Aplikasi Lelang Online: Teknologi, Cara Kerja, dan Fitur-fiturnya

Aplikasi lelang online yang sukses dapat membantu sebuah bisnis untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dari berbagai segmen. Melalui aplikasi lelang, para pelanggan dapat dengan mudah menerima informasi mengenai barang yang diinginkan serta memudahkan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam proses lelang. 

Lelang online saat ini memang sudah menjadi semakin populer. Pada awalnya, sebagian besar lelang online dilakukan melalui website. Namun dengan semakin meningkatnya pengguna smartphone, semakin banyak pula bisnis yang mengembangkan aplikasi lelang di perangkat mobile.

Apa Itu Aplikasi Lelang Online?

Aplikasi lelang online adalah aplikasi berbasis web dan mobile yang dipergunakan untuk melakukan lelang secara online di internet. Melalui aplikasi lelang online, proses lelang dapat dilakukan dengan mudah dan efisien, mulai dari proses distribusi informasi yang transparan kepada pelanggan, proses pendaftaran, penawaran, transaksi, hingga pembayaran. Kemudahan-kemudahan tersebut tentu saja menawarkan kenyamanan bagi pelanggan. Pada akhirnya rasio penjualan meningkat. Hal tersebut tentu saja menguntungkan bagi pihak penjual.

Pada prinsipnya, aplikasi lelang online merupakan bentuk digitalisasi proses lelang konvensional. Jadi, meskipun dilakukan secara digital dan terkomputerisasi, secara proses bisnis tidak melenceng dari standar lelang pada umumnya.

Pengembangan aplikasi lelang online ini dapat memberikan keuntungan lain bagi bisnis lelang. Aplikasi yang terdiri dari platform web dan mobile ini mengusung beragam fitur digital yang memanjakan pelanggan dan penjual sehingga memungkinkan proses lelang yang tadinya cukup rumit menjadi lebih mudah.

Bayangkan ketika ratusan pelanggan melakukan penawaran secara bersamaan baik sebagai flow bidder, sebagai peserta lelang online dari platform mobile, maupun dari platform web.. Semua berlomba memenangkan kendaraan favorit. Maka sistem dengan akuntabilitas dan performa tinggi sangat dibutuhkan. Dengan aplikasi yang berbasis teknologi komputer, pergerakan penawaran terekam dengan sistematis di dalam server dengan standar keamanan tinggi.

Contoh Aplikasi Lelang

Salah satu contoh aplikasi lelang yang pernah dikembangkan oleh LOGIQUE adalah aplikasi lelang miliki JBA Indonesia. Proses pengerjaan core aplikasi lelang ini membutuhkan waktu sekitar 4-7 bulan, tergantung. jumlah fitur dasar yang diinginkan.

JBA merupakan perusahaan lelang ternama untuk produk-produk otomotif seperti mobil atau pun motor. Dengan aplikasi lelang online ini, JBA dapat memperoleh lebih banyak peserta lelang karena aplikasi dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. 

Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui informasi lot secara mendetail, waktu lelang, live bidding, dan masih banyak lagi. Dengan sistem dan aplikasi yang dikembangkan, sampai tahun 2019 yang lalu, JBA Indonesia sudah berhasil melelang 81,373 unit motor dan 103,269 unit mobil.

Teknologi yang Digunakan untuk Pengembangan Aplikasi Lelang

Ada banyak pilihan bahasa pemrograman untuk mengembangkan core aplikasi lelang online, diantaranya: Java, Golang, .NET framework, PHP, dll. Sementara di layer database server ada beberapa pilihan utama seperti: Microsoft SQL server, MySQL, MariaDB, PostgreSQL, atau bahkan Oracle.

Platform PHP mewakili barisan open-source banyak digunakan dengan pertimbangan efisiensi biaya, namun dengan performa yang tidak diragukan lagi serta kaya akan fitur-fitur yang bermanfaat. Selain itu, ketersediaan tenaga pengembang yang cukup tinggi di pasaran, serta dokumentasi yang melimpah, turut memudahkan proses maintenance dan pengembangan yang berkelanjutan.

Di layer middleware, Node.js dapat menjadi salah satu pilihan. Node.js merupakan model non-blocking i/o, dan bersifat even-driven. Selain ringan dan efisien, node.js cocok dengan karakteristik bisnis proses sebuah aplikasi lelang online.

Pada sisi client (front site), selain teknologi HTML5-CSS3 dan javascript, library socket.io cocok digunakan untuk mendukung kebutuhan lelang secara realtime dan interaktif.

