Pengertian Design Thinking dan 5 Tahapan di Dalamnya

Sumber: https://www.freepik.com/

“Pengertian Design thinking adalah cara untuk memecahkan sebuah masalah dengan praktis dan kreatif serta memiliki fokus utama pada users atau pengguna. Dalam menjalankan design thinking ini, Anda harus melalui 5 tahap di dalamnya yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test”

Metode ini memang sudah cukup populer. Bahkan, banyak perusahaan raksasa di bidang teknologi yang sudah mengadopsi metode ini dalam pengembangan produknya. Pada artikel kali ini, kami akan mengulas lebih dalam lagi pengertian design thinking beserta 5 tahapan di dalamnya. Berikut informasinya untuk Anda!

Pengertian Design Thinking

Design thinking adalah metode atau pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah secara praktis dan kreatif dengan fokus utama pada users atau pengguna. Jadi, dalam pemecahan masalah, tim akan berusaha memahami apa kebutuhan users (manusia) dan menghasilkan solusi paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Design thinking ini penting untuk dilakukan karena keputusan dibuat berdasarkan apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan, bukan hanya dari data historis maupun asumsi. Dengan demikian, designer dapat menghasilkan sebuah produk atau layanan yang disukai oleh lebih banyak users. 

5 Tahapan dalam Design Thinking

Dalam design thinking, terdapat 5 tahapan yang harus diikuti. Mari kita lihat lebih dalam lagi kelima tahapan tersebut!

1. Empathize

Tahapan pertama adalah empathize atau empati dengan pengguna. Artinya, pada tahapan ini Anda harus mengenal dan memahami keinginan, kebutuhan, serta apa tujuan users ketika menggunakan sebuah produk. Selama fase ini, Anda juga harus bisa mengesampingkan asumsi untuk mengumpulkan insight sebanyak mungkin tentang users mereka.

Ketika mengembangkan sebuah produk, seorang designer perlu membangun empati dengan penggunanya agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Sebagai contoh, ketika membuat sebuah website, designer harus tahu design seperti apa yang justru membuat users merasa kebingungan, navigasi seperti apa yang memudahkan pengguna, dan lain-lain. Dengan informasi-informasi tersebut, designer dapat merancang sebuah website sesuai dengan apa yang diinginkan oleh users.

Beberapa cara yang bisa dilakukan pada tahap Empathize ini adalah :

  • berkonsultasi dengan para ahli di bidang yang sesuai dengan produk yang dikembangkan untuk memperoleh insight dari mereka.
  • berdiskusi dengan designer lain
  • melakukan interview atau terlibat secara lebih personal untuk mendapat pemahaman yang lebih baik dari Point Of View pengguna.

2. Define

Tahap kedua adalah Define yaitu mendefinisikan masalah. Pada tahap Define ini, Anda akan mengumpulkan semua informasi yang sudah diperoleh dari tahap sebelumnya kemudian melakukan pengamatan untuk mengetahui apa kebutuhan users.

Perlu diketahui bahwa ketika mendefinisikan sebuah masalah, Anda harus tetap fokus pada users bukan kepada business goals. Sebagai contoh :

  • Pemikiran yang fokus pada business goals: website E-commerce yang dikembangkan harus menghasilkan keuntungan yang tinggi.
  • Pemikiran yang fokus pada users: website E-commerce harus bisa memudahkan pengguna untuk bisa berbelanja dimana saja dan kapan saja. 

Baca Juga:  Apa Saja Pola yang Ada di dalam Software Design Pattern

3. Ideate

Tahap ketiga dari Design Thinking disebut Ideate. Setelah memahami apa masalah pengguna dan menganalisis informasi-informasi tersebut, sekarang saatnya Anda menghasilkan ide-ide solutif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang sudah didefinisikan sebelumnya. Tahapan ini juga perlu dilakukan untuk menghasilkan sebanyak mungkin sudut pandang serta ide-ide baru. 

Banyak jenis teknik ideasi yang mungkin digunakan oleh para designer. Beberapa diantaranya seperti, mind mapping, sampai bodystorming. Dari banyaknya ide yang dikumpulan, pada akhir tahap ini Anda perlu mengevaluasi masing-masing ide tersebut untuk menemukan gagasan terbaik.

pengertian design thinking
Sumber: pixabay.com/@ulrichw

4. Prototype

Tahap keempat dalam design thinking adalah membuat prototype. Secara garis besar, prototype merupakan produk yang Anda kembangkan dengan versi yang diperkecil, atau juga bisa dikatakan sebagai versi simulasi atau sampel. Biasanya designer akan membuat prototype dalam bentuk sketsa, digital mockup, paper mockup, atau yang lain. Dengan prototype ini designer dapat menguji ide dan desain yang dibuat.

Selain itu, pembuatan prototype juga akan memberikan Anda beberapa keuntungan lain, yaitu :

  • memperoleh pandangan bagaimana users akan berinteraksi dengan produk yang Anda kembangkan.
  • dapat mengidentifikasi apakah ada masalah pada fungsi atau design produk.
  • lebih mudah untuk mengetahui design seperti apa yang dapat berfungsi dengan baik

5. Test

Akhirnya pada tahap kelima ini, test atau pengujian akan dilakukan. Selama proses pengujian ini, Anda akan melihat bagaimana target users Anda berinteraksi dengan prototype yang sudah Anda buat sebelumnya. Selain itu, tahap pengujian juga akan menghasilkan feedback yang berharga untuk meningkatkan performa dari produk tersebut.

Pengujian ini perlu dilakukan untuk mendeteksi kesalahan dan masalah kegunaan sejak awal. Meskipun demikian, perlu Anda ketahui bahwa tahap pengujian ini tidak selalu menjadi tahap terakhir dalam design thinking. Hal tersebut terjadi karena setelah melalui proses pengujian, Anda dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang tidak terpikirkan sebelumnya sehingga Anda harus kembali lagi ke tahap-tahap sebelumnya.

Pada dasarnya, tim akan terus melakukan proses ini untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan dan produk yang dikembangkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian, ketika produk yang Anda rilis ke publik, produk sudah terbebas dari bug serta sesuai dengan ekspektasi target users Anda. 

Baca Juga: Tips UI Design untuk Memudahkan User dalam Mengoperasikan Website

Kesimpulan 

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai pengertian design thinking beserta 5 tahapan didalamnya. Jika Anda adalah seorang designer, design thinking memiliki peran penting untuk memastikan bahwa produk yang Anda rancang dapat memenuhi kebutuhan target users Anda. Dengan demikian, peluang untuk mendapat kesuksesan dalam menjangkau target pasar tentu akan terbuka semakin luas untuk perusahaan Anda.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk merancang dan membangun produk digital Anda, silakan hubungi LOGIQUE. Kami adalah perusahaan penyedia jasa pengembangan aplikasi dan jasa pembuatan website di Jakarta. LOGIQUE sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan produk digital untuk pasar di Indonesia.

Anda dapat melihat produk-produk yang sudah berhasil dikembangkan di halaman portfolio LOGIQUE. Yuk, Hubungi kami sekarang juga untuk mendapat detail informasi mengenai layanan kami. 

Related Posts