Pentest tools digunakan oleh para ethical hacker ketika menjalankan tugasnya. Tools tersebut akan digunakan untuk melakukan sejumlah pengujian untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang memiliki sistem keamanan yang baik atau tidak.
Di era serba digital seperti sekarang ini, tindakan kriminal mulai sering dilakukan menggunakan media digital. Oleh karenanya banyak perusahaan besar yang akhirnya menggunakan jasa pentest untuk melindungi data dan sistem yang digunakan. LOGIQUE sendiri merupakan penyedia jasa penetration testing di Indoneisa. Sebelum mengetahui apa saja pentest tools yang digunakan, ada baiknya jika Anda mengetahui apa arti penetration testing (pentest).
Table of Contents
Apa Arti Penetration Testing ?
Penetration testing merupakan simulasi cyber attack yang menyerang suatu sistem untuk mengetahui apakah ada kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Orang-orang yang melakukan penetration testing dikenal sebagai ethical hacker atau white hat hacker. Berbeda dengan para hacker yang umumnya meretas dengan tujuan jahat, para ethical hacker ini meretas justru dengan tujuan untuk mengamankan sistem Anda. Ketika melakukan pengujian, para hacker ini menggunakan pentest tools canggih untuk mengetahui kerentanan yang ada pada suatu sistem. Berikut beberapa pentest tools yang mereka gunakan.
Baca Juga: Apa itu Ethical Hacker? Mengapa Perusahaan Membutuhkannya?
7 Pentest Tools yang Digunakan Ethical Hacker
1. Kali Linux
Kali Linux adalah proyek open-source yang dikelola oleh Offensive Security. Beberapa fitur utama yang ada di Kali Linux adalah aksesibilitas, full disk encryption, berjalan di Android, enkripsi disk pada Raspberry Pi 2, dan masih banyak lagi. Meskipun tool ini dapat berjalan di hardware, namun para ethical hacker lebih sering menggunakan mesin virtual pada OS X atau Windows.
2. Nmap
Nmap atau Network Mapper adalah salah satu alat pengujian yang populer dikalangan hacker. Administrator jaringan menggunakan Nmap untuk mengidentifikasi perangkat apa yang berjalan pada sistem mereka, menemukan host yang tersedia, menemukan port terbuka serta mendeteksi risiko keamanan yang ada. Nmap juga dapat digunakan untuk memantau single host dan jaringan luas yang mencakup ratusan ribu perangkat.
3. Metasploit
Metasploit adalah framework canggih dan populer untuk penetration testing. Alat ini memungkinkan pentester untuk bisa menulis, menguji, dan mengeksekusi kode exploit. Metasploit Framework juga berisi seperangkat fitur yang dapat Anda gunakan untuk menguji kerentanan keamanan, menghitung jaringan, mengeksekusi serangan, dan menghindari deteksi.
4. Wireshark
Wireshark adalah alat untuk menganalisa protokol jaringan. Dengan Wireshark, Anda dapat memperoleh detal informasi mengenai protokol jaringan, informasi paket, dan lain-lain. Alat ini dapat digunakan untuk Windows, Linux, OS X, Solaris, FreeBSD, NetBSD, dan sistem lainya.
5. John the Ripper
John the Ripper merupakan pemecah kata sandi yang bersifat open source. Alat ini dapat bekerja menggunakan daftar kata yang mungkin digunakan sebagai kata sandi dan mengubah karakter yang digunakan seperti huruf “a” menjadi “@”. Melihat saat ini masih banyak orang menggunakan kata sandi pendek dengan kompleksitas yang rendah, John the Ripper sering berhasil memecahkan enkripsi sistem.
6. Burp Suite
Burp Suite adalah kumpulan alat pengujian keamanan aplikasi yang dibuat oleh Portswigger. Salah satu alat yang terkenal dalam suite ini adalah Burp Proxy.
Burp Proxy memungkinkan para penguji penetrasi untuk melakukan serangan man-in-the-middle (MitM) antara server web dan browser. Pentest tool ini memungkinkan mereka untuk memeriksa lalu lintas jaringan yang terjadi antara kedua sisi tersebut. Dengan begitu, mereka dapat mendeteksi dan mengeksploitasi kerentanan serta kebocoran data yang mungkin ada dalam aplikasi web.
7. Hashcat
Hashcat adalah salah satu pentest tools populer untuk memecahkan kata sandi yang kompleks. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengatasi bentuk representasi kata sandi yang sangat rumit dengan menggabungkan beberapa metode peretasan kata sandi yang efektif.
Hashcat menggunakan teknik utama yaitu memanipulasi kunci hash yang dihasilkan oleh algoritma seperti MD5, SHA, WHIRLPOOL, RipeMD, NTMLv1, dan NTMLv2. Dengan menggunakan Hashcat, data yang dapat dibaca diubah menjadi status hash, dan kemudian berbagai metode seperti dictionaries, rainbow tables, dan brute force diterapkan untuk mencocokkan hash yang ditemukan dengan hash kata sandi yang ada. Dengan demikian, Hashcat dapat berhasil memecahkan kata sandi tersebut.
Baca Juga: Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP): Ringkasan & Sanksinya
Layanan Kemanan Siber LOGIQUE
Logique Digital Indonesia memiliki jasa penetration testing untuk meningkatkan keamanan pada sistem yang Anda kembangkan. Kami memiliki tim IT security berpengalaman untuk membantu Anda. Silakan klik Jasa Pentest atau klik hubungi kami untuk mendapat informasi lebih lanjut.