UX writer memiliki peran penting dalam pengembangan produk digital seperti web ataupun aplikasi. Tanpanya, user akan kesulitan ketika mengoperasikan sistem yang sudah dikembangkan.
Perlu Anda ketahui, profesi ini berbeda dengan copywriter atau pun content writer. Meskipun sama-sama berkaitan dengan pembuatan salinan teks, namun masing-masing profesi tersebut memiliki tanggung jawab dan tujuan yang berbeda.
Table of Contents
Apa itu UX Writer ?
UX writer adalah seseorang yang bertugas membuat teks untuk user experience yang baik pada produk digital seperti website, aplikasi mobile, atau yang lain. Pada dasarnya profesi ini merupakan bagian dari tim desain dan produk. Mereka akan membuat teks yang dapat dibaca atau didengar ketika user menavigasi dan berinteraksi dengan suatu produk digital.
User biasanya menggunakan suatu produk karena tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu user harus memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja produk tersebut. Sistem yang dikembangkan dengan fitur yang lengkap tidak ada artinya jika user tidak mengetahui bagaimana cara mengoperasikannya. Oleh karena itulah peran mereka dibutuhkan. Mereka harus bisa membuat teks yang berfungsi untuk memandu user dengan membuat tulisan pada tombol, menu, pesan error, atau yang lain.
Baca Juga: Berencana untuk membuat Desain UX? Pelajari Dulu Proses Desain Berikut
Kemampuan apa yang dibutuhkan untuk menjadi UX Writer ?
Jika Anda tertarik dengan profesi ini, berikut beberapa skill yang diperlukan:
1. Skill menulis
Anda akan bekerja untuk membuat tulisan, jadi Anda perlu menguasai keterampilan menulis dengan baik. Anda harus mengetahui tata bahasa dan cara penulisan yang dapat membuat user terbantu ketika mengoperasikan suatu produk. UX writer perlu memastikan bahwa salinan teks yang mereka buat konsisten dengan style sebuah brand serta berkontribusi untuk memenuhi tujuan pemasaran.
2. Memahami cara berpikir pengguna
Anda harus bisa menempatkan dirinya sebagai seorang user. Dengan demikian, UX writer dapat memahami bagian mana saja yang mungkin membuat user kesulitan sehingga mereka dapat menambahkan informasi dan penjelasan pada bagian tersebut. Dengan memahami cara pikir user, UX writer juga dapat membuat salinan teks yang mendorong user untuk melakukan pembelian.
3. User research dan testing
Untuk mengetahui apakah teks menghasilkan user experience yang baik, maka UX writer perlu melakukan riset dan pengujian. Metode penelitian yang digunakan serupa dengan pembuatan desain UX, seperti survei user interview, persona, dan A/B testing. Tanpa riset, perusahaan akan kesulitan untuk mengetahui apakah teks yang dibuat dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa UX Design Penting untuk Website
Layanan Logique Digital Indonesia
Logique Digital Indonesia dapat membantu Anda mengembangkan aplikasi atau website dengan desain yang mudah dioperasikan. Kami sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan banyak web di Indonesia. Anda dapat mengunjungi halaman portfolio Logique untuk melihat beberapa sistem yang sudah kami kembangkan. Silakan hubungi kami atau klik Layanan Logique untuk mendapat info lebih detail.