Urutan pengembangan aplikasi lelang online sama dengan siklus pengembangan sistem pada umumnya. Dimulai dari tahap perencanaan, analisa proses bisnis, perancangan, pengembangan, pengujian, dan maintenance. Salah satu titik krusialnya adalah fase analisa proses bisnis. LOGIQUE selalu melakukan analisa komprehensif, mulai dari wawancara diskusi intensif, penelitian, pengamatan, hingga studi kasus dan role play. Hasil analisa dituangkan ke dalam pemodelan. Sehingga bisnis proses tergambar dengan sangat kongkrit.

 

Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Mobile Security untuk Aplikasi Anda?

Fitur Apa Saja yang Perlu Disediakan pada Aplikasi Lelang?

Aplikasi lelang online yang baik setidaknya menyediakan fitur-fitur seperti: tata kelola kendaraan (termasuk inventori kendaraan), Master data pembeli, master data penjual, tata kelola administrrasi lelang, fitur tata kelola deposit dan NIPL, tata kelola pembayaran, serta fitur laporan dan statistik.

 

Fitur untuk Penjual

  1. Dashboard penjual

Sediakan dashboard untuk penjual. Fitur ini disediakan khusus untuk penjual dimana mereka dapat melacak tawaran, berkomunikasi dengan pembeli, melihat activity history, mengirim file, mengelola item yang dilelang, serta melacak pendapatan penjualan.

  1. Listing creation

Aplikasi harus menyediakan informasi mendetail mengenai lot atau item yang dilelang. Oleh karena itu dibutuhkan fitur listing creation yang dapat dipergunakan penjual untuk menambahkan item yang akan dilelang beserta detail penjelasannya seperti nama produk, gambar, harga awal atau harga limit, dan lain-lain.   

Fitur untuk Pembeli

  1. Fitur search untuk mencari item atau barang yang ingin dibeli.
  2. Dashboard untuk memantau lelang yang diikuti.
  3. Fitur bidding dengan sistem real time.
  4. Pemberian nilai untuk penjual.
  5. Sistem pembayaran.

Aplikasi lelang online juga harus menyediakan beberapa opsi pembayaran online. Aplikasi dapat menyediakan metode pembayaran dengan dua cara, yaitu :

  • Off-site integration : artinya user akan diarahkan untuk melakukan pembayaran di luar aplikasi lelang seperti melalui internet banking, atau yang lain.
  • API integration : aplikasi harus terintegrasi dengan API payment gateway sehingga transaksi pembayaran dapat dilakukan di dalam aplikasi lelang.

Fitur untuk Administrator

  1. Fitur untuk menerima atau menolak lelang yang diajukan penjual.
  2. User management (penjual dan pembeli).
  3. Sistem inspeksi dan penilaian.

Aplikasi lelang yang menjual barang-barang berharga sebaiknya menyediakan fitur inspeksi dan penilaian. Fungsinya adalah agar administrator dapat melakukan pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran untuk menentukan bagaimana kualitas barang yang akan dilelang. Fitur ini dapat menguntungkan pihak pembeli karena mereka dapat mengetahui bagaimana kondisi barang yang ditawarkan secara lebih akurat.

  1. Auction conductor untuk event data management.
  2. Payment management untuk mengelola pembayaran dari user.
  3. Modul laporan keuangan lelang.

Bagaimana cara menyediakan transparansi dan proteksi di aplikasi lelang?

Karena banyak barang berharga yang dijual melalui aplikasi lelang online, maka aplikasi juga harus menyajikan transparansi dan perlindungan bagi para penggunannya. Hal ini dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna. Selain menyajikan aplikasi dengan sistem keamanan yang baik, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan :

1. Memberikan jaminan atau asuransi untuk barang-barang berharga

Jika aplikasi lelang dipergunakan untuk menawarkan barang berharga, pastikan untuk memberikan jaminan perlindungan kepada penjual. Sebagai contoh, Worthy yaitu perusahaan lelang perhiasan memberikan asuransi mencapai $ 100.000 untuk proses pengiriman perhiasan. 

Contoh lainya adalah perusahaan lelang mobil Salvagebid yang menerapkan uang jaminan kepada para peserta lelang. Uang jaminan tersebut akan ditahan sampai pemenang lelang membayar penuh kendaraan dan mengambilnya.

2. Verifikasi ID

Aplikasi harus menyediakan formulir pendaftaran yang harus diisi oleh pengguna. Selain itu, pengguna juga harus menyediakan dokumen-dokumen pendukung lainnya seperti KTP, NPWP, atau yang lain.

