Apa itu Scrum Events? Pada panduan Scrum kali ini, kami akan mengulas informasi tersebut untuk Anda. Jika Anda ingin mengetahui informasi mengenai apa itu Scrum beserta penjelasan mengenai siapa saja yang menjadi anggotanya, Anda dapat membaca panduan Scrum bagian pertama dan kedua yang sudah kami sediakan di artikel sebelumnya. Silakan cek informasi tersebut di artikel berikut :
Panduan Scrum Part 1: Apa itu Scrum? (Pengertian, Teori, dan Nilai-nilainya)
Panduan Scrum Part 2 : Siapa Saja yang Menjadi Anggota Scrum Team ?
Berikut penjelasan yang bisa kami sampaikan mengenai apa itu Scrum Events berdasarkan panduan resmi Scrum di www.scrumguides.org
Table of Contents
Penjelasan Scrum Events
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di panduan part 1, Sprint memegang peranan penting di dalam Scrum. Sprint menjadi sebuah wadah untuk menjalankan Scrum Events agar proyek yang dikerjakan mengalami kemajuan.
Scrum Events atau acara-acara di dalam Scrum diperlukan agar transparansi dapat dilihat oleh semua pihak yang bertanggung jawab di dalamnya. Jika terjadi kegagalan dalam melaksanakan acara-acara Scrum, maka kemungkinan besar dapat mengakibatkan hilangnya peluang untuk memeriksa bagaimana proyek pengerjaan produk berjalan. Dengan demikian, kemampuan adaptasi anggota tim Scrum akan terganggu karenanya.
Jadi, secara garis besar dapat dikatakan bahwa Scrum Events dibutuhkan untuk menciptakan keteraturan dalam mengerjakan suatu proyek pengembangan produk. Berikut acara-acara yang dilaksanakan di dalam kerangka kerja Scrum .
1. The Sprint
Sprint merupakan acara Scrum berdurasi tetap sekitar 1 bulan atau kurang untuk menciptakan suatu konsistensi. Sprint yang baru akan dimulai dengan segera setelah Sprint sebelumnya berakhir.
Perlu Anda ketahui, Sprint ini dapat dikatakan sebagai “jantung” dalam kerangka kerja Scrum. Sprint juga menjadi “wadah” untuk acara-acara yang lain karena semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk mencapai Product Goal, seperti Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective terjadi di dalam Sprint ini.
Pada saat Sprint berjalan, maka terdapat beberapa hal yang hars diperhatikan, yaitu :
- Tidak melakukan perubahan yang dapat membahayakan Sprint Goal yang sudah ditentukan.
- Kualitas tidak boleh menurun.
- Product Backlog harus terus diperbaiki sesuai dengan kebutuhan.
- Cakupan atau scope pekerjaan dapat diklarifikasi dan negosiasi kembali dengan Product Owner setiap kali ada hal-hal baru yang sudah dipelajari.
Dengan Sprint, Anda dapat membuat prediksi mengenai pengembangan produk karena Sprint memungkinkan Anda untuk bisa memeriksa bagaimana proyek berjalan dan beradaptasi menuju Product Goal yang ditetapkan. Biasanya, Sprint memiliki durasi yang singkat karena dapat menghasilkan lebih banyak siklus pembelajaran serta meminimalisir risiko terhadap biaya dan upaya dalam time frame yang pendek.
Berbeda dengan Sprint panjang yang justru dapat membuat Sprint Goal menjadi tidak jelas. Jika Sprint Goal sudah tidak lagi valid maka Sprint dapat dibatalkan dan hanya Product Owner yang memiliki wewenang untuk membatalkannya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Remote Working Tools untuk Kerja Remote atau WFH
2. Sprint Planning
Anda tentu tidak bisa mengerjakan sebuah proyek tanpa perencanaan yang matang. Oleh karena itulah Sprint Planning dilakukan.
Sprint Planning atau perencanaan Sprint merupakan acara untuk membahas item mana yang akan dikerjakan selama Sprint berjalan. Dalam Scrum event ini, Product Owner akan bertugas untuk memastikan bahwa semua peserta acara siap untuk membahas item Product Backlog mana yang paling penting, serta memetakannya sesuai dengan Product Goal. Mereka mendiskusikan item product backlog apa yang harus dikerjakan selama sprint tertentu. Daftar item baru ini disebut dengan istilah sprint backlog.
Rencana atau planning yang ditetapkan merupakan hasil diskusi atau kerjasama dari seluruh anggota Scrum Team. Meskipun demikian, Scrum Team diperbolehkan untuk mengundang pihak lain untuk memperoleh masukan yang berguna untuk pengembangan produk.
Acara ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa seluruh tim mengetahui tugas apa yang harus dikerjakan selama sprint. Berikut beberapa topik utama yang akan dibahas di dalam Sprint Planning :
Mengapa Sprint ini berharga?
Product Owner akan menanyakan bagaimana produk bisa meningkatkan value dan kegunaannya selama Sprint berjalan. Kemudian seluruh anggota Scrum Team akan berkolaborasi mendefinisikan Sprint Goal dan menginformasikan mengapa Sprint tersebut bernilai bagi para stakeholders. Sprint Goal harus sudah disetujui sebelum Sprint Planning berakhir.
Apa yang bisa dilakukan di dalam Sprint?
