Beberapa orang ada yang mempercayai dengan melakukan work from home dapat meningkatkan produktivitas kinerja. Meskipun bekerja dari rumah terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan untuk para karyawan, tidak semua bidang cocok untuk system ini. Contohnya seperti petugas transportasi massal, kurir, tenaga kerja medis dan lainnya.
Di Indonesia, masih sedikit perusahaan yang memberlakukan WFH atau merekrut freelancer ataupun tenaga kerja full time remote. Dikarenakan kekhawatiran perusahaan seperti tidak dapat memonitor pekerjaan karyawan, sulit untuk berkomunikasi serta tidak ada kepercayaan terhadap karyawannya saat bekerja di rumah.
Dengan pemerintah memberi tindakan kepada perusahaan untuk melakukan WFH demi mencegah penularan virus corona, banyak perusahaan yang belum bisa untuk beradaptasi dengan sistem ini. Agar dapat beradaptasi dengan hal tersebut, berikut adalah tips dalam mempersiapkan sistem WFH untuk perusahaan yang baru saja memberlakukan sistem ini.
Baca Juga: Point-point Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Kerja Remote

Table of Contents
1. Menggunakan Software yang Dapat Mendukung Anda
Salah satu Software yang cocok untuk memberlakukan system ini yaitu Dokodemo-Kerja. Software ini memiliki fitur “Screen Record” yang hasilnya nanti dapat menjadi bukti pekerjaan yang sudah dikerjakan karyawan dan memudahkan perusahaan untuk memantaunya. Dengan software ini, karyawan bisa “Start” dan “Stop” waktu kerja sendiri dan dapat melihat jumlah jam kerja yang sudah dilakukan.
2. Memberikan Aturan
Meskipun karyawan melakukan pekerjaanya dari rumah, perusahaan harus tetap memberikan arahan atau aturan yang berlaku saat mereka bekerja.
3. Tetapkan Ekspektasi Jelas
Para karyawan memiliki pemikiran yang berbeda-beda tentang pekerjaan yang “baik” dan “cepat”. Perusahaan harus tetap menentukan deadline suatu pekerjaan dengan menambahkan note pada software yang digunakan perusahaan untuk melaporkan suatu pekerjaan.
4. Komunikasi
Gunakan aplikasi seperti Slack, WhatsApp atau lainnya untuk dapat terus berkomunikasi pada hari kerja. Rencanakan meeting mingguan yang dijadwalkan secara rutin menggunakan aplikasi yang dapat membantu hal tersebut. Lakukanlah setiap 2 minggu sekali atau per bulan.
5. Fokus Pada Hasil
Ketidak percayaan dan kekhawatiran akan membuat karyawan yang melakukan WFH merasa tidak nyaman. Contohnya perusahaan mengirimkan chat 1 atau 2 jam sekali dan ingin tahu karyawan sedang bekerja atau tidak. Hal ini membuat karyawan tidak dapat berkonsentrasi. Cukup untuk fokus saja pada hasil pekerjaanya, apakah sesuai dengan ekspektasi dan evaluasi kinerjanya atau tidak.
Baca Juga: Cara untuk Tetap Produktif Saat Melakukan Work From Home
Layanan Logique Digital Indonesia
Logique Digital Indonesia menyediakan jasa web development, app development, web design, digital marketing, dan lain-lain. Kami memiliki tim profesional pada bidangnya masing-masing untuk membantu mengembangkan bisnis Anda di dunia digital. Silakan hubungi kami atau klik Layanan Logique untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.