3. Review dan ratings

Pengguna dapat memberikan review dan ratings setelah proses pembelian selesai. Informasi ini berguna bagi pembeli lain untuk melihat bagaimana feedback yang diberikan oleh pembeli lain kepada penjual.

4. Menyajikan data real time

Sebagai bagian dari transparansi informasi, aplikasi harus menyajikan data secara real time. Dengan demikian, baik penjual atau pembeli dapat memperoleh informasi real mengenai lelang yang sedang berlangsung. 

Baca Juga: Mengapa Menjaga Keamanan Aplikasi Penting Bagi Perusahaan Anda?

Bagaimana cara kerja aplikasi lelang online secara umum?

Aplikasi lelang online pada umumnya memiliki alur atau cara kerja masing-masing. Namun secara garis besar, berikut cara kerja aplikasi lelang :

1. Pelanggan registrasi pada aplikasi lelang

Untuk bergabung dengan proses lelang online, maka user harus registrasi terlebih dahulu. Jika data sudah disetujui, maka user sudah diizinkan untuk melakukan penawaran pada barang yang sedang dilelang.

2. Pilih lokasi lelang yang ingin Anda ikuti

Biasanya perusahaan atau pihak pengelola sudah menyediakan jadwal beserta lokasi lelang. Ini menjadi salah satu keuntungan lain yang ditawarkan dari aplikasi lelang online. User dapat memilih lokasi penawaran tanpa batasan wilayah. Jadi, meskipun domisili user saat ini berada di Kota Jogja, maka user tetap dapat mengikuti proses lelang yang dilakukan di Kota Jakarta.

3. Proses bidding / penawaran

Saat jadwal lelang sudah berlangsung, user dapat mulai melakukan penawaran atau bidding untuk barang tersebut. Pada umumnya, harga tertinggilah yang akan memenangkan lelang online.

Proses bidding yang terjadi pada lelang online biasanya tersedia dalam beberapa opsi, yaitu :

  • Manual bidding : yaitu ketika penjual menetapkan harga limit atau harga dasar pada produk yang akan dilelang. Pada metode ini, pembeli akan melakukan bidding dimulai dari harga limit yang sudah ditetapkan.
  • Buy it now : penjual dapat menetapkan harga yang dapat dibayar langsung oleh pembeli tanpa harus melakukan proses bidding. 
  • Reserve price : penjual menetapkan harga terendah untuk sebuah item. Dalam metode ini, penjual berhak untuk tidak menjual barangnya dengan harga yang lebih rendah dari harga yang sudah ditentukan. 
  • Proxy bidding : penawaran yang dilakukan menggunakan bot bidding otomatis.
  • Deposit: aplikasi lelang online yang menawarkan barang-barang bernilai tinggi seperti perhiasan, mobil, atau pun motor biasanya akan menerapkan sistem deposit sebagai uang jaminan kepada para pesertanya. Melalui metode ini, pihak pengelola lelang memberikan jaminan kepada penjual bahwa penawar nantinya akan segera membayar item setelah lelang selesai. Namun jika pembeli menolak untuk membayar, maka uang jaminan/deposit yang diberikan tidak dapat dikembalikan lagi.  

4. Pembayaran

Jika Anda berhasil memenangkan lot (objek yang dilelang), maka proses selanjutnya adalah melakukan pembayaran. Perusahaan lelang akan mengirim pemberitahuan melalui email ataupun telepon agar Anda segera melakukan pembayaran.

Sistem lelang online biasanya akan menyediakan beberapa opsi pembayaran seperti bank transfer, pembayaran cash di perusahaan lelang, atau yang lain. Anda dapat memilih pembayaran atau pelunasan yang sesuai dengan keinginan Anda.

Pasar lelang online saat ini sudah semakin beragam dan digunakan untuk menawarkan berbagai jenis barang seperti kendaraan, karya seni, perhiasan, bahkan real estate. Jika Anda memiliki rencana untuk mengembangkan aplikasi lelang online, Anda dapat mulai memikirkan goals dari pengembangan sistem tersebut serta value yang ingin Anda berikan kepada penggunanya. Setelah itu, Anda dapat memikirkan fungsionalitas apa saja yang perlu disajikan di dalam aplikasi. 

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk mengembangkan aplikasi mobile untuk lelang, jangan ragu untuk menghubungi LOGIQUE. Klik Hubungi Kami!

Related Posts