Developer akan berdiskusi dengan Product Owner dan memilih item Product Backlog untuk dimasukan ke dalam Sprint.
Bagaimana pekerjaan yang dipilih akan diselesaikan?
Tugas ini akan ditangani oleh tim Developer. Mereka akan membuat rencana mengenai pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan untuk bisa membuat increment yang memenuhi definisi “selesai”. Biasanya mereka akan melakukannya dengan cara menguraikan item Product Backlog menjadi suatu item pekerjaan yang lebih sempit lagi.
3. Daily Scrum
Daily Scrum adalah acara yang dilakukan setiap hari untuk beberapa tujuan seperti :
- Memeriksa progress yang telah terjadi untuk mencapai Sprint Goals
- Menyesuaikan Sprint Backlog. (Sprint Backlog adalah istilah untuk kumpulan item dari Product Backlog yang dipilih untuk dikerjakan dalam Sprint)
- Menyesuaikan rencana kerja yang akan datang
Daily Scrum diadakan dengan durasi sekitar 15 menit dan ditujukan untuk tim Developer. Namun jika Product Owner dan Scrum Master juga secara aktif mengerjakan item yang ada di Sprint Backlog, maka mereka dapat berpartisipasi sebagai Developer.
Salah satu bagian Scrum Events ini dilakukan agar tim tidak bingung dengan tugas yang harus mereka selesaikan. Tim mengadakan Daily Scrum untuk membahas apa yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan yang akan dilakukan setiap harinya. Mereka dapat memilih struktur dan teknik apa pun yang mereka inginkan, asalkan Daily Scrum yang mereka buat fokus kepada Sprint Goal. Rencana yang dibuat juga harus realistis dan dapat ditindaklanjuti untuk hari kerja berikutnya.
4. Sprint Review
Sprint Review menjadi salah satu Sprint Events yang perlu dilakukan. Acara ini dilakukan di akhir Sprint untuk memeriksa bagaimana hasil dari Sprint yang telah dilakukan dan menentukan adaptasi yang diperlukan di waktu mendatang. Di dalam acara ini, Scrum Team akan mempresentasikan hasil kerja mereka kepada para stakeholders dan membahas bagaimana progress untuk mencapai Product Goal.
Selama Sprint Review berlangsung, Scrum Team beserta stakeholders akan meninjau apa yang telah dicapai serta apa saja yang telah berubah di lingkungan mereka. Berdasarkan informasi tersebut, mereka akan menentukan apa saja yang harus dilakukan selanjutnya. Item Product Backlog juga dapat disesuaikan kembali berdasarkan informasi yang diperoleh dari Sprint Review ini.
Pada umumnya, pertemuan atau acara ini akan diselenggarakan selama 4 jam untuk Sprint yang memiliki durasi satu bulan. Namun untuk Sprint yang lebih pendek, maka durasi acara Sprint Review akan berlangsung lebih cepat.
5. Sprint Retrospective
Sprint Retrospective menjadi sebuah pertemuan yang dapat digunakan oleh Scrum Team untuk memeriksa dirinya sendiri dan membuat perencanaan mengenai peningkatan kualitas dan efektivitas yang akan dilakukan pada Sprint berikutnya.
Acara Sprint Retrospective berbeda dengan Sprint Review. Jika Sprint review merupakan pertemuan untuk mengulas team work secara eksternal, maka Sprint Retrospective ini merupakan kesempatan bagi tim developer untuk mendiskusikan kinerja mereka dalam siklus sprint secara internal.
Pada pertemuan ini, Scrum Team akan membahas apa saja yang sudah berjalan dengan baik selama Sprint, masalah apa yang dihadapi, dan bagaimana masalah tersebut diselesaikan atau bahkan tidak terselesaikan.
Mereka juga akan memeriksa bagaimana Sprint terakhir berjalan dilihat dari individu, interaksi, proses, tools, serta definisi “selesai” yang ditetapkan. Mereka kemudian akan mengidentifikasi perubahan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pada Sprint berikutnya.
Perlu Anda ingat, Scrum memprioritaskan peningkatan berkelanjutan. Jadi dengan pertemuan Scrum ini, tim dapat belajar dari kesalahannya dan menjadi lebih baik.
Sprint Retrospective biasanya diadakan setelah Sprint Review selesai dan sebelum Sprint Planning berikutnya dimulai. Acara ini diselenggarakan paling lama tiga jam untuk Sprint yang durasinya satu bulan. Namun untuk Sprint yang lebih singkat, maka pada umumnya durasi acara juga dapat lebih singkat lagi.
Baca Juga: Pengertian Promotion Mix Beserta Contoh-Contohnya
Kesimpulan
Itu dia penjelasan yang bisa kami sampaikan mengenai Scrum Events untuk Anda. Dapat disimpulkan bahwa Scrum Events dibutuhkan oleh semua anggota Scrum Team agar proses pengerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar. Selain itu dengan rutin mengadakan pertemuan-pertemuan tersebut maka produk yang dikembangkan dapat terus ditingkatkan baik dari sisi value atau kegunaannya.
Jika saat ini Anda tertarik untuk mengembangkan produk digital seperti website ataupun mobile app, Anda dapat menghubungi LOGIQUE. Kami mengembangkan produk dengan kerangka kerja Scrum untuk memastikan bahwa produk yang diterima oleh klien memiliki performa terbaik.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami atau klik Layanan LOGIQUE.