Berdasarkan tingkat abstraksinya, bahasa pemrograman dibagi menjadi dua tipe yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi dan bahasa pemrograman tingkat rendah. Meskipun sama-sama berisi instruksi dasar untuk komputer, kedua bahasa pemrograman ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda.
Jika saat ini Anda sedang mempelajari programming language dan belum mengetahui apa perbedaan dari kedua bahasa tersebut, berikut Logique akan memberikan informasinya kepada Anda.
Table of Contents
Apa Perbedaan Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi & Tingkat Rendah ?
Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi
Bahasa pemrograman tingkat tinggi atau High Level adalah bahasa komputer dengan instruksi yang terlihat mirip dengan bahasa manusia. Mayoritas programmer lebih memilih untuk menggunakan bahasa pemrograman ini karena mudah dipahami dan mudah digunakan.
Salah satu contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Python. Bahasa ini menggunakan instruksi yang mudah dipahami seperti “print”, “if”, “input”, dan lain-lain. Meskipun terlihat seperti bahasa Inggris, namun komputer tetap dapat memahaminya karena program compiler atau interpreter akan menerjemahkannya menjadi kode mesin.
Karakteristik Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi :
- Menggunakan perintah yang mirip dengan bahasa manusia (Bahasa Inggris).
- Mudah dibaca dan dipahami.
- Membutuhkan compiler.
- Portable, yaitu dapat berjalan di berbagai jenis CPU
- Mudah untuk melakukan debuging
Contoh Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi
Saat ini hampir semua program dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Beberapa diantaranya adalah :
- Pyhthon
Python merupakan bahasa pemrograman populer yang banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak, website, serta game. Bahasa ini memiliki sintaks yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh para developer. YouTube, Instagram, dan Quora merupakan beberapa contoh situs website yang dikembangkan menggunakan Python.
- PHP
PHP adalah server side scripting language yang tertanam dalam HTML. Bahasa pemrograman ini dapat dipergunakan untuk membuat situs website, maintain scripts, mengelola dynamic content, database, dan masih banyak lagi. PHP juga dianggap sebagai bahasa pemrograman yang sederhana sehingga mudah untuk dipelajari.
- Java
Anda dapat mengembangkan aplikasi seluler, aplikasi web, aplikasi desktop, ataupun game menggunakan bahasa pemrograman Java. Java menjadi salah satu bahasa pemrograman yang populer karena memiliki sintaks yang mudah untuk dibaca, sederhana, bersifat, open source, gratis, serta aman digunakan.
- C#
Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi yang selanjutnya adalah C#. Bahasa pemrograman C# banyak dipergunakan untuk mengembangkan aplikasi web, aplikasi desktop, aplikasi mobile, game, dan banyak lagi. C# dirancang agar mudah dipelajari dan digunakan oleh programmer. Jika Anda sudah memiliki pengalaman untuk mengembangkan sebuah sistem, Anda tidak akan menemukan kesulitan untuk bisa menguasai bahasa pemrograman ini.
- Ruby
Ruby adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dinamis, open source, object oriented, serta fleksibel. Bahasa pemrograman ini juga memiliki sintaks yang mudah untuk dibaca dan ditulis. Biasanya Ruby digunakan untuk mengembangkan aplikasi web.
Baca Juga: 7 Contoh Bahasa Pemrograman Dasar yang Cocok Untuk Pemula
Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah
Bahasa pemrograman tingkat rendah atau Low level language (LLL) adalah bahasa pemrograman yang berisi instruksi dasar yang dikenali oleh komputer. Tidak seperti bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami, bahasa tingkat rendah terlihat seperti sistem komputer sehingga sulit untuk dibaca. Contoh kode yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah seperti :
000000 00001 00010 00110 00000 100000
Bahasa tingkat rendah juga disebut sebagai bahasa asli komputer. Oleh karena itu, ketika suatu program ditulis dalam bahasa tingkat rendah maka program dapat langsung dijalankan tanpa membutuhkan interpreter atau compiler.
Karakteristik Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah:
- Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat hardware
- Tidak membutuhkan compiler atau interpreter
- Sulit untuk dipahami oleh manusia.
- Lebih hemat memori daripada bahasa tingkat tinggi.
- Cukup rumit untuk melakukan debug.
Contoh Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah
Terdapat dua contoh bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu :
1.Machine language
Machine language terdiri dari serangkaian instruksi yang dieksekusi langsung oleh komputer. Sebuah program yang ditulis menggunakan machine language akan terdiri dari urutan biner 0 dan 1. Bahasa ini sulit didebug karena program yang sangat sederhana akan memiliki ribuan 0 dan 1 di dalamnya.
2.Assembly language
Assembly language merupakan improvement dari machine language. Bahasa pemrograman ini tidak menggunakan urutan biner mentah namun menggunakan mnemonik yaitu kata-kata dalam bahasa Inggris yang disingkat untuk membuat instruksi komputer.
Beberapa contoh mnemonik seperti :
- MOV : memindahkan (move) konten dari satu memory address ke tempat yang lain.
- STA : menyimpan (store) value ke memory address.
- LDA : memuat (load) value dari memory address
Assembly menggunakan program khusus yang disebut assembler untuk menerjemahkan mnemonik ke kode mesin tertentu. Karena menggunakan mnemonik, maka Assembly jauh lebih mudah untuk dipahami dan di-debug daripada Machine language.
Assembly banyak dipergunakan untuk mengembangkan sistem operasi, driver perangkat, compiler, atau program lain yang memerlukan akses perangkat keras secara langsung.
Meskipun bahasa pemrograman tingkat rendah sudah jarang digunakan, tidak ada salahnya jika Anda memiliki pengetahuan mengenai bahasa pemrograman tersebut. Hal ini dapat berguna untuk menambah wawasan Anda sebagai developer profesional.
Baca Juga: Laravel 8 : Apa Saja Fitur-Fitur Baru yang Ada di Dalamnya ?
Jika Anda tertarik dengan pemrograman dan ingin mengembangkan karir sebagai web developer, LOGIQUE saat ini membuka beberapa lowongan yang mungkin sesuai dengan skill Anda. Silakan cek lowongan web developer kami di Halaman Karir LOGIQUE.