Dilihat dari data Google Trend selama 5 tahun terakhir, popularitas GraphQL terus mengalami peningkatan, sehingga diprediksikan menjadi salah satu trend yang akan diminati di dunia programming pada tahun 2020. Oleh karenanya, ada baiknya jika Anda memahami cara kerja serta fungsi-fungsi di dalamnya.
Mengenal GraphQL
GraphQL adalah bahasa query dan runtime sisi server untuk Application Programming Interfaces (API) yang memprioritaskan untuk memberi klien data sesuai dengan apa yang mereka minta. Pada intinya, GraphQL merupakan bahasa untuk query database dari aplikasi sisi klien. Di backend, GraphQL dapat akan menspesifikasikan kepada API bagaimana data disajikan kepada klien.
Pada awalnya, bahasa query ini dikembangkan oleh Facebook di tahun 2012 dan digunakan secara internal untuk aplikasi mobile mereka, namun saat ini sudah banyak digunakan untuk produksi perusahaan-perusahaan besar lain seperti GitHub, Yelp, dan lain-lain.
Bahasa ini juga dirancang untuk membuat API menjadi lebih cepat, fleksibel serta rama bagi pengembang. Sebagai alternatif REST, GraphQL memungkinkan pengembang untuk bisa membuat permintaan yang menarik data dari berbagai sumber data dalam satu panggilan API.
Selain itu, pengelola API juga akan mendapatt fleksibilitas untuk bisa menambah dan mengurangi bidang tanpa harus mempengaruhi query yang ada. Pengembang juga dapat membangun API dengan metode apa pun yang mereka inginkan.
Terdapat 3 karakteristik utama di dalamnya, yaitu:
- Memungkinkan klien untuk menentukan data yang dibutuhkan secara spesifik.
- Mudah untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber.
- Menggunakan GraphQL type system untuk menggambarkan data.
Baca Juga: 3 Coding Tools yang Dapat Membantu Tugas Developer
Keuntungan Menggunakan GraphQL
- Tipe data akan terdefinisi dengan baik sehingga dapat mengurangi miskomunikasi antara klien dan server.
- Memungkinkan API aplikasi untuk berkembang tanpa memecah kueri yang ada.
- Memiliki banyak ekstensi yang bersifat open source sehingga beberapa fitur yang tidak tersedia dapat ditambahkan.
- Bersifat introspective. Klien dapat melakukan permintaan list tipe data yang tersedia sehingga sangat ideal untuk auto-generating documentation.
- Klien mendapat apa yang mereka minta tanpa over fetching atau menerima lebih banyak data dari yang dibutuhkan.
Baca Juga: React Native VS Ionic. Framework Mana yang Lebih Baik ?
Layanan Logique Digital Indonesia
Logique Digital Indonesia merupakan konsultan IT dengan berbagai layanan terkait pengembangan web dan aplikasi. Jika Anda tertarik untuk membuat website atau aplikasi sendiri, Logique dapat menanganinya untuk Anda. Silakan klik Layanan Logique dan hubungi kami untuk mendapat info lebih lanjut.
Saat ini Logique Digital Indonesia juga sedang membuka lowongan untuk beberapa posisi. Jika Anda ingin mengembangkan karir bersama Logique, silakan kunjungi halaman karir kami dan apply posisi yang sesuai dengan skill atau pengalaman Anda. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami.