebelumnya dapat membuat Anda terlihat tidak profesional. Perekrut atau pewawancara dapat berasumsi bahwa Anda juga akan mencela perusahaan manapun tempat Anda bekerja termasuk perusahaan yang sedang Anda lamar pada saat itu.
9. Menceritakan diri sendiri secara berlebihan
Pada tahap wawancara, kandidat biasanya akan diminta untuk memperkenalkan diri dan menceritakan profil secara langsung. Jika dilakukan dengan benar, tahap perkenalan ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk menarik minat perekurt dengan menjelaskan kemampuan dan keterampilan yang Anda miliki.
Namun ketika dilakukan secara berlebihan (over selling) seperti melebih-lebihkan prestasi selama kuliah atau bekerja atau menjelaskan prestasi-prestasi yang tidak relevan dengan lowongan yang Anda lamar, maka pewawancara justru tidak akan menaruh minat kepada diri Anda. Oleh karena itu, sebaiknya pada tahap ini Anda cukup menginformasikan kelebihan dan kekurangan Anda, skill yang dikuasai, pengalaman bekerja, dan info penting lain yang relevan dengan pekerjaan.
10. Tidak dapat mengontrol emosi
Saat proses interview, kandidat terkadang kesulitan untuk mengontrol emosinya seperti dengan menunjukkan perasaaan marah, tersinggung, atau yang lain. Hal ini dapat merusak pertimbangan pewawancara untuk menduduki posisi yang dilamar. Emosi yang tidak terkontrol selain dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman juga dapat membuat pewawancara menilai bahwa Anda tidak stabil dan tidak siap untuk bekerja. Jadi, kontrol emosi dan tenangkan diri Anda agar proses interview berjalan dengan baik.
11. Tidak ada eye contact
Eye kontak merupakan salah satu bentuk bahasa tubuh yang penting ketika berkomunikasi. Perlu Anda ketahui, tidak adanya eye contact dapat menunjukan bahwa kandidat tidak fokus, tidak percaya diri, atau tidak memperhatikan komunikasi yang sedang berlangsung. Jadi, pertahankan eye contact dengan pewawancara ketika Anda sedang berbicara dan mendengarkan mereka.
12. Posisi duduk yang tidak sopan
Pewawancara dapat memberikan first impression dari ekspresi dan bahasa tubuh Anda. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan posisi Anda duduk ketika proses interview berjalan. Hindari posisi duduk yang tidak sopan karena dapat menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki attitude yang baik dan tidak tertarik pada wawancara tersebut. Jadi, selama proses interview pastikan posisi duduk Anda terlihat profesional dan nyaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara.
13. Berbicara tanpa sopan santun
Ketika berbicara dengan pewawancara, terkadang kandidat masih menggunakan komunikasi informal sehingga terlihat tidak sopan dan tidak profesional. Perlu Anda ingat, bahwa ketika proses interview, Anda akan berbicara dengan orang-orang penting yang nantinya akan mempekerjakan Anda. Jadi, Anda harus menggunakan bahasa yang sopan dan berbicara seprofesional mungkin untuk meyakinkan mereka.
Baca Juga: Mengetahui Tugas dan Peran Project Manager di Perusahaan IT
Itu dia beberapa penyebab gagal interview yang sering terjadi. Dari informasi di atas, Anda saat ini dapat melakukan persiapan dengan lebih baik ketika melamar pekerjaan yang Anda impikan.
Jika Anda memiliki keinginan untuk bekerja dan berkembang di perusahan IT profesional di Indonesia, saat ini LOGIQUE membuka beberapa lowongan yang mungkin cocok dengan skill dan kemampuan yang Anda miliki. Untuk informasi lowongan kerja yang kami miliki silahkan kunjungi halaman karir LOGIQUE.