Saat ini, proyek IT dibedakan menjadi 3 skala, yaitu skala kecil, menengah dan besar. Pada proyek berskala kecil, biasanya membutuhkan source yang sedikit, paling banyak hanya dua orang, itupun tergantung dari ruang lingkup pekerjaannya.
Bahkan, tidak jarang proyek IT berskala kecil hanya dilakukan oleh satu orang saja, dimana dirinya akan merangkap langsung 3 peran sekaligus, baik itu sebagai project manager, system analyst hingga web developer itu sendiri. Hal ini biasanya dilakukan oleh para freelancer atau pekerja lepas.
Table of Contents
Peran dalam sebuah proyek IT
Seperti dijelaskan sebelumnya, sebuah proyek meskipun kecil tetap membutuhkan peran agar proyek yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan periode waktu yang telah ditetapkan bersama dengan klien.
Baca Juga: Fitur Baru Dokodemo-Kerja 2.1.3: Pengelolaan Keterlambatan, Cuti, & Absensi yang Mudah
Nah, berikut ini adalah beberapa peran yang biasanya terdapat pada sebuah proyek IT, baik yang skalanya kecil hingga skalanya besar, tergantung kontrak yang telah ditandatangani bersama dengan klien.
1. Project Manager
Sebagai seorang project manager, Anda dituntut mempunyai sistem manajemen tata kelola yang baik untuk mengorganisasi tim secara menyeluruh. Hal ini dibutuhkan agar seluruh proyek IT dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Seorang project manager juga harus mempunyai tameng bagi para tim sehingga saat berkoordinasi dengan klien, baik dalam hal negosiasi harga dan waktu kerja tidak terjadi miskomunikasi yang dapat membuat klien kecewa.
2. System Analyst
Untuk menjadi seorang system analyst, dibutuhkan pengetahuan dan analisa yang mendetail dan mendalam. Hal ini karena dalam sebuah proyek IT, system analyst bertugas untuk melakukan analisa proyek dan hasil seperti apa yang akan didapatkan dari proyek tersebut.
System analyst juga bertugas untuk menentukan periode waktu dari pengerjaan proyek IT yang dilakukan. Peran ini sekaligus memudahkan para programmer sehingga mereka tidak perlu melakukan analisis terlebih dahulu yang tentunya dapat menghambat pekerjaan proyek.
3. Technical Writer
Peran ini diperlukan dalam sebuah proyek IT untuk mendokumentasikan proses sistem dari proyek yang dikerjakan. Karena itu, dibutuhkan skill menulis yang bagus dan mudah dimengerti oleh orang lain, termasuk programmer.
Pada umumnya, seorang technical writer juga diberikan tugas untuk membuat buku panduan atau manual book yang bertujuan agar orang awam dapat mengerti seluruh sistem dengan hanya membacanya saja.
4. UI/UX Designer
Dalam sebuah proyek IT, UI/UX Designer mempunyai peran yang sangat penting karena berkat peran mereka, tampilan website Anda akan membuat para pengguna menjadi semakin nyaman dan betah berada di dalamnya karena informasi yang ditampilkan begitu jelas dan mudah dipahami.
Baca Juga: Panduan Scrum Part 1: Apa itu Scrum? (Pengertian, Teori, dan Nilai-nilainya)
UI/UX Designer biasanya bertugas untuk mewujudkan gambaran sistem dalam bentuk wireframe yang nantinya akan dieksekusi oleh front end developer menjadi sesuai dengan keinginan klien.
5. Frontend Developer
Banyak yang salah mengira jika frontend developer adalah yang membuat sebuah sistem. Padahal, seorang frontend developer tidak berhubungan secara langsung dengan database dan server, mereka hanya berhubungan langsung dengan UI/UX designer.
Biasanya, frontend developer lebih banyak berhubungan dengan tampilan website, HTML, JavaScript, dan CSS.
6. Web Developer/ Mobile Developer
Peran ini sebenarnya lebih mengarah ke arah backend developer yang tugasnya adalah untuk membangun sistem website sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.
Biasanya dalam membuat sebuah sistem yang terintegrasi dengan database, pihak web developer akan membuatnya sesuai dengan keinginan system analyst.
7. Quality Assurance
Diantara banyak peran yang ada di proyek IT, peran Quality Assurance terbilang sangat penting karena tugasnya adalah mengecek apakah sistem yang telah dibuat oleh seorang backend developer telah berjalan sesuai dengan keinginan, begitu juga dengan tampilannya.
Baca Juga: 7 Website Penyedia Ikon Vektor Gratis untuk Desain Web dan Aplikasi
Jika mendapatkan bug atau fitur yang tidak berjalan dengan semestinya, maka Quality Assurance perlu mencatatnya dan memberikannya kepada developer untuk dapat diperbaiki sehingga sesuai dengan permintaan klien.
8. Database Administrator
Peran ini berfungsi untuk mendesain, mengimplementasi, melakukan pemeliharaan serta perbaikan database. Di beberapa proyek IT, database administrator sering disebut juga dengan database koordinator atau database programmer.
Cakupan DBA dalam proyek IT terbilang cukup luas karena harus memperhatikan dan mengecek desain dari implementasi strategi yang dilakukan, bagaimana cara meningkatkan kinerja performanya, dan berbagai hal lainnya yang bertujuan untuk pengembangan bisnis Anda di masa yang akan datang.
Selain kedelapan peran yang sudah kami sebutkan di atas, perlu Anda ketahui bahwa saat ini ada banyak perusahaan yang melibatkan para cyber security specialists di dalam proyek IT-nya. Peran ini berfungsi untuk memastikan bahwa produk yang dikembangkan dalam proyek IT memiliki sistem keamanan siber yang kuat melalui vulnerability assessment ataupun penetration testing. Dengan demikian, produk bisa digunakan secara aman baik oleh bisnis ataupun user.
Apabila Anda tidak mempunyai sumber daya untuk mengerjakan proyek IT, maka sangat disarankan untuk memanfaatkan solusi dari perusahaan jasa profesional yang terbiasa mengerjakan berbagai proyek IT, seperti LOGIQUE Digital Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.