Apa Perbedaan Inside Sales dengan Telemarketing ?

telemarketing

Dunia pemasaran sudah semakin berkembang saat ini. Selain melalui pemasaran digital, perusahaan juga masih mengandalkan telemarketing dan inside sales untuk menawarkan layanan mereka kepada konsumen.

Telemarketing dan inside sales sama-sama mengandalkan telepon untuk terhubung dengan prospek client mereka. Meskipun demikian, kedua profesi ini melakukan tugasnya dengan cara yang berbeda. Lalu apa saja perbedaannya? berikut kami sediakan informasinya untuk Anda.

Perbedaan Inside Sales dengan Telemarketing

  1. Pengetahuan dan kemampuan

Telemarketing pada umumnya akan menghubungi dan berbicara dengan client menggunakan script yang sudah disediakan oleh perusahaan. Karena mereka bekerja menggunakan sebuah script, terkadang seorang telemarketing memiliki pengetahuan yang terbatas terhadap produk yang mereka jual.

Tim inside sales biasanya akan terisi oleh orang-orang yang sudah sangat terlatih, terampil, serta dapat memberikan presentasi kepada prospek client. Bahkan mereka juga bisa melakukan teknik pemasaran yang dilakukan oleh marketing lapangan.

  1. Target dan KPI

Telemarketing dapat melakukan sejumlah panggilan dalam waktu sehari. Mereka dapat menelepon 100 data dan berharap ada 3 atau 4 prospek dapat tertarik dengan layanan yang mereka tawarkan. KPI utama mereka adalah jumlah respon positif yang mereka capai dalam waktu satu hari.

Inside sales lebih fokus pada kualitas dari pada kuantitas. Mereka melakukan panggilan dengan jumlah yang lebih sedikit daripada yang dilakukan oleh telemarketing. Kinerja inside sales diukur dari beberapa faktor, seperti jumlah appointments yang berhasil mereka buat, jumlah presentasi atau demo yang mereka lakukan, dan lain-lain. Inside sales juga harus bisa menghubungi level tertinggi atau stakeholder di dalam perusahaan untuk menghasilkan penjualan.

telemarketing

Baca Juga: Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Melamar Lowongan Front End

  1. Pendekatan

Sebelum melakukan panggilan, telemarketing jarang melakukan penelitian terhadap prospek yang akan mereka hubungi. Mereka hanya akan menghubungi data nomor telepon yang sudah disediakan dan berharap prospek akan tertarik dengan layanan yang ditawarkan melalui beberapa kali pendekatan.

Inside sales pada umumnya akan melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap target pasar mereka. Hal ini dilakukan untuk membangun ikatan dan hubungan yang baik  dengan prospek yang telah mereka targetkan. Inside sales membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk memelihara hubungan dengan prospek untuk bisa mencapai penjualan.

  1. Tools yang digunakan

Untuk mendukung kinerja, telemarketing membutuhkan telepon atau call centre software serta predictive dialer system. Sedangkan inside sales membutuhkan lebih banyak tools ketika bekerja seperti CRM, email, analitik prediktif, web conferencing, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Product Manager VS Project Manager : Apa perbedaanya ?

Logique Digital Indonesia

Logique Digital Indonesia merupakan  perusahaan start-up di bidang IT dengan berbagai layanan mulai dari jasa pembuatan website, web design, pembuatan aplikasi, digital marketing, dan lain-lain. Jika Anda tertarik untuk bergabung bersama Logique, silakan klik halaman karir Logique untuk mendapat informasi lebih lanjut.

Feradhita NKD
Feradhita NKD

https://www.logique.co.id/blog/author/feradhita/

Hai! Saya adalah content writer berpengalaman dengan minat mendalam di dunia teknologi. Saya senang menjelajahi tren terbaru di dunia IT, pentest, keamanan siber, dan menerjemahkan informasi teknis menjadi tulisan yang menarik. Dengan fokus pada kebutuhan audiens dan penggunaan bahasa sederhana, saya berusaha menyajikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami.

Related Posts