Saat ini virus dan malware paling berbahaya terus berkembang menjadi salah satu ancaman ketika Anda menggunakan layanan di internet. Anda bisa saja menjadi korban serangan malware ini, jika aplikasi atau software yang Anda gunakan tidak memiliki sistem keamanan yang baik.
Perlu Anda ketahui, hacker atau peretas mempunyai banyak cara untuk mengakses informasi sensitif milik korban. Salah satunya adalah dengan serangan malware ini. Pada dasarnya malware arau malicious software adalah perangkat lunak yang didesain untuk berbagai tujuan jahat. Dampak serangan malware juga beragam seperti rusaknya perangkat, tercurinya data pribadi, dan masih banyak lagi. Beberapa jenis malware yang dapat mengancam situs website seperti :
- Worms
- Trojan
- Ransomware
- Spyware
Agar Anda dapat lebih berhati-hati dengan berbagai serangan malware, ada baiknya jika Anda meningkatkan cyber security awareness. Salah satunya adalah dengan mengetahui apa saja potensi ancaman malware paling berbahaya yang ada selama tahun 2020 ini. Berikut beberapa serangan malware paling berbahaya yang perlu Anda ketahui.
Table of Contents
5 Serangan Malware Paling Berbahaya di Tahun 2020
-
Zeus
Zeus atau juga dikenal sebagai ZBOT adalah malware perbankan yang didistribusikan melalui spam dan phising. Peretas dapat memanfaatkan Zeus untuk mendapat kredensial pengguna, mengubah formulir halaman website, serta mengarahkan pengguna ke situs palsu. Virus Zeus ini memiliki beberapa bentuk, salah satu yang terkenal adalah Zeus Gameover.
Zeus Gameover merupakan bagian dari Zeus family malware. Virus ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 2011. Sebagai malware salah satu malware paling berbahaya, peretas menggunakan virus Zeus untuk bisa mengakses detail rekening, nomor kartu kredit, credential akun pribadi, serta data-data sensitif lainnya. Dengan virus Zeus Gameover ini, peretas dapat mengetahui detail perbankan miliki korban sehingga mereka dapat mencuri semua dana yang tersimpan di dalam akun rekening.
Virus Zeus dapat melewati centralized servers dan membuat server independen untuk mengirim informasi sensitif yang ingin diakses. Dalam beberapa kasus, virus Zeus juga dapat mengunduh ransomware di perangkat dan mengenkripsi file. Jika hal ini terjadi, biasanya peretas akan meminta sejumlah uang kepada para korban agar mereka bisa mengakses sistemnya kembali. Diperkirakan , virus Zeus Gameover ini telah menginfeksi sekitar 1 juta pengguna dari seluruh dunia.
-
Dridex
Selain Zeus, Dridex juga merupakan malware perbankan yang perlu Anda hindari. Malware Dridex pertama kali ditemukan pada tahun 2011. Versi awal dari malware Dridex diberi nama Cridex. Namun seiring dengan berkembangnya malware, malware ini menjadi lebih dikenal dengan nama Dridex atau Bugat.
Malware ini menargetkan akses ke akun perbankan atau keuangan dengan memanfaatkan macro yang ada di Microsoft Office untuk menginfeksi sistem. Ketika komputer atau perangkat Anda sudah terinfeksi, maka peretas dapat mencuri kredensial perbankan dan informasi pribadi lainnya pada sistem.
Pada tahun 2019, serangan malware ini membawa dampak buruk pada beberapa negara. Serangan ini mengakibatkan hilangnya sejumlah data dan uang dari para korban.
Baca Juga: BlackRock : Android Malware Terbaru yang Mencuri Kata Sandi Pengguna
-
Kovter
Kovter pertama muncul pada tahun 2014 dan menjadi salah satu malware paling berbahaya. Malware ini sudah beberapa kali mengubah beberapa teknik ketika melakukan serangan. Pada awalnya Kovter dikenal sebagai ransomware yang menipu dengan membuat korban percaya bahwa mereka didenda oleh penegak hukum yang sah.
Setelah itu, Kovter muncul sebagai click-fraud malware yaitu jenis penipuan yang terjadi dalam iklan PPC (Pay Per Click). Tujuan dari tindakan penipuan ini adalah untuk menghasilkan “klik” pada iklan yang dipasang. Dalam iklan PPC, pemasang iklan iklan diharuskan untuk membayar ketika iklan yang dipasang diklik oleh target audiens.
Kovter juga muncul sebagai malware fileless yang menyerang sistem Windows. Saat ini, Kovter lebih dikenal sebagai malware paling produktif yang menyerang melalui link lampiran berbahaya. Ketika korban mengklik lampiran tersebut, maka kode shell akan terinstal untuk menginfeksi target.
-
CryptoWall
Malware paling berbahaya selanjutnya adalah CryptoWall. CryptoWall merupakan ransomware yang menyerang melalui email dengan lampiran ZIP yang berisi virus yang disembunyikan sebagai file berbentuk PDF. File PDF tersebut biasanya akan menyamar seperti lampiran tagihan, pesanan pembelian, faktur, dan lain-lain. Jika korban tidak berhati-hati dan membuka file PDF tersebut, maka virus akan menginfeksi perangkat yang digunakan. Virus akan terinstal menginstal file malware baik di AppData folder atau Temp folder.
CryptoWall pertama kali muncul sekitar tahun 2014 dan sampai saat ini masih sering digunakan oleh para hacker untuk menipu pengguna internet. Anda perlu berhati-hati ketika membuka email dari pengirim yang mencurigakan karena para penjahat di dunia maya telah melakukan pembaruan agar ransomware ini menjadi lebih sulit dideteksi dan dihilangkan dari perangkat.
-
Gh0st RAT (Remote Access Terminal)
Gh0st RAT juga menjadi salah satu malware paling berbahaya. Malware Gh0st merupakan trojan yang bekerja sebagai “Remote Access Tool” untuk platform Window. Gh0st RAT ini sudah banyak digunakan untuk meretas beberapa jaringan komputer paling sensitif di dunia. Dengan malware Gh0st RAT ini, peretas dapat mengambil kendali penuh pada layar jarak jauh di perangkat yang sudah terinfeksi.
Baca Juga: Tips untuk Mengurangi Kejahatan Siber Saat Bekerja dari Rumah
Layanan Logique Digital Indonesia
Logique Digital Indonesia menyediakan jasa penetration testing untuk melindungi situs web serta aplikasi yang Anda gunakan. Kami memiliki tim IT security profesional yang dapat melakukan sejumlah pengujian untuk mencari celah keamanan dalam sistem untuk meminimalisir serangan hacker. Jika Anda ingin mengetahui info lebih lanjut, silahkan hubungi kami atau klik jasa pentest Logique.